Sarana dan Prasarana Perdagangan Industri

asal. Lain halnya dengan pedagang VCD sampai saat ini masih tetap berada di Jl. Cihideung Balong. Pedagang yang berjualan di RSU hanya menjual makanan dan buah-buahan karena konsumen mereka umumnya adalah pengunjung RSUD. Pedagang lain yang bersifat mengelompok ialah pedagang stempel yang berada di Jl. HZ. Mustofa. Mereka berdagang di pertigaan Jl. HZ. Mustofa dan Jl. Sukawarni. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran pedagang berdasarkan jenis dagangannya dapat dilihat pada Gambar 22. Jumlah PKL di setiap lokasi umumnya cenderung tetap dan kalaupun mengalami kenaikan jumlahnya tidak terlalu besar, kecuali di Kawasan Dadaha mengalami kenaikan. Dari data Satpol PP, PKL pada Oktober tahun 2007 sebanyak 61 orang sedangkan berdasarkan pendataan Mei tahun 2008 PKL mengalami kenaikan menjadi 175 orang. Berikut ini data mengenai jumlah PKL berdasarkan jenis dagangan per lokasi Tabel 16. Tabel 16 Jumlah PKL Pusat Kota Tasikmalaya Berdasarkan Jenis Dagangan No. Jenis Dagangan Jumlah PKL Orang Veteran Pasar Wetan Cihideung Sukawarni Dadaha 1. Buah-buahan 2 4 11 2. Makanan minuman 17 15 30 1 37 3. Sandang 9 18 136 3 25 4. Koranmajalah 0 0 0 0 2 5. Ikan Hias 0 0 0 0 2 6. Sayuran 0 2 0 0 7. Vocher 0 0 0 0 6 8. Aksesoris 10 5 29 2 6 9. Jasa 4 12 2 2 5 10. Kios Rokok 5 1 0 0 11. Bensin 2 tak 0 0 0 0 1 12. Lain-lain 3 14 41 23 Jumlah 50 71 249 8 175 Sumber : Kelurahan Yudanegara, 2005 dan Satpol PP tahun 2008Kawasan Dadaha Keterangan : Data Kelurahan Yudanegara Tahun 2005 Data Satpol PP Mei 2008 Berdasarkan hasil kuesioner, barang dagangan yang dijual oleh PKL umumnya berasal dari Kota Tasikmalaya. Namun ada pula barang dagangan yang berasal dari luar Kota Tasikmalaya dan campuran dari dalam dan luar Kota Tasikmalaya. Berikut ini disajikan data mengenai asal barang dagangan PKL berdasarkan jenis barang yang dijual. Tabel 17 Asal Barang Dagangan yang Dijual oleh PKL No. Asal Barang Dagangan Jenis Barang Dagangan 1. Kota Tasikmalaya - Aksesoris - Daging dan ikan - Sayuran - Makanan dan minuman 2. Luar Kota Tasikmalaya - Ikan hias - VCD - Sepeda - Sandal - Vocher 3. Campuran Dalam dan Luar Kota Tasikmalaya - Buah-buahan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2008 Tabel di atas menunjukkan bahwa buah-buahan merupakan barang dagangan yang berasal dari dalam dan luar Kota Tasikmalaya, dengan distribusi 62 berasal dari dalam Kota Tasikmalaya dan sisanya 38 berasal dari luar Kota Tasikmalaya.

5.1.3 Modal Usaha

Modal usaha para PKL untuk melakukan kegiatan berdagang memiliki kisaran yang beragam. Rata-rata modal awal umumnya berkisar antara Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 3.000.000,- sedangkan untuk modal harian berkisar antara Rp 30.000,- sampai Rp 350.000,-. Adapun sumber dari modal awal umumnya milik sendiri 63,22, pinjaman 24,44, bantuan 8,89, dan lainnya 4,44. Untuk lebih jelasnya dominan modal awal setiap jenis dagangan di luar sarana untuk berdagang lapak atau gerobak dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Modal Awal Berdasarkan Jenis Dagangan Rp No. Jenis Dagangan Dominan Modal Awal Rata-rata Rp 1. Buah-buahan 1.800.000 2. Makanan Minuman 2.362.500 3. Sandang 3.000.000 4. Koranmajalah 2.000.000 5. VCD 5.000.000 6. Sepeda 2.000.000 7. Ikan Hias 3.000.000 8. Sayuran 2.500.000 9. Daging Ikan 1.500.000 10. Vocher 5.000.000 11. Asesoris 1.500.000 12. JasaService 2.000.000 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2008 Berdasarkan Tabel 18 dapat kita lihat bahwa rata-rata modal untuk melakukan kegiatan menjadi PKL dikategorikan rendah karena usaha ini tergolong usaha mikro yang menurut Dinas Usaha Kecil dan Menengah salah satu cirinya ialah modal awal Rp 100.000.000,-. Tentunya jika dibandingkan modal untuk melakukan kegiatan perdagangan formal jauh lebih tinggi dari modal PKL sehingga banyak orang yang tertarik untuk berprofesi sebagai PKL. Permasalahan yang ditemukan adalah modal yang berasal dari pinjaman sebesar 24,44 persen itu merupakan pinjaman dari rentenir. Hal inilah yang menyebabkan PKL tidak mengalami peningkatan kualitas hidup khususnya dalam hal tingkat ekonominya.

5.1.4 Tenaga Kerja