Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, dengan lingkup wilayah studi area PKL di BWK I. Alasan dipilihnya BWK I karena kawasan ini merupakan kawasan pusat kota dimana kegiatan perdagangan dan jasa terkonsentrasi dan dominasi PKL di Kota Tasikmalaya terdapat di daerah ini. Orientasi wilayah studi dapat dilihat pada Gambar 15 dan batas administrasi wilayah studi pada Gambar 16. Adapun penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2008.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan dari publikasi data-data statistik BPS yang terdiri dari data Kota Tasikmalaya dalam angka, data-data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, data-data dari Satpol PP, data RTRW dan RTBL Kota Tasikmalaya, dan sumber- sumber lain yang mendukung topik penelitian. Jenis data sekunder yang dikumpulkan meliputi data jenis dan jumlah PKL, jumlah penduduk, arahan pemanfaatan ruang Kota Tasikmalaya, rencana tata guna lahan BWK I, desain jalan dan parkir BWK I, dan Peta Trayek Angkutan Umum.

3.2.2 Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner dan wawancara semi terstruktur terhadap informan-informan kunci, yaitu beberapa tokoh masyarakat Kota Tasikmalaya, PKL, pedagang formal yang berada di daerah sekitar PKL, konsumen yang berbelanja di PKL, masyarakat umum, pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya yang terdiri dari Bapeda Kota Tasikmalaya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Dinas Koperasi dan UKM, dan Polisi Pamong Praja. Jenis data primer yang dikumpulkan adalah data karakteristik PKL, karakteristik konsumen, dan data karakterisitik fisik ruang PKL Kota Tasikmalaya. Penentuan responden untuk menjaring aspirasi masyarakat dilakukan dengan clustered sampling didasarkan pada kelompok responden, yaitu: 1. Kelompok PKL 2. Kelompok Masyarakat sebagai konsumen, yang langsung berinteraksi dengan PKL. 3. Kelompok yang tidak berinteraksi langsung dengan PKL tapi terkena dampak secara tidak langsung. Ketiga kelompok sampel tersebut diilustrasikan pada Gambar 17. Jumlah sampel PKL berdasarkan jenis dagangan di tiap lokasi yang sebelumnya dilakukan survey awal dahulu terhadap jenis-jenis dagangan yang ada di tiap lokasi baru ditentukan jumlahnya. Sedangkan untuk responden konsumen dihitung juga didasarkan pada jenis dagangan PKL karena konsumen yang diwawancara adalah yang melakukan kegiatan jual beli dengan PKL pada saat pengambilan data. Adapun responden masyarakat umum adalah masyarakat sekitar lokasi PKL dan beberapa masyarakat diluar lokasi PKL. Jumlah responden dari tiap pihak secara lengkap digambarkan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Jumlah Responden Masing-masing Pihak NO. LOKASI RESPONDEN PKL PEDAGANG KONSUMEN 1 Jl. KH. Zaenal Mustofa 10 5 4 2 Jl. Bekas Rel 8 2 5 3 Jl. Tentara Pelajar Pejuang 3 3 3 4 Jl. Cihideung 6 5 2 5 Jl. RSU 4 2 2 6 Jl. Pasar Wetan 5 3 4 7 Jl. Pasar Kidul 5 3 2 8 Jl. Pasar Baru 2 2 2 9 Jl. Yudanegara 3 2 2 10 Jl. Pataruman 3 3 2 11 Jl. Empang 6 3 2 12 Jl. Veteran 2 2 1 13 Jl. Cihideung Balong 5 2 2 14 Jl. Gunung Sabeulah 3 3 8 15 Kawasan Dadaha 10 - 10 TOTAL 75 40 51 Selain ketiga kelompok masyarakat tersebut, penjaringan aspirasi juga dilakukan pada pemerintah, diantaranya dinas yang terkait dengan penataan PKL yaitu : 1. Badan Perencanaan Daerah Kota Tasikmalaya 2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya 3. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tasikmalaya 4. Dinas Tata Kota Tasikmalaya 5. Polisi Pamong Praja Kota Tasikmalaya Metode pengumpulan data baik berupa wawancara, diskusi, kuesioner, dan studi pustaka untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder yang menunjang penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 5 Metode Pengumpulan Data No. Jenis Data Metode Pengumpulan Data Sumber 1. Data Primer : a. Pemetaan Jumlah PKL b. Pemetaan Jenis Usaha c. Pemetaan Lokasi d. Modal Usaha e. Karakteristik Konsumen f. Karakteristik Pedagang Formal f. Aspirasi stakeholder terkait penataan PKL Wawancara dan diskusi Kuesioner Kuesioner Wawancara dan kuesioner PKL Konsumen Pedagang formal PKL, masyarakat konsumen, pedagang formal pesaing, Bapeda, Dinas Perindustrian Perdagangan, Dinas Kebersihan,dsb. 2. Data Sekunder : a. Jumlah Penduduk b. Data PKL c. Rencana Tata Ruang Wilayah d. RDTR BWK IRTBL e. Peta Administrasi f. Data dan Peta Trayek Studi Pustaka Studi Pustaka Studi Pustaka Studi Pustaka Studi Pustaka Studi Pustaka BPS Dinas Indag Kota Tasikmalaya Bapeda Bapeda Kota Tasikmalaya Bapeda Kota Tasikmalaya Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Berdasarkan tujuan penelitian, maka aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi aspek sosial ekonomi dan budaya PKL, kebijakan pemerintah terkait penataan ruang, dan aspirasi para pihak tentang penataan PKL. Untuk lebih jelasnya uraian mengenai aspek yang diteliti beserta variabelnya dan sumber serta teknik pengumpulan datanya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Aspek yang Diteliti, Variabel, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data No Aspek Variabel Sumber Data Teknik Pengumpulan Data 1. Sosial Ekonomi dan budaya PKL - Jumlah PKL - Jenis Usaha - Lokasi penempatan - Modal Usaha - Kelembagaan - Kapital Sosial BPS, Bapeda, Dinas Perindustrian Perdagangan, PKL, masyarakat Studi Pustaka, Wawancara 2. Kebijakan Pemerintah terkait Penyediaan Sarana Prasarana untuk PKL - Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Tasikmalaya - Peraturan terkait dengan PKL Bapeda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, wawancara Studi Pustaka dan wawancara 3. Penataan PKL yang diinginkan - Persepsi dan aspirasi masyarakat PKL - Persepsi dan aspirasi masyarakat umum konsumen - Persepsi dan aspirasi pedagang formal Kuesioner dan wawancara Kuesioner dan wawancara Selain pengumpulan data di atas, dalam rangka penjaringan informasi dan aspirasi seluruh stakeholder, juga dilakukan diskusimusyawarah melalui suatu seminar yang dilaksanakan pada Hari Selasa, 27 Mei 2008 yang dihadiri seluruh elemen yang terkait diantaranya para koordinator dan ketua kelompok perwakilan dari PKL Kota Tasikmalaya, LSM, tokoh masyarakat, beserta aparat pemerintah dari berbagai dinas terkait termasuk Lurah dan Camat dimana PKL tersebut melakukan kegiatannya.

3.3 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui kondisi PKL di Kota Tasikmalaya, terlebih dahulu kita harus tahu gambaran umum daerah tersebut secara umum dan karakteristik serta kondisi PKL secara khusus. Dalam penelitian ini analisis penataan PKL dilakukan dengan melihat data-data sekunder dan data primer yang didapat melalui diskusi, wawancara maupun kuesioner yang bersifat semi terstruktur. Dari data yang terkumpul kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang diangkat. Metode analisis yang dipakai ialah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan terhadap analisis kebijakan penataan ruang dan peraturan daerah yang ada terkait penataan PKL beserta analisis alternatif model penataan PKL Kota Tasikmalaya. Sedangkan analisis kuantitatif yang akan dipakai ialah analisis statistik non- parametrik untuk menguji karakteristik sosial ekonomi PKL, konsumen, dan pedagang formal serta hubungannya dengan kebijakan terkait penataan PKL. Analisis tersebut diantaranya Analisis Spearman dan Statistik Deskriptif yang digunakan untuk menampilkan data berupa diagram atau grafik. Dalam penyajian data karakteristik PKL, karakteristik konsumen, kajian kebijakan, aspirasi pelaku stakeholder terkait model penataan PKL dibantu dengan tabel, diagram, kode kategori, dan peta yang disajikan dengan menggunakan sistem informasi geografis.

3.3.1 Teknik Penyajian Data dengan Tabel, Diagram, Peta, dan Kategori

Teknik penyajian data dengan menggunakan tabel dilakukan untuk menampilkan data-data hasil olahan dari kuesioner dan wawancara mengenai karakteristik PKL dan konsumen yang bertujuan untuk menyederhanakan data dan memudahkan membaca sehingga mudah untuk dianalisa. Cara lain dalam menyajikan data karakteristik PKL, kajian kebijakan tata ruang terkait penataan PKL, dan aspirasi masyarakat mengenai penataan PKL dilakukan dengan menggunakan diagram pastel pie chart. Diagram ini ditampilkan untuk memperlihatkan prosentase dari data yang didapatkan sehingga dapat dilihat perbedaan dari masing-masing komponen. Seperti halnya diagram, peta digunakan untuk menampilkan gambaran umum dari karakteristik PKL, kebijakan tata ruang tentang penataan PKL, aspirasi pihak terkait penataan PKL berdasarkan data yang dituangkan dalam bentuk ruang. Sedangkan penyajian data dengan kategori dilakukan untuk menyajikan data karakteristik PKL, aspirasi para pihak terkait penataan PKL. Kategori yang dilakukan diantaranya : 1. Kategoriklasifikasi kepadatan penduduk Klasifikasi kepadatan penduduk Kota Tasikmalaya dibagi dalam tiga kelas dengan interval yang dihitung berdasarkan rumus : Kepadatan tertinggi – Kepadatan Terrendah Interval = Jumlah Kelas 12.621 – 1.722 Interval = = 3.200 3 Sehingga klasifikasi kepadatan penduduk terbagi dalam tiga kelas dengan interval sebagai berikut : - Rendah : 3.200 jiwakm 2 - Sedang : 3.201 – 6.400 jiwakm 2 - Tinggi : 6.400 jiwakm 2 2. Kategoriklasifikasi tingkat pendapatan keuntungan PKL Klasifikasi untuk tingkat pendapatan keuntungan PKL dilakukan dengan mengalikan keuntungan per hari PKL dikali 30 hari dalam satu bulan sehingga hasilnya berupa keuntungan dalam satu bulan. Hasilnya kemudian diklasifikasikan dalam tiga kelas dengan nilai rendah berdasarkan nilai UMR Kota Tasikmalaya tahun 2008 sebesar Rp 632.500,- dengan interval sebagai berikut : - Rendah : Rp 632.500 - Sedang : Rp 632.600 – Rp 1.265.000 2x UMR - Tinggi : Rp 1.265.000 3. Kategoriklasifikasi trayek angkutan umum berdasarkan jumlah trayek angkutan tiap ruas jalan Kategoriklasifikasi trayek angkutan umum dibagi dalam tiga kelas. Interval tiap kelas dihitung dengan rumus sebagai berikut : Jalan dengan rute terbanyak – Jalan dengan rute terrendah Interval = Jumlah Kelas 13 - 1 Interval = = 4 3 Dengan demikian, klasifikasi rute angkutan umum dibagi dalam tiga kelas dengan interval sebagai berikut : - Rendah : 4 - Sedang : 5 – 8 - Tinggi : 8 Analisis Korelasi Peringkat Spearman Rank-Spearman Analisis Korelasi Peringkat Spearman Rank – Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara peringkat-peringkat dibandingkan hasil pengamatan itu sendiri. Perhitungan korelasi ini dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi pada data ordinal dan penggunaan asosiasi pada statistik non parametrik Santoso, 2002. Pada penelitian ini, Analisis Korelasi Peringkat Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antara varaiabel-variabel karakteristik PKL yaitu mengukur keeratan hubungan antara keuntungan yang didapat dengan tingkat pendidikan, lama usaha, modal usaha, dan umur. Data dari masing-masing variabel dibuat dalam bentuk skala nominal. Analisis Rank Spearman juga digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan PKL dengan pengetahuan tentang penataan ruang dan perda, dimana data yang digunakan berupa data ordinal kualitatif. Dalam aplikasinya analisis-analisis statistik ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 14. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi PKL, karakteristik pedagang formal dan konsumen serta sejauhmana persepsi masyarakat dan pemerintah terhadap PKL. Selain itu, analisis ini juga digunakan untuk mengetahui aspirasi PKL, masyarakat, dan pemerintah terhadap penataan ruang PKL. Analisis ini berdasarkan pada hasil wawancara atau pengisian kuesioner dengan dinas terkait, key person serta data-data dan literatur yang berkaitan dengan PKL yang disajikan dalam bentuk matriks.