Produk Regional Domestik Bruto

Hasil penelitian Rochana, 1999 tentang peran industri pangan dalam perekonomian provinsi Jawa Barat. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan input-output. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor industri pangan mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Jawa Barat, baik dari segi permintaan maupun penawaran, sektor ini memberikan jumlah sumbangan di atas rata-rata sektor lain. Tetapi untuk nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja kontribusi sektor ini masih kecil, sedangkan untuk nilai keterkaitan baik ke depan maupun ke belakang sektor industri pangan memiliki keterkaitan cukup besar dengan sektor ekonomi lain. Hal ini menggambarkan besarnya peran industri pangan dalam menarik pertumbuhan sektor-sektor lain terutama sektor pertanian yang memproduksi bahan baku yang diperlukan. Hasil penelitian Bachri, 2007 dalam kaitannya mengenai peran sektor ekonomi terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto, menunjukkan pertumbuhan ekonomi kota Pagar Alam selama kurun waktu tahun 2000-2005 sebesar 3.23 persen pertahun. Kontribusi sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB kota Pagar Alam didominasi oleh sektor primer yang menyumbang rata- rata sebesar 46.07 persen yang berasal dari sektor pertanian sebesar 44.52 persen dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1.56 persen. Sementara untuk sektor sekunder menyumbang sebesar 10.70 persen dan sektor tersier sebesar 43.13 persen, artinya peran sektor ekonomi dalam perekonomian di kota Pagar Alam sangat tergantung pada sektor primer. Hasil penelitian dari Huda et al, 2007 menunjukkan bahwa pengeluaran pembangunan sektor pertanian Provinsi Sumatera Selatan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sektor pertanian. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk bergantung pada sektor pertanian sehingga sektor ini merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan terutama dalam kontribusinya terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto daerah tersebut . Menurut penelitian Solomou dan Shimazaki, 2006, pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Semakin besar kontribusi yang diberikan oleh sektor ekonomi yang ada pada suatu negara atau wilayah maka pembangunan wilayah tersebut akan semakin besar. Untuk meningkatkan kontribusi maka pengembangan sektor ekonomi sangat penting dilakukan sehingga pembangunan yang diinginkan dapat dicapai. Pertumbuhan perekonomian suatu negara atau wilayah akan berkembang apabila negara tersebut mempunyai sektor yang bisa diandalkan. Selain itu untuk mendukung pertumbuhan perekonomian suatu negara maka kebijakan pemerintah sangat berperan dalam perkembangan sektor ekonomi yang menjadi andalan di negara atau wilayah tersebut. Hasil penelitian dari Ranis et al, 2000 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan manusianya. Artinya kualitas sumberdaya manusia di suatu negara atau wilayah akan berpengaruh terhadap pembangunan. Sektor ekonomi yang memiliki sumberdaya dan kualitas tenaga kerja yang terampil mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut. Dengan demikian sumbangan sektor ekonomi tersebut terhadap pembangunan akan semakin besar dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Hasil penelitian Wang lu dan Rencheng, 2007, menunjukkan bahwa antar sektor ekonomi memiliki keterkaitan, dimana dalam menghasilkan produksi pada suatu sektor tanaman diperlukan sektor lain untuk mensuplai input yang digunakan dalam proses produksi sektor tanaman tersebut. Sektor industri merupakan sektor yang memiliki keterkaitan dengan sektor tanaman, dimana sektor industri mampu menghasilkan pupuk dan perlengkapan yang diperlukan oleh sektor tanaman dalam menjalankan aktivitasnya. Hasil penelitian dari Shrestha dan Yuichi, 2006 menunjukkan bahwa di Asia Timur memiliki integrasi keterkaitan antara sektor ekonomi. Sektor ekonomi yang ada di Asia Timur memiliki hubungan saling keterkaitan antar sektor ekonomi yang satu dengan sektor ekonomi lain yang terdapat di beberapa negara Asia yang berbeda dengan menggunakan analisis Input-Output. Hal ini dapat disimpulkan bahwa integrasi ekonomi tidak hanya berlaku disuatu wilayah saja namun juga bisa dilakukan antar negara. Artinya integrasi keterkaitan antar sektor tidak dapat dipisahkan dari pembangunan perekonomian suatu daerah atau wilayah. Menurut penelitian Zaini, 2003, setelah krisis ekonomi tahun 1998 penurunan laju ekonomi menurun sangat signifikan. Tajamnya penurunan laju pertumbuhan perekonomian di Indonesia pada saat krisis disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan sebagian besar sektor ekonomi. Sektor ekonomi yang kontribusinya menurun terhadap laju pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 1998 adalah sektor kontruksi yang mengalami penurunan mencapai -40.49 persen, sektor perbankan menurun mencapai -26.63 persen, perdagangan, hotel dan restoran laju pertumbuhannya turun sebesar -18.05 persen, pengangkutan dan informasi laju pertumbuhannya turun sebesar -15.13 persen dan sektor industri pengolahan laju pertumbuhannya turun sebesar -11.88 persen. Adapun sektor yang laju pertumbuhannya positif adalah listrik, gas dan air bersih tumbuh 1.86 persen dan sektor pertanian laju pertumbuhan sebesarnya sebesar 0.81. Berdasarkan hasil penelitian Martono 2008, menunjukkan bahwa sektor pertanian dan industri memiliki keterkaitan langsung ke depan yang cukup besar, hal ini mengindikasikan terjadi potensi yang cukup besar bagi pengembangan industri pengolahan hasil pertanian di wilayah Kedungsepur apabila sektor pertanian terus dikembangkan. Hasil penelitian Rachman, 1993, menunjukkan bahwa antar sektor ekonomi di Provinsi Jawa Barat memiliki hubungan keterkaitan. Apabila dilihat dari keterkaitan ke depan, sektor peternakan memiliki hubungan keterkaitan relatif lebih besar dibandingkan kaitan kebelakangnya. Hal ini mengindikasikan bahwa output sektor tersebut lebih banyak digunakan sebagai input antara oleh sektor- sektor ekonomi lain. Sebagian besar dari output sektor peternakan dialokasikan kepada sektor industri makanan dan minuman serta industri itu sendiri. Penelitian dari Amalina, 2008, dalam kaitannya dengan keterkaitan antar sektor menunjukkan bahwa keterkaitan total ke belakang sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Sementara keterkaitan total ke depan sektor industri pengolahan dengan sektor perdagangan, hotel, restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.