Multiplier Output Dampak Multiplier Perubahan Permintaan Akhir terhadap Output,

dan tepung sebesar Rp 87.871 memiliki arti apabila terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor industri penggilingan beras, biji-bijian dan tepung sebesar satu rupiah akan mempunyai dampak peningkatan lapangan kerja sebesar 87.871 orang tenaga kerja diseluruh sektor perekonomian. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 21, diketahui bahwa multiplier tenaga kerja tipe I dan tipe II memiliki peringkat yang berbeda. Multiplier tenaga kerja tipe I sektor yang memiliki nilai multiplier tertinggi adalah sektor industri penggilingan beras, biji-bijian dan tepung, selanjutnya diikuti oleh sektor industri makanan, minuman dan tembakau, sektor industri minyak makan, industri restoran dan industri penggergajian kayu dan bahan bangunan dari kayu. Lima sektor terbesar lainnya adalah sektor listrik, sektor angkutan laut dan sungai, sektor industri obat-obatan dan jamu, sektor industri pupuk urea dan kimia dasar dan sektor industri barang-barang lain. Sektor yang memiliki nilai multiplier tenaga kerja tertinggi mengindikasikan bahwa masing-masing sektor tersebut yang ada di Provinsi Aceh merupakan sektor andalan dalam penciptaan tenaga kerja. Sementara itu multiplier tenaga kerja tipe II, peringkat pertama adalah industri penggilingan beras, biji-bijian dan tepung, diikuti oleh sektor industri makanan, minuman dan tembakau, sektor industri minyak makan, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor pertambangan gas. Lima sektor multiplier tipe II besar selanjutnya yaitu sektor listrik, sektor industri penggergajian kayu dan bahan dari kayu, sektor industri pupuk urea dan kimia dasar, sektor industri obat-obatan dan sektor semen. Masing-masing multiplier tenaga kerja tipe I dan tipe II terdapat tiga sektor yang memiliki urutan peringkat yang sama 23; 21 dan 22. Sedangkan sektor lain memiliki urutan peringkat yang berbeda antara multiplier tipe I dengan multiplier tipe II. Tabel 21. Sepuluh Besar Multiplier Tenaga Kerja Klasifikasi 55 Sektor di Provinsi Aceh Tahun 2009 Sektor Awal Pertama Industri Konsumsi Total Tipe I Sektor Tipe II 23 21 22 39 24 34 41 29 26 33 0.000 0.001 0.005 0.011 0.007 0.003 0.003 0.008 0.005 0.008 0.027 0.030 0.018 0.008 0.008 0.002 0.003 0.005 0.003 0.005 0.005 0.009 0.003 0.008 0.002 0.001 0.007 0.003 0.002 0.002 0.006 0.008 0.006 0.040 0.006 0.005 0.020 0.007 0.006 0.007 0.039 0.047 0.032 0.027 0.022 0.010 0.014 0.023 0.017 0.022 73.492 67.865 5.547 2.460 2.416 2.260 2.030 2.012 1.968 1.908 23 21 22 19 18 34 24 26 29 27 87.871 80.955 6.939 6.826 5.809 3.998 3.297 3.158 2.882 2.716 Sumber: Tabel IO Updating Provinsi Aceh Tahun 2009 Diolah Apabila dilihat dari urutan sepuluh besar nilai multiplier tenaga kerja pada Tabel 21, diketahui tidak ada satupun sektor pertanian yang berada pada peringkat 10 besar. Peringkat rata-rata multiplier tenaga kerja keseluruhan sektor pertanian berada pada peringkat diatas tiga puluh, dengan nilai rata-rata keseluruhan sektor lebih kecil dari multiplier tenaga kerja sektor lain Lampiran 17. Artinya pada multiplier tenaga kerja di Aceh sektor pertanian memiliki pengaruh yang relatif kecil dibandingkan dengan sektor ekonomi lain. 6.3. Dampak Perubahan Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga, Konsumsi Pemarintah, dan Ekspor terhadap Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja Hasil analisis tujuan terakhir keempat dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja pada sektor ekonomi. Sebelum melihat dampak perubahan permintaan akhir pada masing- masing komponen permintaan akhir di Provinsi Aceh terlebih dahulu di analisis nilai dari struktur output, pendapatan dan tenaga kerja. Hasil dari komponen ini perlu dianalisis untuk melihat perbandingan hasil sebelum dilakukan simulasi dengan sesudah dilakukan simulasi. Untuk melihat keseluruhan nilai struktur output, pendapatan dan tenaga kerja di Provinsi Aceh disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Struktur Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja yang Dipengaruhi oleh Komponen Permintaan Akhir di Provinsi Aceh Tahun 2009 Kode Output Juta Rp Pendapatan Juta Rp Tenaga Kerja Orang 301 302 303 304 305 39 555 408 12 456 943 20 434 796 5 720 893 45 178 973 5 288 905 6 574 207 2 494 209 470 635 5 108 018 664 883 345 028 185 516 39 406 497 728 Jumlah 123 347 013 19 935 975 1 732 561 Sumber: Tabel IO Updating Provinsi Aceh Tahun 2009 Diolah Keterangan: 301 = Konsumsi Rumahtangga 302 = Konsumsi Pemerintah 303 = Pembentukan Modal Tetap Bruto 304 = Perubahan Stok 305 = Ekspor Tabel 22 menunjukkan besarnya jumlah keseluruhan output, pendapatan dan tenaga kerja di Provinsi Aceh. Dari masing-masing komponen permintaan akhir tersebut struktur output merupakan penyumbang terbesar dalam komponen permintaan akhir , diikuti oleh struktur pendatapatan dan yang terakhir sektor tenaga kerja. Pada struktur output ekspor merupakan komponen permintaan akhir yang memberikan kontribusi relatif terbesar yaitu sebesar, sedangkan yang relatif terkecil dalam pembentukan komponen permintaan adalah perubahan stok. Sementara itu komponen permintaan akhir pada struktur pendapatan yang mempunyai nilai relatif terbesar adalah komponen konsumsi pemerintah, sedangkan yang mempunyai nilai relatif kecil adalah perubahan stok . Selanjutnya pada struktur tenaga kerja komponen permintaan akhir yang mempunyai nilai relatif terbesar adalah komponen konsumsi rumahtangga sedangkan yang terkecil adalah perubahan stok.