Perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK

97 pada SBIS. Namun SBIS pernah mengalami penurunan pada triwulan kedua tahun 2009 dikarenakan suku bunga yang menjadi acuan fee untuk SBIS menurun, penurunan suku bunga ini dilakukan Bank Indonesia untuk menumbuh kembangkan sektor riil dan peningkatan investasi.

7. Perkembangan Non Performing Financing NPF

Non Performing Financing NPF adalah rasio yang menunjukkan pembiayaan bermasalah sebagai akibat ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank syariah beserta imbalannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan, yang terdiri dari pembiayaan yang berklarifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Berikut ini merupakan gambaran perkembangan Non Performing Financing NPF periode 2009 - 2012. Gambar 4.5 Perkembangan Non Performing Financing NPF Periode 2009-2012 Sumber: Bank Indonesia data diolah tahun 2013 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 20 09- Ma r 20 09- Ju n 20 09- Se p 20 09- De s 20 10- Ma r 20 10- Ju n 20 10- Se p 20 10- De s 20 11 -Mar 20 11- Ju n 20 11 -Se p 20 11De s 20 12 -Mar 20 12- Ju n 20 12 -Se p 20 12- De s NPF NPF P ERSEN TAS E PERIODE 98 Perbankan syariah semakin efektif dan efisien dalam menyalurkan pembiayaan. Hal itu terlihat dari data Bank Indonesia BI per Juni 2010. Data itu menunjukkan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Fianancing NPF perbankan syariah sebesar 3,89, lebih rendah dari NPF di periode yang sama tahun lalu, sebesar 4,39. Penurunan NPF ini terjadi karena perbankan syariah semakin selektif memilih nasabah, dimana pemilihan nasabah disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan bank. Selain itu, penurunan Non Performing Financing selama beberapa tahun ini juga menunjukkan peningkatan pada kinerja perbankan syariah dan membuktikan bahwa perbankan syariah mampu menjaga kulitas pembiayaannya dengan memperkecil adanya pembiayaan bermasalah. Kondisi ini juga memperlihatkan bahwa bank syariah semakin hati-hati dalam menyalurkan pembiayaanya dan kemampuan pengelolaan resiko perbankan syariah semakin membaik.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupaka data sekunder deret waktu time series mulai tahun 2009 sampai dengan 2012. Penelitian mengenai profitabilitas ROA perbankan syariah disini menggunakan data pada perbankan syariah di Indonesia sebagai variabel dependen variabel tidak bebas. Sedangkan variabel independen terdiri dari Financing to Deposit Ratio FDR, Dana Pihak Ketiga DPK, Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS, 99 dan Non Performing Financing ROA. Keseluruhan dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh dari laporan bulan Bank Indonesia. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya model yang digunakan peneliti sebagai alat analisis regresi berganda adalah Ordinary Least Square OLS. Model OLS merupakan model estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi sampel Ajija, 2011:23. Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Eviews 5 untuk mempercepat hasil yang dapat menjelaskan varabel-variabel yang akan diteliti.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Jarque Bera dengan melihat nilai probability. Jika probability lebih besaar dari nilai derajat α = 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain, data terdistribusi normal, begitu pula sebaliknya.jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari derajat kesalahan α = 0.05, maka dalam penitian ini ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain, data tidak terdistribusi normal. Tabel 4.1 Uji Normalitas Jarque-Bera Jarque-Bera 0.123263 Probability 0.940229

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120