Ruang Lingkup Penelitian Metode Pengumpulan Data

74

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias Best Linier Unbias EstimatorBLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi-asumsi dasar tersebut mencakup normalitas, multikolinearitas, heteroskedastistas, dan autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan umtuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas residual metode Ordinary Least Square formal dapat dideteksi dari metode yang dikembangkan oleh Jarque-Bera JB.Deteksi dengan melihat Jarque Bera yang merupakan asimtosis sampel besar dan didasarkan atas residual Ordinary Least Square. Gujarati, 2006:165 Langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis : H : Model berdistribusi normal H 1 : Model tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: o Bila probabilitas ObsR 2 0.05 maka hasil Signifikan, H diterima o Bila probabilitas ObsR 2 0.05 maka hasil Tidak Signifikan, H ditolak 75 Artinya adalah apabila probabilitas ObsR 2 lebih besar dari 0.05 maka model tersebut dikatakan normal.Apabila probabiitas ObsR 2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut dikatakan tidak normal. Winarmo, 2009:5.37

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti, di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.Ada atau tidaknya multikolinieritas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas Ajija, 2011:35. Dengan kata lain, uji multikolineritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukannya korelasi antar variabel-variabel independen yaitu varibel FDR, DPK, SBIS, dan NPF. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independennya Widarjono, 2005:133. Cara yang digunkana untuk mendekteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas di dalam model dengan melakukan korelasi antar variabel-variabel independen.Ajija 2011:35 mengatakan jika koefisien korelasi di antar masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0.8 maka terjadi multikolinieritas. Jadi, multikolinieritas dapat dideteksi dengan ketentuan sebagai berikut:  Nilai korelasi 0.8 artinya tidak terdapat multikolinieritas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120