Financing to Deposit Ratio FDR Dana Pihak Ketiga DPK

86 kemudian disusul berdirinya Bank Sosial Nasser di Mesir. Pada tahun 1975 berdiri juga IDB Islamic Bank Development dan Bank Islam Dubai di Arab Suadi berdiri atas prakarsa dari sidang menteri luar negeri dalam sidang tersebut diusulkan pengahapusan sistem keuangan berdasarkan bunga dan menggantinya dengan sistem bagi hasil. Pada periode perkembangan di tahun 1976 sampai awal 1980an, ditandai dengan menyebarnya perbankan dalam dari wilayah Teluk Arab ke Asia Timur, dan selanjutnya ke Eropa Barat. Kemudian sekitar tahun 1983 hingga kini, perbankan telah mengalami kemajuan. Pada tahun 1983 di Malysia berdiri Bank Islam Malysia Berhad lalu disusul dengan berdirinya Lembaga keuangan perseroan perbaikan investasi al rajhi di Arab Saudi dan Al-barakah Turkish Finance House di Turki pada tahun 1985. Berkembangnya bank-bank Syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia awal periode 1980-an telah banyak diskusi mengenai bank Syariah sebagai pilar ekonomi Islam. Akan tetapi prakarsa untuk mendirikan bank Islam baru dimulai pada tahun 1990.

2. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Upaya intensif pendirian bank Islam atau bank Syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak 1998, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober Pakto yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia. Para ulama waktu itu telah berusaha untuk mendirikan bank bebas bunga, tapi tidak ada satu pun perangkat 87 hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran dari peraturan perundang-undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0 nol persen. Arifin, 2009:7 Setelah adanya rekomendasi dari Lokakarya Ulama tentang Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua Bogor pada 19-22 Agustus 1990, yang kemudian diikuti dengan diundangkannya UU No. 71992 tentang Perbankan di mana perbankan bagi-hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia BMI, yang merupakan bank umum Islam pertama yang beroperasi di Indonesia. Pembentukan BMI ini diikuti oleh pendirian bank-bank perkreditan rakyat syariah BPRS. Namun karena lembaga ini masih dirasakan kurang mencukupi dan belum sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah, maka dibangunlh lembaga- lembaga simpan pinjam yang disebut Bait al Maal wat Tamwil BMT atau Bait al Qiradh menurut masyarakat Aceh. Pada tahun 1998, keluar UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 yang mengakui kebradaan banksyariah dan konvensional seta memperkenankan bank konvensional serta memperkenankan bank konvensional membuka kantor cabang syariah Soemitra, 2009:62. Beberapa lembaga hukum baru secara sukarela maupun wajib dan Komite Perbankan Sayariah. Terdapat berapa PBI Peraturan Bank Indonesia yang secara khusus merupakan peraturan pelaksana dari Undang-Undang 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan telah diundangkan hingga saat ini antara lain:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120