Perkembangan Non Performing Financing NPF

101 multikolinieritas menggunakan uji korelasi r dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Correlation Matrix FDR LNDPK LNSBIS NPF FDR 1.000000 -0.181828 -0.561479 0.233885 LNDPK -0.181828 1.000000 0.633318 -0.926464 LNSBIS -0.561479 0.633318 1.000000 -0.672005 NPF 0.233885 -0.926464 -0.672005 1.000000 Sumber: Lampiran 3 data BI diolah Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat hasil analisis uji multikolinieritas dengan Correlation Matrix menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen antara FDR dan LNDPK mapupun sebaliknya sebesar -0.181828, antara FDR dengan LNSBIS maupun sebaliknya sebesar -0.561479, antara FDR dan NPF maupun sebaliknya sebesar 0.233885. Terlihat dari tabel 4.2 diatas nilai korelasi variabel independen yaitu FDR, DPK, SBIS, dan NPF tertinggi hanya mencapai 0.633318 yaitu antara LNDPK dengan LNSBIS maapun sebaliknya.Karena nilai 0.633318 0.8 sehingga diputuskan tidak terdapat multikolinieritas. Hasil ini menginformasikan model Ordinary Least Square OLS yang dilakukan dapat dikatakan terbebas dari gejala multikolinieritas. 102

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah- ubah disebut dengan Heterokedastisitas. Metode pertama yang digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas pada penelitian ini adalah dengan melihat pola residualnya. Gambar 4.6 Uji Heteroskedatisitas Dengan Melihat Pola Residual Sumber : Lampiran 4 data BI diolah Dengan melihat hasil tersebut, kita dapat menduga bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada hasil estimasi, di mana residualnya tidak membentuk suatu pola. Dengan kata lain, residual cenderung konstan. -.006 -.004 -.002 .000 .002 .004 .006 .012 .016 .020 .024 .028 2009 2010 2011 2012 Residual Actual Fitted

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120