Uji Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik

79 Apabila probabilitas ObsR 2 lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak terdapat autokorelasi.Apabila probabilitas ObsR 2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi.

2. Pengujian Hipotesis Statistik

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu maslah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji secara empiris. Pengujian hipotesis, merupakan prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusanm yaitu menolak atau menerima hipotesis tersebut. Uji hipotesis statistik dilakukan dengan cara:

a. Uji Parsial Uji-t

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas Independen secara masing-masing parsial atau individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependen pada tingkat signifikansi 0.05 5 dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian, yaitu Nachrowi, 2006:17: Hipotesis: H : βi = 0, artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat. H 1 : βi ≠ 0, artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: 80  Bila probabilitas α 5 maka variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat H diterima, H 1 ditolak.  Bila probabilitas α 5 maka variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat H ditolak, H 1 diterima.

b. Uji Signifikansi Stimultan Uji Statistik F

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas independen secara bersam-sama berpengaruh terhadap variabel terikat dependen pada tingkat signifikansi 0.05 5. Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-F dengan pengujian, yaitu Nachrowi, 2006:16: Hipotesis: H : βi = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : βi ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:  Bila probabilitas α 5 maka variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat H diterima, H 1 ditolak.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120