Pemasaran Crude Palm Oil CPO 1. Bauran Pemasaran Produk Harga

45 Kantor Cabang Medan 48 orang, Kantor Cabang Surabaya 23 orang dan Kantor Dubai 2 orang tenaga kerja.

4.4. Hukum dan Legalitas PT. KPB Nusantara

PT. KPB Nusantara didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H. No. 4 tanggal 16 Nopember 2009, dan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM melalui Surat Keputusan No. AHU- 60488.AH.01.01. Tahun 2009 pada tanggal 11 Desember 2009. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan dan keputusan-keputusan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Keputusan Badan Musyawarah Direksi tanggal 14 Agustus 2009, Surat Dewan Komisaris PTPN I sampai dengan PTPN XIV dan PT RNI, dan Surat Persetujuan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara BUMN tanggal 30 September 2009 Nomor: S-674MBU2009. 4.5. Pemasaran Crude Palm Oil CPO 4.5.1. Bauran Pemasaran Kegiatan pemasaran yang dilakukan PT. KPB Nusantara adalah dengan memastikan berbagai pemasaran berjalan dengan baik. Kepuasan pelanggan dan pemasaran CPO yang optimal tak lepas dari kinerja perusahaan dalam menerapkan bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, dan pendistribusian CPO, sehingga kegiatan pemasaran berlangsung optimal. 46

a. Produk

Produk sawit yang dipasarkan dalam hal ini Crude Palm Oil CPO melalui PT. KPB Nusantara berasal dari perkebunan Negara yang memproduksi CPO yaitu PTPN I , II , III , IV , V , VI , VII , VIII , XIII dan XIV. Produk CPO yang dihasilkan dan dipasarkan tersebut memiliki kualitas yang baik dan sudah memenuhi standar mutu yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Perkebunan yaitu kadar mutu Asam Lemak Bebas ALB 5. Produk kelapa sawit yang dipasarkan oleh perusahaan sebagian besar dalam bentuk CPO, sisanya dalam bentuk Crude Stearin , Refinied Bleaching Degumming RDB Olein, Refinied Bleaching Deguming RDB Stearin, Palm Kernel Oil PKO, Palm Kernel Fatty Acid, dan sebagainya. Penjualan produk dilakukan melalui tender atau lelang, dengan mengacu harga pasar yang dimonitor dari London, Rotterdam, Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, New York.

b. Harga

Penetapan harga CPO oleh PT. KPB Nusantara berada pada tingkat yang sesuai dengan harga perdagangan CPO Internasional yaitu mengacu pada pasar Rotterdam dan Malaysian Derifative Exchange MDEX. Faktor yang mempengaruhi perkembangan harga CPO dunia yaitu permintaan dan penawaran CPO. Perkembangan harga rata-rata tender CPO lokal minyak sawit tahun 2006 tercatat sebesar Rp. 4.138kg dan meningkat menjadi Rp.6.802kg pada tahun 2007. Peningkatan terus berlangsung hingga tahun 2008 tercatat sebesar Rp. 7.875kg. Sementara harga tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 7.167kg lebih rendah dari tahun 2008. Harga penutupan terakhir CPO lokal PT. KPB Nusantara dalam 47 periode Januari sampai Agustus 2010 sudah termasuk PPn dan pajak ekspor meningkat 2,15 atau sebesar Rp. 7.321kg PT. KPBN, 2010: 6. Perkembangan harga rata-rata CPO tender lokal disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Perkembangan Harga Rata-rata CPO Lokal Tahun 2007-2010 Keterangan = Januari - Agustus 2010 Sumber: PT. KPB Nusantara 2010: 5 Perkembangan harga CPO ekspor dipengaruhi oleh krisis moneter yang terjadi pada tahun 2008 yang berdampak pada penurunan harga minyak nabati dunia sampai titik terendah pada November- Desember 2008 menyentuh harga 400ton. Seiring dengan pemulihan ekonomi dunia, harga minyak nabati kembali meningkat dan sampai bulan Agustus 2010 mencapai level 900ton. Perkembangan harga CPO ekspor PT. KPBN mengacu kepada pasar fisik Rotterdam dan MDEX Malaysia disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Perkembangan Harga CPO Ekspor Tahun 2007-2010 No Komoditi Tahun 2007 2008 2009 2010 1 CPO CIF Rotterdam 779 945 680 822 2 CPO FOB Kuala lumpur 720 864 633 772 Keterangan = Januari sampai Agustus 2010 Dalam USton Sumber: Reuters dalam PT. KPB Nusantara 2010: 6 No Tahun Harga Rata-rata Dalam RpKg 1 2007 6802 2 2008 7875 3 2009 7167 4 2010 7321 48

c. Promosi