Analisis Tingkat Peramalan Penjualan Crude Palm Oil CPO Satu Tahun Mendatang

82 lebih rendah dari nilai statistik F uji yaitu 8.09. Sedangkan besarnya uji p-value menunjukkan angka 0.001. Hal ini menunjukkan bahwa semua atau salah satu parameter model regresi statistik tidak bernilai 0. Berdasarkan grafik fited line plot Lampiran 16 model kuadratik menunjukkan bahwa distribusi data menyebar merata sepanjang garis rata-rata. Artinya model regresi kuadratik ini dapat digunakan dan mewakili data peramalan. Biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan metode trend kuadratik tidak terlalu mahal dan kebutuhan waktu peramalan tidak terlalu lama, yaitu dengan mengambil data historis penjualan CPO 7 tahun, hal ini sesuai dengan pernyataan Render dan Heizer 2001: 46 peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang memiliki rentang waktu biasanya tiga tahun atau lebih. Selain itu juga perangkat lunak Software yang digunakan sederhana dan mudah digunakan yaitu Microsoft Excel dan Minitab 15, penggunaan program komputer tersebut bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keakuratan data peramalan, sehingga peramalan penjualan mudah digunakan dan diimplementasikan dalam kegiatan penjualan CPO perusahaan.

5.3. Analisis Tingkat Peramalan Penjualan Crude Palm Oil CPO Satu Tahun Mendatang

Setelah melakukan perhitungan menggunakan metode-metode peramalan time series runtun waktu untuk melakukan peramalan penjualan CPO pada PT. KPB Nusantara diketahui bahwa metode trend kuadratik non lenier memiliki nilai kesalahan terkecil dengan melihat nilai MSE. Kemudian metode tersebut dapat dijadikan perencanaan atau acuan perusahaan dalam meramalkan penjualan 83 CPO satu tahun mendatang yaitu periode Januari 2011 sampai Desember 2011. Hasil peramalan untuk 12 bulan mendatang menggunakan metode trend kuadratik non lenier ditampilkan pada Tabel 14. Sedangkan grafik pergerakan hasil peramalan penjualan menggunakan metode trend analysis model kuadratik non lenier disajikan pada Lampiran 17. Tabel 14. Peramalan Penjualan CPO Periode Januari 2011 – Desember 2011 Menggunakan Metode Trend Kuadratik Periode Bulan Peramalan Dalam ton 85 Januari 213.913 86 Februari 214.562 87 Maret 215.204 88 April 215.836 89 Mei 216.461 90 Juni 217.077 91 Juli 217.685 92 Agustus 218.284 93 September 218.875 94 Oktober 219.458 95 November 220.032 96 Desember 220.598 Jumlah 2.607.985 Sumber : Data Primer Diolah 2011 Berdasarkan hasil perhitungan metode trend kuadratik, diketahui terjadi peningkatan penjualan CPO yang dimulai dari awal tahun 2011 yaitu periode 85 sampai akhir tahun 2011 yaitu periode 96, sedangkan persentase kenaikan volume penjualan CPO pada PT. KPB Nusantara rata-rata setiap bulannya adalah sebesar 6 per bulan, kenaikan ini diprediksikan karena jumlah permintaan terhadap CPO semakin meningkat setiap bulannya akibat dari kebutuhan produk olahan dan 84 turunan CPO bertambah, serta semakin membaiknya perekonomian dunia. Sehingga pihak perusahaan memiliki acuan atau gambaran besarnya persediaan stock CPO sebagai perencanaan mengantisipasi besarnya permintaan pada bulan-bulan tersebut tahun 2011. Pola data aktual penjualan CPO PT. KPB Nusantara selain mengandung unsur trend juga memiliki unsur musiman. Secara teori unsur trend kuadratik terpilih sebagai metode peramalan kuantitatif terbaik karena memiliki nilai MSE terkecil, namun dalam kenyataanya unsur musiman juga mempengaruhi penjualan CPO, sehingga metode Trend kuadratik non lenier dan metode Indeks Musiman dapat dijadikan alternatif peramalan penjualan CPO. Berdasarkan volume penjualan CPO pada Lampiran 2, bulan-bulan tertentu menunjukkan kenaikan dan penurunan penjualan yang menandakan adanya pengaruh musim, seperti pengaruh awal dan akhir tahun yang menunjukkan penurunan jumlah penjualan, sehingga penjualan dilakukan pada bulan sebelumnya yaitu bulan September dan bulan Oktober. Hari raya keagamaan seperti bulan Ramadhanpuasa yang terjadi antara bulan Agustus, September dan natal pada bulan Desember juga dapat mempengaruhi penjualan, mengakibatkan penjualan difokuskan pada bulan sebelumnya yaitu Juni, Juli dan September. Musim penghujan yang tidak menentu akibat perubahan iklimglobal warming mempengaruhi pemetikan tandan buah segar karena termasuk produk pertanian rentan terhadap perubahan iklim sehingga mengakibatkan produksi CPO menurun yang berdampak pada penjualan CPO. Melalui kegiatan peramalan penjualan CPO pada PT. KPB Nusantara dapat dijadikan rekomendasi kepada Departemen terkait Kementerian BUMN 85 dan Kementerian Pertanian sebagai pihak pengambil kebijakan yang membawahi PTPN, seperti kegiatan mengoptimalisasikan produksi CPO atau produk perkebunan lainnya. Kegiatan tersebut dimulai dari industri hulu seperti kegiatan produksi dan pengolahan, sampai industri hilir seperti pemasaran dan pendistribusian hasil perkebunan. Dengan mengetahui peramalan penjualan ini juga dapat dijadikan langkah PTPN selaku produsen CPO untuk meningkatkan produksinya dengan cara ekstensifikasi, intensifikasi dan penanganan pasca panen atau pengolahan yang optimal, sehingga hasil produksi CPO dapat memenuhi permintaan konsumen. Melalui perencanaan penjualan dapat diketahui kebutuhan perusahaan terhadap bahan baku, tenaga kerja, keuangan, peralatan pendukung dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan CPO, sesuai dengan jumlah peramalan penjualan yang dilakukan untuk periode Januari 2011 sampai Desember 2011 yaitu sebesar 2.607.985 ton menggunakan metode Trend kuadratik. 86

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan terhadap penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode peramalan penjualan yang dilakukan oleh PT. Kharisma Pemasaran Bersama KPB Nusantara melalui metode kualitatif yaitu dengan rapat internal perusahaan, namun tetap berpedoman kepada perusahaan peramalan komoditas internasional seperti Oil World dan Reuters. Melalui bagian Analisa Pasar dan Pengembangan Usaha, perusahaan mengamati dan menganalisis secara langsung perkembangan harga, penawaran dan permintaan CPO dunia yang mengacu pada pasar minyak sawit internasional berpusat di Rotterdam dan MDEX Malaysia. 2. Berdasarkan data aktual penjualan CPO pada PT. KPB Nusantara selama 7 tahun periode Januari 2004 sampai Desember 2010, diketahui memiliki unsur trend cenderung meningkat dan unsur musiman. Unsur trend yang meningkat terjadi karena permintaan terhadap CPO baik perusahaan di dalam dan luar negeri mengalami peningkatan, akibat meningkatnya konsumsi produk olahan CPO. Unsur musiman diakibatkan oleh perilaku cuaca yang mempengaruhi pemetikan tandan buah segar di pabrik pengolahan CPO yaitu PTPN I , II , III , IV , V , VI , VII , VIII , XIII dan XIV. Selain itu juga adanya faktor hari besar seperti lebaran, natal dan tahun baru. Sedangkan metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Naif Naive,