Ukuran Akurasi Hasil Peramalan

40 2. Model parsimonious. Dengan model yang diperoleh yang ditulis sebagai contoh ARIMA 0,1,1 menunjukkan bahwa model relatif sudah dalam bentuk yang paling sederhana. 3. Parameter yang diestimasi berbeda nyata dengan nol. Ini dapat dilihat dari nilai P-value koefisien kurang dari 0,05. 4. Kondisi invertibilitas ataupun stasioneritas harus terpenuhi. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah koefisien MA dan AR dimana masing-masingnya harus kurang dari 1. 5. Proses iterasi harus convergence. Bila ini terpenuhi maka session terdapat pernyataan relative change in each estimate less than 0,0010. 6. Model harus memiliki MSE terkecil.

3.3.2.2. Ukuran Akurasi Hasil Peramalan

Menurut Firdaus 2006: 4 penilaian terhadap akurasi hasil peramalan dapat dilakukan dengan mengamati besarnya selisih nilai aktual pengamatan dengan nilai estimasi dari peramalan. Nilai residual atau error e t adalah perbedaan antara nilai aktual dengan nilai hasil peramalan, yaitu: e t = y t – t Dimana : et = residual error nilai kesalahan peramalan pada periode ke-t yt = nilai aktual t = nilai hasil peramalan 41 n e t 2 t=1___ Sedangkan nilai residual tersebut diperoleh beberapa ukuran akurasi hasil peramalan sebagai berikut. 1. MAE Mean Absolute Error MAE = n 2. MSE Mean Squared Error atau MSD Mean Squared Deviation MSE = n 3. MAPE Mean Absolute Percentage Error MAPE = n Secara umum bila residual besarnya merata sepanjang pengamatan maka MSE yang sebaiknya digunakan. Tapi bila satu atau dua residual yang besar, maka MAE yang sebaiknya digunakan. Untuk melihat bias tidaknya peramalan maka digunakan MPEMAPE, peramalan dikatakan tidak bias bila MPE 0. n e t t=1_ n e t t=1yt __

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Berdirinya PT. KPB Nusantara

PT. KPB Nusantara yang beralamat di Jl. Taman Cut Mutiah No. 11 Menteng, Jakarta 10330. Awalnya merupakan kesepakatan bersama Dewan Direksi dari sejumlah PT. Perkebunan Nusantara PTPN pada tahun 1968. Kesepakatan tersebut memutuskan untuk membentuk sebuah lembaga gabungan yang mewadahi kepentingan bersama seluruh PTPN yang ada di Indonesia, khususnya dibidang pemasaran. Kemudian lembaga tersebut dinamai Kantor Pemasaran Bersama Nusantara KPB-PTPN. Sampai akhir tahun 2005, KPB- PTPN yang berkantor pusat di Jakarta memiliki tenaga kerja sebanyak 233 orang. Seiring dengan perkembangan waktu KPB-PTPN yang pada awalnya merupakan organisasi non-perseroan, berubah menjadi perseroan terbatas yaitu bernama PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT. KPBN pada awal tahun 2010. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan usaha dapat berlangsung optimal dan memberikan kesempatan bagi pemodal untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan ini. Perkembangan pasar produk perkebunan membuat PT. KPB Nusantara membuka sejumlah kantor cabang yang berada di Medan dan Surabaya serta memiliki kantor perwakilan di Dubai.