Jenis Penelitian Definisi Operasional Bahan Penelitian

41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni yaitu untuk mengetahui sifat dan stabilitas fisis sediaan multiemulsi AMA ekstrak metanol kelopak bunga rosella dan mengetahui apakah sediaan multiemulsi AMA yang telah optimum mempunyai kemampuan sebagai pembawa ekstrak metanol kelopak bunga rosella yang lebih baik dari pada suspensi liposom dalam berpenetrasi ke dalam lapisan epidermis dan dermis.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Variabel bebas dalam formulasi yaitu konsentrasi eksipien dan HLB multiemulsi AMA. b. Variabel bebas dalam uji penetrasi dengan sel difusi Franz yaitu waktu pengambilan sampel penetrasi ekstrak metanol kelopak bunga rosella, ekstrak metanol kelopak bunga rosella dalam sediaan multiemulsi AMA dan suspensi liposom.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Variabel tergantung dalam formulasi yaitu sifat fisis dan stabilitas sediaan multiemulsi AMA hasil optimasi formula. b. Variabel tergantung dalam uji penetrasi dengan sel difusi Franz yaitu kemampuan penetrasi ekstrak metanol kelopak bunga rosella ke dalam kulit.

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Variabel pengacau terkendali dalam formulasi yaitu cahaya dan udara selama pembuatan multiemulsi AMA. b. Variabel pengacau terkendali dalam uji penetrasi dengan sel difusi Franz yaitu kondisi hewan uji, homogenitas sediaan, suhu, dan kecepatan pengadukan.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Variabel pengacau tak terkendali dalam formula optimum yaitu kelembaban ruangan tempat pembuatan. b. Variabel pengacau tak terkendali dalam uji penetrasi dengan sel difusi Franz yaitu ketebalan kulit, waktu penyimpanan kulit, dan berat sediaan yang diaplikasikan.

C. Definisi Operasional

1. Ekstrak metanol kelopak bunga rosella merupakan ekstrak kental kelopak bunga rosella berwarna merah tua dengan pelarut metanol. 2. Liposom ekstrak metanol kelopak bunga rosella adalah suatu vesikel yang terdiri dari satu lapis fosfolipid bilayer yang di dalamnya mengandung ekstrak metanol kelopak bunga rosella 3. Suspensi liposom adalah sediaan cair yang mengandung liposom ekstrak metanol kelopak bunga rosella yang didispersikan ke dalam air 4. Multiemulsi AMA ekstrak metanol kelopak bunga rosella adalah sistem multiemulsi AM yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga rosella yang didispersikan dalam fase air dengan bantuan emulgator. 5. Emulgator adalah suatu senyawa yang berfungsi untuk menggabungkan fase minyak dengan fase air. 6. Multiemulsi AMA atau suspensi liposom dalam sampel larutan buffer fosfat pH 4 yang dianalisis merupakan sediaan semisolid atau sediaan cair yang terpenetrasi ke dalam kompartemen akseptor yang berisi larutan PBS pH 4. 7. Sel difusi Franz adalah serangkaian alat sel difusi Franz dengan ukuran water jacket 9 mm, lipatan dasar datar ground o-ring, dan volume kompartemen akseptor 3 mL. 8. Waktu pengambilan sampel adalah waktu yang diperlukan untuk mengambil sampel pada kompartemen donor dan kompartemen akseptor pada sel difusi Franz .

D. Bahan Penelitian

Ekstrak metanol kelopak bunga rosella dan suspensi liposom diperoleh dari Sanjayadi, aquadest dan aquabidest diperoleh dari laboratorium Farmasi USD, Tween 80 pro analysis ,Merck, metanol pro analysis, Merck, NaCl pro analysis, Merck, KCl pro analysis, Merck, Na 2 HPO 4 pro analysis, Merck , KH 2 PO 4 pro analysis, Merck , HCl approx. 37 pro analysis, Merck, setil alkohol pharmaceutical grade, MgSO 4 pharmaceutical grade, dimethicone pharmaceutical grade diperoleh dari PT. Bratachem, Span 80 pharmaceutical grade , xanthan gum pharmaceutical grade, parafin pharmaceutical grade diperoleh dari PT. Bratachem, kulit tikus betina galur wistar, larutan ringer laktat yang diproduksi oleh PT. Widatra Bhakti, dan nitrogen teknis diperoleh dari CV. Perkasa.

E. Alat Penelitian