2. Luas permukaan tempat absorbsi. Apabila luas permukaan tempat absorbsi
semakin besar, maka jumlah obat yang diabsorbsi per unit luas permukaan akan semakin besar.
3. Karakteristik pembawa. Pembawa yang mudah menyebar pada permukaan
kulit akan meningkatkan absorbsi. Pembawa yang dapat meningkatkan kelembaban kulit akan meningkatkan absorbsi.
4. Hidrasi kulit. Hidrasi stratum korneum akan meningkatkan penetrasi obat ke
dalam kulit. 5.
Afinitas obat terhadap kulit obat harus mempunyai afinitas terhadap kulit yang lebih besar daripada terhadap pembawa
6. Koefisien partisi obat. Koefisien partisi obat mempengaruhi kelarutan obat
dalam minyak dan air. 7.
Cara aplikasi obat pada kulit. Pengolesan dan penggosokkan obat pada kulit akan meningkatkan penetrasi obat ke dalam kulit.
8. Tempat aplikasi obat. Tempat aplikasi obat berpengaruh terhadap kemampuan
penetrasi obat. Aplikasi pada bagian kulit yang telah tipis akan meningkatkan penetrasi obat daripada aplikasi pada bagian kulit yang lebih tebal.
9. Waktu kontak obat dengan kulit. Semakin lama waktu kontak obat dengan
kulit maka akan meningkatkan penetrasi obat ke dalam kulit. Ansel, 2005
G. Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber dari radiasi elektromagnetik. Ketika memancarkan radiasi, sebagian dari sinar matahari masuk ke bumi melewati
atmosfer hingga kemudian sampai ke permukaan bumi. Jumlah dari total radiasi matahari yang sampai ke bumi disebut insolasi Kiil dan Houmoller, 2013.
Spektrum elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari terdiri dari sinar tampak dan radiasi sinat tampak dekat seperti sinar X, ultraviolet, inframerah dan
gelombang radio Solarradiation, 2013. Sinar matahari ketika sampai di atmosfer akan dipantulkan oleh lapisan ozon, sedangkan sisanya diserap dan diubah
menjadi panas Kiil dan Houmoller, 2013. Radiasi sinar ultraviolet merupakan penyebab berbagai kerusakan kulit,
termasuk kanker. Radiasi yang dipancarkan sinar matahari terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya yaitu sinar ultraviolet UV yang terdiri dari beberapa jenis
dengan panjang gelombang yang berbeda Anna, 2015. Sinar ultraviolet UV merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang mempunyai panjang
gelombang antara 40 sampai 400 nm. Spektrum UV dibagi menjadi UV vakum 40-190 mn, UV jauh 190-220 nm, UV C 220-290 nm, UV B 290-320 nm,
dan UV A 329-400 nm National Aeronautics dan Space Administration, 2007. Sinar UV A merupakan penyebab radiasi sinar UV paling tinggi. Radiasi
sinar ini dapat menembus kulit sampai bagian dermis dan dapat merusak sel yang berada di dalamnya. Efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ini yaitu
pigmentasi kulit timbul bercak hitam pada kulit, kerusakan kulit, dan kerutan penuaan dini. Sinar UV B juga berpotensi merusak kulit namun hanya sampai
lapisan luar kulit epidermis. Sinar UV B membantu tubuh untuk mengolah vitamin D pada pagi hari terutama sebelum jam 10 pagi namun sinar ini
menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu timbulnya kanker kulit Mutia, 2015.
H. Enhancer