emulgator lipofilik; dan 2 difusi sederhana karena adanya perbedaan osmotik pada kedua fase air Kumar, dkk., 2012.
D. Monografi Bahan Tambahan
1. Emulgator
Emulgator merupakan suatu molekul yang memiliki rantai hidrokarbon nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai molekulnya. Emulgator
memiliki kemampuan menarik fase air dan fase minyak sekaligus, serta dapat menempatkan diri di antara kedua fase tersebut. Keberadaan emulgator ini
akan menurunkan tegangan permukaan fase air dan fase minyak Friberg, Quencer, dan Hilton, 1996. Secara umum, jenis emulgator dibagi menjadi 3
seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 Troy dan Beringer, 2006.
Tabel 1. Klasifikasi emulgator Tipe
Tipe lapisan
Contoh
Sintetik Monomol
ekular Anionik
Kationik 1.
Sabun Quaternary
ammonium compounds
a. Potassium Laurate
Cetyltrimethyllammonium bromide
b. Triethanolamine
stearate Lauryldimethylbenzylammonium
chloride 2.
Sulfates Nonionic
a. Sodium
lauryl Sulfate
Polyoxyethylene fatty
alcohol ethers
b. Alkyl
polyoxyethylene sulfates
Sorbitan fatty acid esters 3.
Sulfonates Polyoxyethylene sorbitan fatty
acid esters a.
dioctyl sodium
sulfosuccinate Polyoxyethylene
polyoxypropylene block
copolymers poloxamers Lanolin alcohols and ethoxylated
lanolin alcohols Natural
Multimol ekular
Hydrophilic colloids a.
acacia
b. gelatin
monomol ekular
a. lecithin
b. Cholesterol
Finely divided
solids Solid
particle Colloidal clays
a. bentonite
b. Veegum
Metallic hydroxides a.
Magnesium hydroxide
Troy dan beringer, 2006
Surfaktan merupakan senyawa yang mampu menurunkan tegangan permukaan. Senyawa ini memiliki struktur rantai panjang serta memiliki
gugus lipofil maupun hidrofil dalam molekulnya. Emulgator dalam fase air akan berorientasi sehingga bagian hidrofiliknya akan masuk ke cairan.
Adsorpsi molekul emulgator pada permukan cairan menyebabkan terjadinya penurunan tegangan permukaan. Pada penambahan emulgator, tegangan
permukaan mula – mula akan turun sangat cepat mencapai harga tertentu yang
selanjutnya tidak akan berkurang meskipun dilakukan penambahan emulgator. Harga tertentu ini dikenal dengan CMC critical micelle concentration
Voight, 1995. a.
Polioksietilen sorbitan monooleat Tween 80
Gambar 5. Struktur Tween 80
Tween 80 gambar 5 berbentuk cairan kental berwarna kuning terang sampai kuning sawo. Tween 80 bersifat non toksik. Tween 80
mudah larut dalam air, etanol, minyak tumbuhan, etil asetat, metanol, tetapi tidak larut dalam minyak mineral. Tween 80 memiliki nilai HLB 15.
Konsentrasi yang digunakan yaitu 1 - 15 apabila digunakan sebagai emulgator tunggal. Apabila dikombinasikan dengan surfaktan lipofilik,
konsentrasi yang diperbolehkan yaitu 1 - 10 Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009. Penggunaan Tween 80 dalam farmasi yakni sebagai
emulsifying agent, wetting agent, penetrating agent, dan diffusian Som,
Bhatia, dan Yasir, 2012. b.
Sorbitan monooleat Span 80
Gambar 6. Struktur Span 80
Span 80 gambar 6 berbentuk cairan kental berwarna kuning terang. Span 80 tidak larut air, tetapi larut dalam pelarut organik. Span 80
memiliki nilai HLB 4,3. Span 80 sering digunakan dalam kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi sebagai surfaktan non ionik.
Aplikasi bagi sediaan farmasi, Span 80 sering digunakan sebagai emulgator dalam sediaan krim, emulsi, dan salep untuk sediaan topikal.
Ketika digunakan sendiri, akan menghasilkan emulsi AM dan mikroemulsi, tetapi sering dikombinasikan dengan polisorbat dalam
jumlah yang sesuai untuk menghasilkan emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air atau krim. Konsentrasi yang digunakan yaitu 1 - 15
apabila digunakan sebagai emulgator tunggal. Apabila dikombinasikan dengan surfaktan hidrofilik, konsentrasi yang diperbolehkan yaitu 1 -
10 Rowe dkk., 2009.
2. Parafin cair