Pembuatan Multiemulsi AMA HASIL DAN PEMBAHASAN

dikatakan sebagai emulsifying agent pada emulsi minyak dalam air, apabila masuk rentang konsentrasi 1 – 15. c. Menentukan lama pencampuran multiemulsi Tujuan menentukan lama pencampuran multiemulsi yaitu untuk mengetahui lama pencampuran pembuatan multiemulsi supaya dapat menghasilkan emulsi primer AM yang stabil. Lama pencampuran yang digunakan yaitu 10, 15, dan 20 menit. Hasil optimasi menunjukkan dari ketiga waktu yang digunakan, setelah didiamkan selama 1 hari, tidak terjadi creaming, sehingga peneliti memilih lama pencampuran 10 menit, dikarenakan lama pencampuran tidak terlalu berpengaruh terhadap stabilitas multiemulsi. Berdasarkan hasil optimasi multiemulsi AMA maka didapatkan formula optimum multiemulsi AMA ekstrak metanol kelopak bunga rosella. Formula optimum yang didapatkan ditunjukkan pada tabel 4. Tabel 4. Formula optimum multiemulsi AMA Formula Berat gram Emulsi Primer 37,72 Tween 80 2,00 Xanthan gum 0,40 Aquadest eksternal 59,88 mL

D. Pembuatan Multiemulsi AMA

Pembuatan multiemulsi diawali dengan tahap pembuatan emulsi primer tipe AM. Emulsi primer dibuat dengan cara mengemulsikan aquadest yang telah ditambahkan Tween 80, magnesium sulfat, dan ekstrak metanol kelopak bunga rosella ke dalam campuran minyak yang terdiri dari parafin cair, Span 80, dimethicone dan setil alkohol. Emulsi dihomogenkan dengan mixer kecepatan 5 selama 10 menit agar diperoleh ukuran globul yang kecil. Energi yang besar terbukti mampu memperkecil ukuran globul. Semakin kecil ukuran globul maka emulsi primer semakin stabil. Emulsi primer yang stabil mampu meningkatkan kestabilan emulsi sekunder. Parafin cair pada emulsi primer ini berfungsi sebagai fase minyak serta emolien yang dapat mencegah dehidrasi pada saat sediaan diaplikasikan ke kulit. Selain itu parafin cair akan menghasilkan multiemulsi yang lebih stabil dibandingkan dengan multiemulsi yang dihasilkan dari minyak nabati Kumar, dkk., 2012. Sejumlah emulsi primer AM diemulsikan ke dalam fase cair eksternal yang ditambahkan Tween 80 dan xanthan gum sebagai agen peningkat viskositas. Emulsi diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan rendah kecepatan 1 agar tidak memecah droplet air dalam emulsi primer AM akibat energi tinggi. Peran xanthan gum dalam multiemulsi AMA yaitu sebagai biopolymer hidrofilik yang mampu meningkatkan stabilitas emulsi ganda dengan mencegah pelepasan tak terkendali dari bahan yang terjerap dan membantu proses enkapsulasi droplet fase dalam dengan lebih baik Lutz dan Aserin, 2008. Peran magnesium sulfat dalam multiemulsi AMA yaitu sebagai elektrolit untuk mencegah adanya tekanan osmotik antara fase air internal dengan fase air eksternal. Keseluruhan proses pembuatan disertai dengan penjenuhan nitrogen, lampu ruangan dimatikan, serta wadah yang digunakan dilapisi dengan aluminium foil . Setelah tercampur homogen, multiemulsi kemudian disimpan dalam wadah yang tidak tembus cahaya serta dialiri gas nitrogen terlebih dahulu kemudian ditutup rapat untuk mencegah kontaminasi serta penguraian aktivitas antioksidan karena cahaya. Proses pembuatan multiemulsi pada penelitian ini menggunakan dua tahap proses emulsifikasi dengan menggunakan dua jenis emulgator. Emulgator hidrofobik ditujukan untuk menstabilkan antarmuka dari emulsi air dalam minyak, sedangkan emulgator hidrofilik untuk menstabilkan emulsi minyak dalam air. Pembuatan emulsi primer AM membutuhkan kecepatan pengadukan yang lebih besar dibandingkan dalam pembuatan emulsi sekunder MA. Hal ini bertujuan untuk mencegah pecahnya droplet internal yang telah terbentuk.

E. Evaluasi Multiemulsi AMA