Perdagangan Karbon dengan skema REDD

Tabel 2 Persamaan alometrik estimasi biomassa Curah hujan tahunan Persamaan Allometrik Kisaran DBH Sampel Pohon R² Kering 1500 mmThn B = exp[-1,996 + 2,32lnD] 5-40 cm 28 0,89 B = 10[-0,535 + log10BA] 5-30 cm 191 0,94 Lembab 1500-4000 mmthn B = 42,69 - 12,800D + 1,242 D² 5-148 cm 170 0,84 B = exp[-2,134 + 2,530 ln D] 0,97 Basah 4000 mmthn B = 21,297 - 6,953 D + 0,740 D² 4-112 cm 169 0,92 Keterangan : B = Biomassa Kg, D = Diamater cm, BA = Basal Area cm² Pendugaan karbon diperoleh dari hasil konversi sebesar 50 dikali dengan kandungan biomassanya. Hasil penelitian Onrizal 2004 menyebutkan bahwa hubungan antara kandungan biomassa setiap bagian pohon berhubungan secara linear dengan kandungan karbonnya, karbon suatu pohon akan meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan biomassa pohon tersebut.

2.4 Perdagangan Karbon dengan skema REDD

Perdagangan karbon adalah kegiatan perdagangan jasa yang berasal dari kegiatan pengelolaan hutan yang menghasilkan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan melalui penyerapan emisi oleh tegakan. Pengurangan emisi dari deforestasi hutan dan degradasi lahan yang selanjutnya disebut REDD merupakan semua upaya pengelolaan hutan dalam rangka pencegahan dan atau pengurangan penurunan kuantitas tutupan hutan dan stok karbon untuk mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. Pembayaran karbon hutan dapat terjadi melalui penyerapan karbon yang diperoleh dari penyerapan CO 2 dalam penanaman pohon atau perlindungan karbon tersimpan yang sebaliknya dapat teremisi dari hutan alam Kementerian Kehutanan 2009b. Perdagangan karbon dapat membantu penurunan emisi global yang dihasilkan dari negara maju Annex 1 dengan cara membeli kredit REDD offsets untuk memenuhi komitmen penurunan emisi mereka sendiri. Selain itu, manfaat lain dari perdagangan karbon adalah penjualan jasa penyerapan karbon Payments for Environmental Services di tingkat internasional. Pembeli jasa akan membayar kepada penyedia jasa untuk jasa lingkungan atau kegiatan yang dapat memberikan jasa tersebut Angelsen 2010. Pertimbangan pendekatan nasional bukan berdasarkan pengurangan emisi, tetapi kemampuan suatu negara untuk mempertahankan pengurangan karbon sesuai tingkat referensi yang telah ditetapkan tanpa mempedulikan lokasi persis sumber pengurangan tersebut, Jika suatu negara melampaui tingkat referensi yang telah ditetapkan, maka salah satu alternatifnya adalah negara tersebut berusaha menurunkan emisi dengan cara lain atau membayar denda. Melalui ‘sistem debit’ misalnya, nilai emisi di atas tingkat referensi akan dipotong dari pendapatan kredit emisi di masa mendatang. Schlamadinger Johns 2006. Metode untuk mengukur perubahan stok karbon karena degradasi hutan, yaitu : metode perubahan stok karbon stock-difference dan metode tambah- kurang gain-loss. Metode perubahan stok dibangun berdasar inventarisasi hutan yang biasanya dilakukan untuk menaksir serapan atau emisi karbon. Sedangkan metode tambah-kurang berdasarkan pemahaman dari sifat ekologis hutan, bagaimana hutan tumbuh, bagaimana proses alami dan pengaruh manusia mengakibatkan pengurangan karbon di dalam hutan. Metode perbedaan stok mengukur stok biomassa di awal dan akhir periode penghitungan, untuk masing- masing pool karbon IPCC 2006. Metode tambah-kurang menaksir terjadinya penambahan biomassa dari pertumbuhan rata-rata per tahun Mean Annual Increment , dikurangi taksiran biomassa yang berkurang karena kegiatan seperti penebangan pohon, pengumpulan kayu bakar, dan kebakaran. Apabila wilayah hutan dikelompokkan berdasar penyebab degradasinya, maka ada kemungkinan untuk mengetahui s eberapa banyak kayu yang diambil pada kurun waktu tertentu dengan cukup akurat. Skema REDD diharapkan dapat meningkatkan serapan karbon melalui additionality dari business as usual dalam rangka upaya mitigasi sampai dengan tahun 2020 nanti diharapkan mampu menyerap 1.31 Gt CO 2 dengan menanam 500.000 hektar per tahun. Dengan mempertahankan kawasan hutan dan lahan berhutan maka dapat menunda terjadinya emisi ke atmosfer. Rencana Strategis Kementerian Kehutanan 2010-2020 disusun untuk merealisasikan komitmen Pemerintah RI dalam mereduksi emisi sebesar 26 melalui kegiatan pengayaan dan penanaman hutan serta pengaturan jatah tebangan tahunan dari 17 juta m 3 menjadi 9 juta m 3 Ramos 2006.

2.5 Skenario Pengelolaan Hutan