Multikoliniearitas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

Pengambilan keputusan untuk uji Normalitas pada skripsi ini dapat juga dilakukan dengan membandingkan nilai Asymp.Sis 2-tailed tabel dengan nilai Asymp.Sig 2-tailed hitung adalah 0,05. Hasil uji Normalitas pada penelitian skripsi ini dapat juga dilihat pada one sample KS Test pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Hasil Analisis Instrumen One Sample KS Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 82 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.36529381 Most Extreme Differences Absolute .101 Positive .087 Negative -.101 Kolmogorov-Smirnov Z .914 Asymp. Sig. 2-tailed .374 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2010 Nilai Asymp.Sis 2-tailed pada penelitian ini adalah 0,374 lebih besar dari 0,05 0,374 0,05, artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Suatu variabel tidak terkena multikolinearitas, jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 5 VIF 5 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 Tolerance 0,1 Situmorang, et Universitas Sumatera Utara al. 2008:104. Uji multikolinearitas pada penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Analisis Instrumen Multikoliniearitas Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2010 Tabel 4.10 menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor VIF pada variabel Pemasaran Relasional dan Kualitas Pelayanan masing-masing menunjukkan nilai kurang dari lima VIF 5. Nilai Variance Inflation Factor VIF pada variabel Pemasaran Relasional adalah 1,068 dan variabel Kualitas Pelayanan adalah 1,068. Nilai Variance Inflation Factor VIF yang lebih kecil dari 5 lima menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model penelitian skripsi ini. Nilai Tolerance pada variabel Pemasaran Relasional adalah 0,936; dan variabel Kualitas Pelayanan sebesar 0,936. Nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant .938 2.226 .421 .675 Pemas_Relasi .391 .051 .656 7.631 .000 .936 1.068 Kualitas_Pela .018 .025 .061 .706 .482 .936 1.068 a. Dependent Variable: Loyalitas_Pela Universitas Sumatera Utara

3. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik uji glesjer dan pendekatan grafik. Kriteria pengambilan keputusan: a. Jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.11 Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Uji Glesjer Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant -.788 1.376 -.573 .568 Pemas_Relasi .042 .032 .154 1.340 .184 .936 1.068 Kualitas_Pela .003 .016 .020 .176 .860 .936 1.068 a. Dependent Variable: absut Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2010 Tabel 4.11 dapat kita lihat bahwa data pada penelitian skripsi ini hasil uji signifikan variabel Pemasaran Relasional adalah sebesar 0,184; hasil uji signifikan pada variabel Kualitas Pelayanan adalah sebesar 0,860. Hasil analisis instrumen heteroskedastisitas pada penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa masing-masing Universitas Sumatera Utara variable dependent Pemasaran Relasional dan Kualitas Pelayanan menunjukkan nilai lebih besar dari 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar 4.2 adalah gambar scatterplot yang dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu Situmorang et al. 2008: 68. Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable Loyalitas Pelanggan Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2010 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian skripsi ini. Universitas Sumatera Utara

D. Analisis Regresi Berganda