12
5. Korban adalah satu-satunya yang bersalah ;
6. Korban pura-pura dan korban imajinasi.
Melalui kategori diatas, akan dapat diketahui atau berpengaruh pada tingkat pertanggungjawaban pelaku tindak pidana, sehingga disamping menentukan derajat pelaku
juga. Sekaligus dapat dipakai untuk menentukan bentuk perlindungan kepada korban, yaitu dalam pengertian besarnya jumlah restitusi ataupun kompensasi yang akan diberikan kepada
korban. Dengan demikian, hukum pidana tidak lagi hanya berorientasi semata-mata pada pelaku tindak pidana, melainkan juga memperhatikan kepentingan korban.
17
3. KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENERAPAN HAK RESTITUSI
TERHADAP PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
Secara gradual dan fundamental, terminologi kebijakan berasal dari istilah
policy
inggris atau
politiek
Belanda. Terminologi ini dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip umum yang berfungsi untuk mengarahkan pemerintah dalam mengelola, mengatur atau
menyelesaikan urusan-urusan publik, masalah-masalah masyarakat atau bidang-bidang penyusunan peraturan perundang-undangan dan mengalokasikan hukumperaturan dengan
suatu tujuan umum yang mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat warga negara
18
Menurut Sudarto, politik kriminal dapat diberikan arti sempit, lebih luas dan paling luas yaitu :
19
a. Dalam arti sempit, politik kriminal digambarkan sebagai keseluruhan asas dan
metode yang menjadi dasar dari reaksi terhadap pelanggaran hukum berupa pidana. b.
Dalam arti yang lebih luas, ia merupakan keseluruhan fungsi dari aparatur penegak hukum, termasuk didalamnya cara kerja pengadilan dan polisi
17
Ibid. halaman. 40
18
Lilik Mulyadi. Bunga Rampai Hukum Pidana Prespektif, Teoretis Dan Praktik. Bandung : PT.Alumni, 2008.halaman 389.
19
Sudarto. Kapita Selekta Hukum Pidana .Bandung : Alumni, 1986.halaman.113-114.
Universitas Sumatera Utara
13
c. Dalam arti yang paling luas, ia merupakan keseluruhan kebijakan yang dilakukan
melalui perundang-undangan dan badan-badan resmi yang bertujuan untuk menegakkan norma-norma sentral masyarakat.
Penegakan norma-norma sentral itu dapat diartikan sebagai penanggulangan kejahatan. Melaksanakan politik kriminal berarti mengadakan pemilihan dari sekian banyak alternatif,
mana yang paling efektif dalam usaha penanggulangan kejahatan.
Kebijakan penanggulangan tindak pidana dapat dikelompokkan menjadi 2 dua macam yaitu :
20
1. Kebijakan penanggulangan tindak pidana dengan menggunakan sarana hukum
pidana
penal policy
; dan 2.
Kebijakan penanggulangan tindak pidana dengan menggunakan sarana diluar hukum pidana
non-penal policy
Pada dasarnya
penal policy
lebih menitik beratkan pada tindakan represif setelah terjadinya suatu tindak pidana, sedangkan
non-penal policy
lebih menekankan pada tindakan preventif sebelum terjadinya suatu tindak pidana.
Marc Ancel menyatakan bahwa “
modern criminal science
” terdiri dari tiga kompone
n “
Criminology
”, “
Criminal Law
” dan “
Penal Policy
”. Marc Ancel mengemukakan bahwa “
Penal Policy
”adalah suatu ilmu sekaligus seni yang pada akhirnya mempunyai tujuan praktis untuk memungkinkan peraturan hukum positif dirumuskan secara lebih baik dan
untuk memberi pedoman tidak hanya kepada pembuat undang-undang, tetapi juga kepada pengadilan yang menerapkan undang-undang, dan juga kepada para penyelenggara atau
pelaksana putusan pengadilan
21
. Usaha penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana pada hakikatnya merupakan
bagian dari usaha penegakan hukum khususnya penegakan hukum pidana. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa politik atau kebijakan hukum pidana merupakan bagian dari
penegakan hukum
Law enforcement policy
. Usaha penanggulangan kejahatan lewat
20
Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah. Politik Hukum Pidana : Kajian Kebijakan Kriminalisasi Dan Dekriminalisasi
. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005. halaman.17.
21
Barda Nawawi Arief. Kebijakan Hukum Pidana : Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru
. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011. halaman.23.
Universitas Sumatera Utara
14
undang-undang hukum pidana pada hakikatnya juga merupakan bagian dari usaha perlindungan masyarakat
social welfare
.
22
Kebijakan sosial
social policy
dapat diartikan sebagai segala usaha yang rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup perlindungan masyarakat.
Jadi, di dalam pengertian “
social policy
” sekaligus tercakup di dalamnya “
social welfare policy
” dan”
social derence policy
”. Dilihat dalam arti luas, kebijakan hukum pidana dapat mencakup ruang lingkup kebijakan di bidang hukum pidana material, di bidang hukum
formal dan di bidang hukum pelaksanaan pidana.
23
F. Metode Penelitian