addendum ini telah diketahui dan disepakati para pihak dan masih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak asalnya.
F. Analisis Putusan Pailit Nomor 08Pailit2013 PN.NiagaMdn Tentang
Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Dengan Adanya Penambahan Addendum Diluar Dari Kontrak Borongan
1. Kronologis Perkara
PT. Tunggul Ulung Makmur PT. TUM berkantor Jl. Hang Jebat No. 4 Kijang Kota Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. PT.
TUM adalah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, bergerak di bidang perdagangan umum, perindustrian, pertanian, pertambangan,
kehutanan, telekomunikasi, jasa, percetakan, kontraktor real estate dan transportasi.
PT. Tunggul Ulung Makmur PT. TUMtelah melakukan perjanjian kerjasama denganPT .Usaha Bintan Bersama Sejahtera PT. UBBS yang
beralamat dikomplek Inti Batam Business Industrial Park, Blok D,No.1-4 Sei. Panas, Kota Batam , Provinsi Kepulauan Riau. Perjanjian tersebut diadakan dan
juga disepakati pada tangggal 10 juni 2009 yang pada intinya memuat hal-hal tentanghak dan kewajiban PT. TUM selaku pemberi pekerjaan dan PT. UBBS
selaku penerima pekerjaan borongan untuk mengexport hasil penambangan biji bauksit, lokasi tambang di Desa Kelong,Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten
Bintan Provinsi Kepri, seluas ±140 Ha seratus empat puluh hektar. Kemudian terdapat addenddum perjanjian diluar kontrak asli antara PT.
TUM dan PT. UBBS tertanggal 21 Desember 2009 tentang penambahan luas areal tambang biji bauksit seluas ±30 Ha, terletak di Desa Kelong, Kecamatan Bintan
Pesisir, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Kemudian dibuat kembali perjanjian tahap kedua antara PT. TUM dan PT.
UBBS tertanggal 23 Desember 2009 tentang kerjasama terhadap lahan pertambangan di wilayah Pulau Kelong. Kemudian dibuat lagi perjanjian
perluasan areal pertambangan antara PT. TUM dan PT. UBBS tertanggal 18 Mei
Universitas Sumatera Utara
2010 terletak di Temborak, Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Bintan seluas ±87,9 Ha delapan puluh tujuh koma sembilan hektar, dan mempertegas kembali
materi perjanjian tanggal 10 juni 2009, terutama menyangkut fee yang harus diterima PT. TUM dari PT. UBBS, sejumlah USD 6,7Ton enam koma tujuh
dollar amerika per ton. Kemudian terdapat lagi addenddum perjanjian antara PT. TUM dan PT.
UBBS tertanggal 21 Juni 2010, yang intinya memuat dan mempertegas kembali fee
pemohon yang harus diterima dari termohon yaitu sejumlah 6,7 US Dollar Ton enam koma tujuh dollar amerika per ton.
Realisasi perjanjian antara PT. TUM dan PT. UBBSmenyangkut masalah ekport biji bauksit,adalah dengan perincian sebagai berikut:
a. Total Cargo Loading Tahun 2010 Sebesar 87.673,91 MT.
b. Total Cargo Loading Tahun 2011 Sebesar 1.058.109,03 MT.
c. Total Cargo Loading Tahun 2012 Sebesar 510.324,86 MT.
Keseluruhan Berjumlah 1.656.107,80 MT dengan perinciansebagai berikut: a.
Jumlah Eksport = 1.656.107,80 MT x dikali USD 6,7 enam koma tujuh dollar Amerika =USD 11.095.922,26 sebelas juta sembilan puluh lima
ribu sembilan ratus dua puluh dua koma dua puluh enam dollar amerika. b.
Jumlah pembayaran dari PT. UBBS kepada PT. TUM adalah = USD 8.512.223,66 delapan juta lima ratus dua belas ribu dua ratus dua puluh
tiga koma enam puluh enam dollar amerika Jumlah kekurangan pembayaran PT. UBBS sebagai utang kepada PT.
TUM adalah USD2.396.812,7 dua juta tiga ratus sembilan puluh enam ribudelapan ratus dua belas koma tujuh dollar amerika setelahdikurangi USD
186.885,9 seratus delapan puluh enam ribudelapan ratus delapan puluh lima koma sembilan dollar amerika dari jumlah sebelumnya USD 2.583.698,6
duajuta lima ratus delapan puluh tiga ribu enam ratus sembilan puluh delapan koma enam dollar amerika.
Universitas Sumatera Utara
Mengenai pelunasan utang PT. UBBS kepada PT. TUM yakni sebesar USD2.396.812,7 dua juta tiga ratus sembilan puluhenam ribu delapan ratus dua
belas koma tujuh dollar amerika maka PT. TUM telah memperingatkan PT. UBBS sesuai surat tanggal 09 Januari 2013, No. 10350.96.2013.I yang intinya
berisi agar PT. UBBS membayar lunasseluruh utang-utangnya kepada PT. TUM paling lambat hingga tanggal 15 Januari 2013, namun tetap tidak diindahkan oleh
PT. UBBS. Hutang PT. UBBS kepada PT. TUM yaituUSD 2.396.812,7dua juta tiga
ratus sembilan puluh enam ribu delapan ratus duabelas koma tujuh dollar amerika, yang kemudian oleh PT. TUM sebahagian dialihkan kepada pihak
ketiga cessie Kepada Maswadi, sebesar 10 sepuluh persen dari USD2.396.812,7=USD 239.681,27dua ratus tiga puluh sembilan ribuenam ratus
delapan puluh satu koma dua puluh tujuh dollar amerika. Kemudian dialihkan juga kepada Yanto Ndey, sebesar 10 sepuluh persen dari
USD2.396.812,7=USD 239.681,27dua ratus tiga puluh sembilan ribuenam ratus delapan puluh satu koma dua puluh tujuh dollar amerika, dikarenakan PT. TUM
mempunyai tagihan kepada Maswadi dan Yanto Ndey. Sehingga karenanya jumlah tagihan piutang PT. TUM kepada PT. UBBS, yaitu sebesar
USD1.917.450,16 satu jutasembilan ratus tujuh belas ribu empat ratus lima puluh komaenam belas dollar amerika.
Berdasarkan uraian diatas, terbukti PT. UBBS memiliki utang pada PT. TUM yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih sebesarUSD 1.917.450,16satu
juta sembilan ratus tujuh belas ribuempat ratus lima puluh koma enam belas dollar amerika, ataudihitung dengan nilai tukar saat ini USD 1= Rp.11.540 sebelas
ribulima ratus empat puluh rupiah, sehingga keseluruhannya berjumlahRp. 22.127.374.846,4dua puluh dua miliyar seratus dua puluh tujuh juta tiga ratus
tujuhpuluh empat ribu delapan ratus empat puluh enam koma empatrupiah,ditambah kerugian keuntungan yang bisa diperolehperiode Tahun
20112012 dan Tahun 20122013 masing-masingsebesar 7,25 tujuh koma dua puluh lima persenpertahun.Sehingga USD1.917.450,16 x 7,25=USD
139.015,14seratus tiga puluh sembilan ribu lima belas koma empatbelas dollar
Universitas Sumatera Utara
amerika x 2 dua tahun periode 20112012dan 20122013 = USD 278.030,28 dua ratus tujuh puluhdelapan ribu tiga puluh koma dua puluh delapan dollar
amerika, dengan nilai tukar rupiah saat ini USD 1 =Rp.11.540 sebelas ribu lima ratus empat puluh rupiah,maka berjumlah Rp. 3.208.469.431,2 tiga miliyar dua
ratusdelapan juta empat ratus enam puluh sembilan ribu empatratus tiga puluh satu koma dua rupiah.Maka seluruhnyaberjumlah Rp. 25.335.844.277,6 dua
puluh lima miliyar tigaratus tiga puluh lima juta delapan ratus empat puluh empatribu dua ratus tujuh puluh tujuh koma enam rupiah.
Kemudian atas pengalihan hutang kepada pihak ketiga cessie yang di alihkan PT. TUM kepada Maswadi, sebesar 10x USD2.396.812,7=USD
239.681,27dua ratus tigapuluh sembilan ribu enam ratus delapan puluhsatu koma dua puluh tujuh dollar amerika, dimana nilai tukar rupiah saat ini USD 1 =
Rp.11.540sebelas ribu lima ratus empat puluh rupiah seluruhnya berjumlah Rp. 2.765.921.855,-dua miliyartujuh ratus enam puluh lima juta sembilan ratus dua
puluh satu ribu delapan ratus limapuluh lima rupiah.Kepada Yanto Ndey, sebesar10 sepuluhpersen dari USD 2.396.812,7=USD239.681,27dua ratus
tiga puluh sembilan ribuenam ratus delapan puluh satu koma duapuluh tujuh dollar amerika, dengan nilai tukarrupiah saat ini USD 1 = Rp.11.540 sebelas
ribu lima ratus empat puluh rupiah, maka jumlah seluruhnya Rp.2.765.921.855 dua miliyar tujuh ratus enam puluhlima juta sembilan ratus dua puluh satu ribu
delapanratus lima puluh lima rupiah. Atas dasar inilah PT. TUM memohonkan pailit PT. UBBS kepada Pengadilan Niaga Medan, dengan alasan bahwa hutang
PT. UBBS sudah jatuh tempo dan sudah dapat ditagih, kemudian PT. TUM beralasan bahwa kreditur PT. UBBS lebih dari 2, sehingga PT. TUM beranggapan
layak memohonkan pailit PT. UBBS.
2. Analisis Pertimbangan Hakim
Pertimbangan hakim merupakan dasar hakim menerapkan suatu hukum yang tercantum dalam suatu perkara untuk menyelesaikan suatu perkara dengan
menjabarkan unsur dari suatu perkara yang disidangkan sehingga terlihat jelas dipenuhinya atau tidak dipebuhinya suatu unsur yang dimaksudkan dalam
undang-undang.Dalam kasus permohonan pailit yang diajukan PT. TUM kepada
Universitas Sumatera Utara
PT. UBBS, hakim mengambil pertimbangan dari ketiga unsur yang didalilkan oleh PT. TUM untuk mempailitkan PT. UBBS.
Pada persidangan hakim menemukan fakta bahwa tentang utang PT. UBBS yang didalilkan oleh PT. TUM diatas, telah disangkal oleh PT. UBBS
denganmengemukakan dalil yang pada pokoknya bahwa PT. TUM lah yang berkewajiban melakukan pembayaran sejumlah uang kepada PT. UBBS karena
adanya kelebihan bayar sebesar Rp.US 3,292,737,63. Bahwa menurut PT. UBBS kelebihan bayar yang diterima oleh PT. TUM dikarenakan PT. TUM tidak
melaksanakan isi perjanjian dimaksuddimana PT. UBBS telah melaksanakan ekspor bijih bauksit namunfaktanya kadar bijih bauksit tidak sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati oleh PT. TUM dan PT. UBBS yang menimbulkan efek hukum berupa pengenaan penalti terhadap PT. UBBS oleh customer, dan hal
oleh PT. UBBS telah diberitahu kepada Bapak Inan RiauHasibuan selaku komisisaris pada PT. TUM dan yang mendapat kuasauntuk menerima fee dari PT.
UBBS. PT. UBBS mengurangi fee kepada PT. TUM sebagai akibat pengenaan
penalti daricustomer sebagai berikut: a.
Total cargo loading gross = 1,656,107.80 WMT b.
Rata-rat moisture = 14.82 c.
Total cargo loading nett = 1,410,671.90 DMT d.
Kadar AL203 = 50 menurut perjanjian dari 44,91 hasil lab pihak ketiga yang dikenakan penalti = 50 - 44,91 X US 0,50 = US 2,54
e. Kadar SIO2 = 11 menurut perjanjian dan 11,94 hasil lab pihak
ketiga sehingga dikenakan penalti = 11,94 - 11 X US 0,50 = US 0,47 Total penalty = US 2,52 + US 0,47 = US 3,00 fee untuk Pemohon
berkurang menjadi US 6,70 – US 3,00 = US 3,70. Total fee untuk PT. TUM setelah dikurangi dengan penalti adalah sebesar 1,410,671.90 DMT
X US 3,70 = US 5,219,486.03
Universitas Sumatera Utara
Hakim dalam pertimbangannya juga mengikuti ketentuan BAB I Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, dimana yang dimaksud dengan
kreditur adalah orang yang mempunyai piutang kerena perjanjian atau undang- undang,yang dapat ditagih dimuka pengadilan. Sedangkan debitur menurut
ketentuan Pasal 1 angka 3undang-undang tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan debitur adalah orang yangmempunyai utang karena perjanjian
atau undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih dimukapengadilan.Sementara utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat
dinyatakan dalam jumlah,baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari yang
timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajibdipenuhi oleh debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditur untuk mendapat
pemenuhannyadari harta kekayaan debitur. Mengenai kedudukan Maswadi dan YantoNdey sebagai kreditur lainnya,
yang dimajukan oleh PT. TUM, hakim mengambil pertimbangan bahwa untuk membuktikan dalilnya, tersebut PT. TUM menyerahkan dan memindahkan hak
cessi sebesar 10 sepuluh persen pada PT. UBBS,yakni sebesar USD.239.681,- dua ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh satu
dollar amerika kepada Maswadi dan juga memindahkan tagihan sebesar 10 sepuluh persen pada PT. UBBS, yakni sebesar USD. 239.681,- dua ratus tiga
puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh satu dollar amerika kepada Yanto Ndey, yang mana kedua pengalihan piutang cessie tersebut, kemudian telah
diberitahukan oleh PT. TUM kepada PT. UBBS. Pada prinsipnya cessie berarti penyerahan tagihan atas nama,sebagaimana
diatur dalam ketentuan Pasal 613 KUHPerdata bahwa sebagaimana ketentuan padaayat 1 pasal tersebut, selain cessie yang merupakan istilah yang diciptakan
oleh doktrin, jugamengatur masalah benda-benda tak bertubuh lainnya, yang pada prinsipnya sangat berbeda dengancessiewalaupun kedua masalah tersebut
penyerahan atau peralihannya harus dengan sebuah akta, namun benda-benda tak bertubuh lainnya tidak disebutsebagai akta cessie, sebab dengan ditanda
tanganinya akta cessie objek cessie telah beralih ke dalampemilikan cessionaries,
Universitas Sumatera Utara
maka selesailah peralihannya, tidak demikian terhadap benda-benda takbertubuh lainnya, selain dengan membuat akta, juga masih diperlukannya balik nama,
seperti halnyaperalihan saham, maka harus ada balik nama dalam daftar saham. Sehubungan dengan cessie tersebut, maka berdasarkan ketentuan Pasal
584 KUHPerdata, maka untuk dapat beralihnya cessie tersebut haruslah diperhatikan hal-hal berikut :
a. adanya penyerahan
b. di dasarkan atas suatu peristiwa perdata
c. penyerahan itu untuk memindahkan hak milik
d. dilakukan oleh seorang yang berhak berbuat bebas dengan benda itu
Berdasarkan unsur tersebut, maka untuk terjadinya cessie terlebih dahuluharus di awali dengan adanya peristiwa perdata yang sah antara pihak yang
menyerahkan dengan yangmenerima cessie tersebut. Bila peristiwa perdatanya tidak ada, maka dengan sendirinya penyerahan hakatas nama cessie dianggap
tidak pernah ada, karena melanggar ketentuan Pasal 613 ayat 1 dan Pasal 584 KUHPerdata, sehingga dengan demikian perjanjian cessie yang terjadi antara PT.
TUM dengan Maswadi maupun dengan Yanto Ndeyharuslah dianggap tidak pernah ada, sehingga dengan demikian hakim berpendapat Maswadi danYanto
Ndey bukanlah merupakan kreditur lain dari PT. UBBS. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Majelis berpendapat bahwa adanyadua atau lebih
kreditur lain sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 seperti tersebut diatas tidak terpenuhi.
Majelis Hakim juga mempertimbangkan tentang unsur debitur tidak membayar sedikitnya satu utangnya.Pada tanggal 09 Januari 2013 PT. TUM
melayangkan surat agar PT. UBBS melunasi hutangnya kepada PT. TUM sejumlah USD.2.396.812,7 dua juta tiga ratussembilan puluh enam ribu delapan
ratus dua belas koma tujuh dolalar amerika paling lambat hari Selasa tanggal 15 Januari 2013, dan tanggal 01 April 2013 PT. TUM melayangkan teguranterakhir
kepada PT. UBBS agar melunasi kekurangan utangnya menjadi sejumlah USD 1.917.450,7satu juta sembilan ratus tujuh belas ribu empat ratus lima puluh koma
Universitas Sumatera Utara
tujuh dollar amerika karena utang PT. UBBS telah dialihkan sebagian berdasarkan cessie kepada pihak lain yaitu Maswadi dan Yanto Ndey.
PT. TUM mendalilkan bahwa PT. UBBS harus melunasi sisa hutangnya kepada PT. TUM atas fee yang seharusnya diterima sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati,namun PT. UBBS malah menyatakan bahwaPT. TUM lah yang mempunyai hutang kepada PT. UBBS karena PT. UBBS telahmelakukan
pembayaran yang lebih kepada PT. TUM sesuai dengan kadar bauksit yang disediakan PT. TUM akibatnya PT. UBBS mengalami kerugian akibat PT. TUM
tidak melaksanakan isi Perjanjian.FeePT. TUM seluruhnya telah dibayarkan oleh PT. UBBS tersebut merupakan besaran uang yang telah dibayarkan PT. UBBS
kepada PT. TUM.PT. UBBS telah merinci pembayaran yang dilakukannya terhadap PT. TUM, sedang PT. TUM juga merinci hutang PT. UBBS sesuai
dengan addendium perjanjianyang disepakati. Bahwa dari rangkaian pertimbangan tersebut, hakim berpendapat bahwa pembuktiantentang adanya
utang PT. UBBS terhadap PT. TUM ternyata sangatlah tidak sederhana,malahan lebih mengarah kepada komplikasi, dan tidak memenuhi syarat sebagaimana
ditentukan olehPasal 8 ayat 4, karena terdapat perbedaan penafsiran mengenai ada atau tidaknya utang yang telah jatuh waktu.
Permasalahan tersebut telah menimbulkan perselisihan tentang ada atau tidaknya utang PT. UBBS kepada PT. TUM yang dengan demikian utang yang di
dalilkan oleh PT. TUM belum jelasapakah ada atau tidak ada, sehingga sangat sulit untuk membuktikannya secara sederhana atau dengankata lain utang secara
sumir tidak bisa dibuktikan.Dengan adanya saling klaim diantara PT. TUM dan PT. UBBS,menyebabkan utang yang didalilkan tersebut menjadi tidak kelihatan
secara sumir, maka hak untuk menuntut atau menggugat PT. UBBS seharusnya diselesaikan melalui Pengadilan Negeri.
Sebagaimana ditegaskan oleh Pasal 8 ayat 4 Undang-Undang Nomor 37Tahun 2004, bahwa salah satu syarat untuk dapat dikabulkannya permohonan
pernyataan pailit adalahpembuktian atas fakta dan keadaan dalam perkara kepailitan harus dapat dilakukan dengan sederhana dan menurut Majelis Hakim
pembuktian utang dalam perkara ini tidak dapat dibuktikan secara sederhana.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian dan pertimbangan diatas, maka Majelis Hakimberpendapat bahwa oleh karena PT. TUM tidak dapat membuktikanPT. UBBS memiliki dua
ataulebih kreditur, serta tidak sederhananya pembuktian utang nya didalam perkara ini, maka permohonanpernyataan pailit PT. TUM haruslah ditolak.
3. Analisis Putusan
Dalam amar putusannya, majelis hakim menetapkan bahwa permohonan pailit yang diajukan PT. TUMuntuk mempailitkan PT. UBBSdikarenakan adanya
sejumlah hutang yang belum dibayar dan sudah jatuh tempo ditolak oleh hakim dan permohonan tersebut dinyatakan tidak berlaku. Penolakan tersebut menurut
hakim dikarenakan tidak lengkapnya unsur-unsur yang dapat mempailitkan PT. UBBS dikarenakan PT. TUM tidak mampu menujukkan bukti bahwa PT. UBBS
memiliki lebih dari 2 kreditur dan pembuktian sederhana dari hutang PT. UBBS tidak mampu dibuktikan oleh PT. TUM. Maka dari itu permohonan pailit yang
diajukan PT. TUM terhadap PT. UBBS dinyatakan ditolak dan hakim menghukum PT. TUM untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 211.000,-
dua ratus sebelas ribu rupiah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
PENUTUP
C. Kesimpulan