1. Perumusan masalah
Apakah terdapat korelasi positif bermakna antara Body Mass Index BMI terhadap rasio LDLHDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus 3 Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan dan terkait dengan penelitian ini antara lain :
a. “Korelasi Body Mass Index BMI dengan Abdominal Skinfold Thickness
terhadap ratio kadar LDLHDL” Natalia 2011 melakukan penelitian pada 56 staf wanitadi Kampus
1, 2, dan 3 Universitas Sanata Dharma rentang usia 30-50 tahun, dalam kondisi premenopause. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi
positif yang bermakna p0,05 dengan kekuatan korelasi sedang antara BMI dengan rasio kadar LDLHDL r=0,454, p=0,000. Terdapat korelasi
positif yang bermakna p0,05 dengan kekuatan korelasi lemah antara AST dengan rasio kadar LDLHDL r=0,316, p=0,018.
b. “Frequency of Dyslipidemia in Obese Versus Non-obese in Relationship to
Body Mass Index BMI, Waist Hip Ratio WHR, and Waist Circumference WC”.
Shah, Devrajani, and Bibi 2010 melakukan penelitian pada 200 subyek penelitian pria dan wanita berusia 20-79 tahun, dibagi menjadi 2
kelompok obes, n=100 dan non obes n=100. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 kadar HDL, LDL, dan trigliserida antara kelompok obes dan non obes.
c. “Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist
Circumference, and Body Mass Index In Iranian Adults ”.
Chehrei, Sadrnia, Keshteli, Daneshmand, Rezaei 2007 melakukan penelitian pada 750 subyek penelitian 580 wanita rerata usia 40 tahun dan
170 pria rerata usia 43 tahun. Terdapat kolerasi positif bermakna antara BMI dan LDL serta BMI dan rasio LDLHDL dengan nilai masing-masing
r=0,111 p0,001 dan r=0,099 p0,001. d.
“Body-Mass Index, Waist-Size, Waist-Hip Ratio and Cardiovascular Risk Factors in Urban Subjects.”
Gupta, Rastogi, Sarna, Sharma, Kothari 2007 melakukan penelitian secara random pada 1800 responden yang terdiri dari 960 pria dan 840
wanita dengan umur 20 tahun ke atas. Beberapa pengukuran yang dilakukan antara lain pengukuran antropometri, tekanan darah, kadar glukosa puasa,
dan profil lipid. Hasil yang didapat adalah BMI pada pria secara signifikan berkorelasi negatif dengan kolesterol HDL r=-0,18, p0,001, namun secara
tidak signifkan berkorelasi positif sangat lemah dengan kolesterol LDL r=0,07, p0,001. Pada wanita, BMI secara signifikan berkorelasi positif
dengan kolesterol LDL r=0,15, p0,001 dan secara signifikan berkorelasi negatif dengan kolesterol HDL r=-0,22, p0,001.
e. “Relation of Body Mass Index with Lipid Profile and Blood Pressure in
Young Healthy Students in Ziauddin Medical University.” Aziz, Siddiqui, Omair 2003 melakukan penelitian pada 426
responden yang terdiri dari 152 mahasiswa dan 274 mahasiswi dari Ziauddin Medical University dengan rentang umur 17-22 tahun. Pengukuran yang
dilakukan antara lain pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah sistolik dan diastolik. BMI dihitung menggunakan berat badan kg dan
tinggi badan m
2
. Berdasarkan nilai BMI, responden dibagi dalam 3 kelompok yakni underweight BMI 19kgm
2
, normal BMI 19-26 kgm
2
, dan overweight BMI 26 kgm
2
. Hasil yang didapat adalah adanya perbedaan yang signifikan pada rerata HDL di antara 3 kelompok BMI
p0,05, sedangkan LDL memiliki perbedaan yang tidak signifikan p0,05. Korelasi antara profil lipid dengan BMI adalah tidak signifikan.
f. “Relationship between Body Mass Index, Lipids, and Homocysteine Levels
in University Students” Sanlier and Yabanci 2007 melakukan penelitian yang bertujuan
untuk menentukan efek obesitas pada profil lipid di kalangan mahasiswa dan mahasiswi dengan rentang umur 19-23 tahun. Penelitian dilakukan pada 172
mahasiwa dan 183 mahasiswi yang diklasifikasikan dalam kategori underweight BMI 18,5 kgm
2
, normal weight BMI 18,5-24,9 kgm
2
dan overweight BMI 25 kgm
2
. Pengukuran antropometri dan profil lipid dilakukan pada penelitian ini. Hasil yang didapat antara lain korelasi negatif
yang signifikan antara berat badan dengan HDL r=-0,33, p0,01. Responden yang memiliki berat badan berlebih overweight akan
mengalami peningkatan kadar LDL dan rasio LDLHDL yang lebih besar daripada responden dengan berat badan normal.
g. “The Relation of BMI and Skinfold Thicknesses to Risk Factors among
Young and Middle- aged Adults : The Bogalusa Heart Study”
Freedman, Katzmarzyk, Dietz, Srinivasan, Berenson 2010 melakukan penelitian pada 3318 responden secara cross-sectional dengan
rentang usia 18-44 tahun. Pengukuran yang dilakukan antara lain : pengukuran BMI, subscapular dan triceps skinfold thicknesses SF sum,
profil lipid LDL, HDL, trigliserid, tekanan darah systole dan diastole. Hasil yang didapat antara lain terdapat korelasi positif bermakna p0,001 antara
BMI dengan LDL r=0,23 dan HDL r=-0,28. h.
“Associations of Body Mass Index and Percentage Body Fat by Bioelectrical Impedance Analysis with Cardiovascular Risk Factors in Japanese Male
Office Workers” Nakanishi, Nakamura, Suzuki, Matsuo, Tatara 2000 melakukan
penelitian pada 1217 pria karyawan kantor dengan rentang usia 25-59 tahun. Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain istirahat cukup 9-12 jam,
puasa semalam, tidak mengkonsumsi obat-obat kardiovaskular. Pengukuran yang dilakukan antara lain : pengukuran BMI, body fat, tekanan darah,
profil lipid LDL, HDL, rasio LDLHDL, trigliserid. Hasil yang diperoleh
antara lain : BMI berkorelasi positif bermakna dengan kolesterol LDL dengan r=0,228 dan p0,001, BMI berkorelasi negatif bermakna dengan
kolesterol HDL dengan r=-0,362 dan p0,001, dan BMI berkorelasi positif bermakna dengan rasio LDLHDL dengan r=0,373 dan p0,001.
3. Manfaat penelitian