Perbandingan Kadar LDL pada Kelompok BMI 23,0 kgm

1. Perbandingan Kadar LDL pada Kelompok BMI 23,0 kgm

2 dan kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 Uji normalitas kadar LDL responden wanita pada kedua kelompok BMI 23,0 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 menggunakan uji Shapiro Wilk dan dihasilkan data yang terdistribusi normal dengan signifikansi 0,729 dan 0,340 sehingga dapat dilanjutkan dengan t-test. Diperoleh nilai signifikansi 0,285 p0,05 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok BMI 23,0 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 . Uji normalitas kadar LDL responden pria pada kedua kelompok BMI 23,0 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 juga menggunakan uji Shapiro Wilk dan dihasilkan data yang terdistribusi normal dengan signifikansi 0,786 pada kelompok BMI 23,0 kgm 2 dan 0,889 pada kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 . Dari hasil t-test diperoleh nilai signifikansi 0,742 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok BMI 23,0 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 . Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa responden dengan kelompok BMI 23,0 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23,0 kgm 2 mempunyai kadar LDL yang tidak berbeda bermakna, yang berarti bahwa kedua kelompok BMI tersebut mempunyai resiko yang sama untuk terkena PJK. Penelitian Aziz 2003 pada 426 mahasiswa dengan rentang usia 17-22 tahun, dimana pengukuran yang dilakukan antara lain : BMI, profil lipid, dan tekanan darah. Hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,26 kadar LDL pada 3 kelompok BMI underweight jika BMI 19 kgm2, normal apabila BMI antara 19-26 kgm 2 dan overweight apabila BMI 26 kgm 2 . Hal yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Al-Ajlan 2011, yang dilakukan pada 333 mahasiswa berumur 18-35 tahun, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna p0,05 pada 5 kelompok BMI yakni underweight BMI 18,5 kgm 2 , normal weight BMI 18,5 – 22,9 kgm 2 , overweight BMI 23,0 - 24,9 kgm 2 , obese BMI 25,0 – 29,9 kgm 2 , dan severe obese BMI ≥30 kgm 2 . Berbeda dengan penelitian Shah, Devrajani, dan Bibi 2010 yang dilakukan pada 200 subyek pria dan wanita dengan rentang usia 20-79 tahun yang dibagi dalam 2 kelompok obes, n=100 dan non obes, n=100. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 pada kadar LDL antara kelompok obes dan non obes. Penelitian Shah et al. yang menghasilkan perbedaan bermakna ini dikarenakan oleh rentang usia yang lebar jika dibandingkan dengan penelitian ini, penelitian Aziz dan penelitian Al-Ajlan. Menurut NCEP ATP III 2002, resiko penyakit jantung koroner PJK meningkat tajam seiring dengan meningkatnya usia pada pria dan wanita. Rata-rata, orang tua memiliki penyumbatan dan penyempitan pembuluh arteri koroner lebih banyak daripada orang muda. Pada wanita, kelompok umur 30-39 mempunyai risiko 1 mengalami PJK, kelompok usia 40-49 tahun mempunyai risiko 1,5 dan kelompok usia 50-59 tahun mempunyai risiko 5. Pada pria, kelompok umur 30-39 mempunyai risiko 3 mengalami PJK, kelompok usia 40-49 tahun mempunyai risiko 6 dan kelompok usia 50-59 tahun mempunyai risiko 11. Menurut Birtcher and Ballantyne 2004, seseorang yang berumur 20 tahun ke atas direkomendasikan untuk mengontrol kolesterolnya tiap 5 tahun.

2. Perbandingan Kadar HDL pada Kelompok BMI 23,0 kgm