ini tergolong korelasi lemah. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Somiya, Alsarag, dan Amin 2011 pada 204 wanita dengan rentang usia 25-69 tahun. Hasil
penelitiannya adalah BMI berkorelasi dengan LDL dimana r=0,423 yang menunjukkan kekuatan korelasi tergolong sedang, dan p=0,000 yang menunjukkan
bahwa korelasi tersebut signifikan. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Nakanishi, Nakamura, Suzuki, Matsuo, dan Tatara 2000 pada 1217 pria berusia 25-
59 tahun dengan hasil BMI berkorelasi positif dan signifikan dengan kadar LDL r=0,228; p0,001. Kekuatan korelasi tersebut tergolong lemah. Kelima, penelitian
Ghorbanian 2012 pada 65 pria dan 45 wanita yang menunjukkan bahwa BMI berkorelasi sangat kuat dan signifikan dengan kadar LDL r=0,913; p0,001 pada
pria, dan r=0,924; p=0,015 pada wanita. Keenam, penelitian Natalia 2011 pada 56 wanita dengan rentang usia 30-50 tahun dalam kondisi premenopause menunjukkan
adanya korelasi positif bermakna p0,05 antara BMI dengan kadar LDL dengan nilai r=0,382 dan p=0,004, dimana kekuatan korelasi ini tergolong korelasi lemah.
2. Korelasi BMI terhadap Kadar HDL
Hasil analisis korelasi BMI terhadap kadar HDL pada responden wanita menunjukkan adanya korelasi negatif yang bermakna dengan kekuatan korelasi yang
tergolong lemah r=-0,294 dan p=0,014. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan BMI akan menurunkan kadar HDL gambar 23. Berbeda dengan pria,
hasil analisis korelasi kedua variabel tersebut menunjukkan adanya korelasi negatif tidak bermakna dengan kekuatan korelasi sangat lemah r=-0,196 dan p=0,133. Hal
ini menunjukkan bahwa peningkatan BMI tidak mengindikasikan penurunan kadar HDL gambar 24. HDL memainkan peranan penting dalam kejadian penyakit
jantung koroner sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas, dimana semakin rendah kadar HDL akan meningkatkan resiko PJK Ghosh, Mishra, Rao, Aggarwal,
2006. Menurut AHA 2011, estrogen dapat meningkatkan kadar HDL untuk memberikan proteksi pada wanita yang masih produktif, sehingga pria lebih beresiko
terkena PJK dibandingkan wanita pada usia produktif.
Hasil penelitian Sanlier and Yabanci 2007 pada 172 mahasiswa dan 183 mahasiswi dengan rentang umur 19-23 tahun, menunjukkan bahwa kadar HDL
berkorelasi negatif tidak bermakna dengan BMI r=-0,16, p0,05. Korelasi ini tergolong korelasi sangat lemah. Hasil penelitian Hu et al. 2000 pada 773 wanita
dan 739 pria dengan rentang usia 45-74 tahun menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif bermakna BMI dengan HDL dengan r=-0,24 dan p0,001 pada wanita, dan
r=-0,35 dan p0,001 pada pria. Penelitian Gupta 2007 pada 960 pria dan 840 wanita
Gambar 23 . Grafik Sebar Kadar HDL terhadap BMI Responden Wanita
Gambar 24 . Grafik Sebar Kadar HDL terhadap BMI Responden Pria
dengan usia ≥20 tahun menunjukkan BMI berkorelasi negatif dan bermakna dengan kadar HDL r=-0,18 dan p0,05. Penelitian Chehrei et al. 2006 pada 580 wanita
dengan rerata usia 40 tahun dan 170 pria dengan rerata usia 44 tahun menyatakan bahwa terdapat korelasi negatif tidak bermakna antara BMI dengan kadar HDL.
Koefisien korelasi yang didapat adalah sebesar -0,04 yang menunjukkan bahwa kekuatan korelasi tersebut sangat lemah. Penelitian korelasi BMI dengan kadar HDL
yang dilakukan Somiya et al. 2011, mengindikasikan bahwa peningkatan BMI akan diikuti dengan penurunan kadar HDL r=-0,383; p=0,000. Korelasi ini tergolong
korelasi yang bermakna dengan kekuatan korelasi lemah. Penelitian Nakanishi et al. 2000 menunjukkan BMI berkorelasi negatif dan signifikan terhadap kadar HDL,
dengan kekuatan korelasi lemah r=-0,362; p0,001. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Natalia 2011 yakni adanya korelasi negatif bermakna
p0,05 antara BMI dengan kadar HDL dengan nilai r=-0,382 dan p=0,004. Kekuatan korelasi tersebut tergolong lemah.
3. Korelasi BMI terhadap Rasio LDLHDL