dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan selulosa bakteri karena efisiensi pemlastisnya yang baik, ketersediaannya yang banyak dan biaya
produksinya yang rendah sehingga gliserol dapat digunakan untuk memperbaiki sifat plastis dari suatu biomaterial Epure, Griffon, Pollet dan Avérous, 2011.
Menurut Bourtoom 2006, penambahan bahan pemlastis dapat digunakan untuk dapat meningkatkan sifat plastis dari suatu biomaterial.
Melalui adanya penambahan bahan tambahan lain seperti chitosan serta gliserol, tentunya akan berdampak terhadap sifat dan karakteristik sifat fisik,
gugus fungsi, struktur morfologi, sifat mekanik, kristalinitas dan kestabilan termal dari biomaterial selulosa bakteri. Dampak yang diperoleh dapat
memperbaiki karakteristik dari selulosa bakteri atau dampak yang menurunkan karakteristik dari biomaterial tersebut. Oleh karena itu, melalui penelitian ini,
peneliti ingin melihat adanya pengaruh dari pemberian chitosan serta gliserol terhadap karakteristik dari biomaterial selulosa bakteri dan melihat kemampuan
kombinasi biomaterial selulosa bakteri yang ditambahkan dengan chitosan dan gliserol dalam aplikasinya untuk mempercepat penyembuhan luka ketika
digunakan sebagai penutup luka.
1. Rumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik sifat fisik, gugus fungsi, struktur morfologi, sifat mekanik, kristalinitas dan kestabilam termal biomaterial selulosa
bakteri dari limbah cair ketela rambat dengan penambahan chitosan dan gliserol sebagai material penutup luka?
b. Bagaimana pengaruh pemberian biomaterial selulosa bakteri dari limbah cair ketela rambat dengan penambahan chitosan dan gliserol sebagai
material penutup luka pada tikus jantan galur Wistar dilihat secara makroskopis dan penurunan luas luka?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian yang terkait dengan “Pengaruh Pemberian Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Acetobacter xylinum dari Limbah Ketela
Rambat Ipomoea batatas Poir dengan Penambahan Chitosan sebagai Material Penutup Luka pada Tikus Galur Wistar Jantan
” pernah dilakukan oleh
Ciechańska, Wietecha, Kaźmierczak dan Kazimierczak 2010, dengan judul
“Biosynthesis of Modified Bacterial Cellulose in a Tubular Form” Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
Ciechańska et. al. adalah pada penelitian
Ciechańska et.al. tidak menggunakan limbah cair ketela rambat sebagai medium untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum
namun menggunakan medium selektif untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum
, tidak menggunakan penambahan gliserol sebagai pemlastis, menggunakan guinea pig sebagai hewan uji serta tidak melakukan
uji karakterisasi sifat fisik terhadap biomaterial yang dihasilkan sedangkan pada penelitian ini digunakan limbah cair ketela rambat sebagai medium
pertumbuhan Acetobacter xylinum, gliserol sebagai pemlastis lalu hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan galur Wistar serta melakukan uji
karakterisasi sifat fisik terhadap biomaterial yang dihasilkan. Penelitian terkait
“Pengaruh Pemberian Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri
Acetobacter xylinum dari Limbah Ketela Rambat Ipomoea batatas Poir
dengan Penambahan Chitosan sebagai Material Penutup Luka pada Tikus Galur Wistar Jantan
” sejauh yang peneliti ketahui belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian