P. Analisis Sifat Termal dengan Thermal Gravimetric Analysis TGA
Analisis termal gravimetri merupakan metode analisis yang menunjukkan sejumlah urutan dari lengkungan termal, kehilangan berat dari bahan dari setiap
tahap, dan suhu awal penurunan Mc Neil, 1989. Analisis termal gravimetri dilakukan untuk menentukan kandungan pengisi dan kestabilan termal dari suatu
bahan. Contoh termogram TGA dari selulosa bakteri ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Termogram dari selulosa bakteri Stefanescu, et. al., 2012.
Q. Landasan Teori
Biomaterial dari selulosa bakteri dapat dibuat dari bahan dasar limbah ketela rambat melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri Actobacter
xylinum. Selulosa bakteri ini memiliki sifat bioaktif rendah sehingga dapat
digunakan sebagai perawatan sementara untuk luka yang terbakar. Oleh karena itu dilakukan suatu modifikasi pada selulosa bakteri dengan menambahkan bahan
lain tertentu, contohnya adalah gliserol dan chitosan. Gliserol berfungsi untuk meningkatkan fleksibilitas dari selulosa bakteri karena nantinya selulosa bakteri
ini akan diaplikasikan pada luka di kulit sehingga jika selulosa bakteri memiliki fleksibilitas yang rendah maka selulosa bakteri akan mudah putus saat
diaplikasikan khususnya jika diaplikasikan pada luka di daerah persendian. Chitosan
bersifat sebagai bakteriostatik serta mempercepat regenerasi sel pada kulit yang rusak sehingga dengan penambahan chitosan diharapkan dapat
meningkatkan sifat bioaktif dari selulosa bakteri dan mempercepat proses penyembuhan luka jika selulosa bakteri ini diaplikasikan pada luka. Namun
seiring dengan adanya penambahan gliserol dan chitosan ini akan mempengaruhi karakteristik dari selulosa bakteri sehingga perlu dilakukan proses karakterisasi.
Karakterisasi yang dilakukan meliputi analisis sifat fisik secara makroskopis dan organoleptis; gugus fungsi; struktur morfologi; sifat mekanik; kestabilan termal
serta kristalinitasnya.
R. Hipotesis