31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat eksperimental murni sederhana dengan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel utama
Variabel utama dalam penelitian ini meliputi: a. Variabel bebas: Pengaruh lama pemberian biomaterial pada kulit yang
terluka. b. Variabel tergantung: Kemampuan biomaterial dalam mempercepat
penyembuhan kulit yang terluka.
2. Variabel pengacau
Variabel pengacau dalam penelitian ini meliputi: a. Variabel pengacau terkendali: jenis umbi, waktu panen, cara panen, jenis
kelamin subjek hewan uji, galur subjek hewan uji, umur subjek hewan uji, berat subjek hewan uji, pemberian pakan dan minum dari hewan uji,
kondisi tempat untuk memelihara hewan uji, luka yang dibuat pada punggung hewan uji
b. Variabel pengacau tidak terkendali: suhu, cuaca, intensitas cahaya matahari, kelembaban udara, kondisi bakteri, kondisi patologis dan
fisiologis tikus.
C. Definisi Operasional
1. Biomaterial adalah sediaan yang berupa selulosa bakteri yang merupakan hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinum.
2. Selulosa bakteri adalah sejenis polisakarida mikrobial hasil fermentasi yang tersusun oleh serat selulosa yang dihasilkan oleh strain xylinum, subspesies
dari Acetobacter aceti, bakteri non-patogen. 3. Ketela rambat adalah ketela yang tumbuh merambat di atas tanah. Pada
penelitian ini ketela rambat yang digunakan adalah ketela rambat dengan daging umbi yang berwarna putih.
4. Limbah ketela rambat adalah limbah cair yang dihasilkan dari proses pemisahan sari pati dari ketela rambat pada saat pembuatan tepung pati ketela
rambat. 5. Chitosan adalah senyawa hasil deasetilasi chitin, terdiri dari unit N-asetil
glukosamin dan N-glukosamin. 6. Luka adalah bagian kulit yang jaringannya sobek dan terbuka karena adanya
pengaruh perlakuan dari luar. Proses ini dilakukan dengan pengambilan komplit dari kulit termasuk epidermis, dermis, lemak subkutan, dan lapisan
otot polos panniculus carnosus dengan cara menyobek area kulit diameter sekitar 5 mm pada punggung hewan uji.
7. Film adalah lembaran tipis dari biomaterial yang telah dikeringkan. 8. Analisis mekanik adalah analisis untuk melihat kualitas suatu film yang
meliputi kuat tarik dan persen perpanjangan. 9. Kuat tarik tensile strength adalah gaya tarik maksimum yang dapat ditahan
oleh film selama pengukuran berlangsung sampai film terputus. 10. Nilai elongasi atau persen perpanjangan persen elongation merupakan
perubahan panjang maksimal film sebelum putus. 11. Analisis struktur morfologi merupakan analisis untuk melihat bentuk
morfologikenampakan dari suatu biomaterial baik kenampakan bentuk permukaan maupun kenampakan bentuk melintang.
12. Kristalinitas adalah nilai yang menyatakan perbandingan daerah kristal suatu polimer dengan nilai kristal+amorf yang dapat menunjukkan keteraturan
struktur suatu material. 13. Parameter
penyembuhan luka
yang diamati
adalah pengamatan
makroskopispatologi anatomi luka dan persentase penurunan luas luka. 14. Patologi anatomi penyembuhan luka yang diamati meliputi ada tidaknya
keropeng, tingkat kekeringan luka dan warna luka. 15. Persentase penurunan luas luka yang diamati merupakan hasil perhitungan
dari diameter luka yang diukur pada luka tikus satu hari setelah luka dibuat.
D. Alat dan Bahan