103
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian tentang pengaruh locus of control dan lingkungan belajar terhadap
hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa. Hal ini didukung oleh diperolehnya nilai koefisien korelasi sebesar 0,532 dan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi adalah sebesar 0,000 ρ = 0,000 α = 0,005. Artinya,
besarnya motivasi belajar dapat digunakan untuk memprediksi tingkat prestasi belajar siswa SMA N 6 Yogyakarta.
2. Tidak ada pengaruh positif locus of control terhadap hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh diperolehnya nilai koefisien regresi
β
3
sebesar 0,005 dan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
adalah sebesar 0,668 ρ = 0,668 α = 0,05. Artinya, locus of control
tidak mempengaruhi derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMA N 6 Yogyakarta.
3. Ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh diperolehnya nilai koefisien regresi
β
3
sebesar 0,021 dan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi koefisien regresi adalah sebesar 0,005 lebih kecil dari alpha
ρ = 0,005 α = 0,05. Artinya, lingkungan belajar kondusif dapat meningkatkan
derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMA N 6 Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi: 1.
Faktor responden Keterbatasan responden yang merupakan siswa-siswi SMA kelas XI
dalam memahami pertanyaan serta keseriusan responden dalam menjawab pertanyaan. Kejujuran merupakan kendala bagi tingkat akurasi jawaban
sehingga kemingkinan jawaban yang diberikan dalam keadaan yang tidak sebenarnya.
2. Faktor peneliti
Waktu yang kurang tepat dalam pengumpulan data kuesioner merupakan kelemahan dari peneliti. Pengumpulan data dari beberapa responden yang
dilakukan disela-sela waktu pelajaran berlangsung memungkinkan tingginya tingkat kejenuhan siswa sehingga menjadi kendala dalam
akurasi jawaban. Selain itu kata-kata dalam kuesioner juga dimungkinkan menjadi kendala bagi akurasi jawaban responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Saran