Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu yang secara umum dinamakan motivasi. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan motivasi. “Motivation is an essential condition of learning”. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Motivasi belajar diyakini berpengaruh positif terhadap prestasi belajar seseorang. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik Sardiman, 2008:85. 2. Pengaruh locus of control terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Motivasi diperlukan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu, termasuk aktifitas belajar. Dorongan dan semangat dari dalam diri individu untuk belajar menjadikannya lebih giat belajar dan harapannya prestasi belajar akan meningkat menjadi semakin baik. Hubungan antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI motivasi belajar dengan prestasi belajar diduga kuat dipengaruhi oleh locus of control. Locus of control yang merupakan konsep yang memberikan gambaran tentang keyakinan seseorang mengenai sumber penentu pribadinya yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal diyakini akan memberikan pengaruh yang berbeda pada kondisi yang berbeda. Pada seseorang yang memiliki locus of control internal, maka akan meningkatkan derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dikarenakan seseorang yang memiliki locus of control internal cenderung memiliki ciri ulet, pantang menyerah dan rasa percaya diri tinggi. Meningkatnya derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pada seseorang yang memiliki locus of control internal dapat dilihat dengan meningkatnya partisipasi di dalam kelas, kemauan untuk belajar dan menyiapkan materi pembelajaran serta mau memecahkan persoalan belajar dengan berdiskusi bersama teman atau bertanya pada guru. Hal ini tentu akan berbeda dibandingkan pada seseorang yang memiliki locus of control eksternal, yang menganggap segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah karena faktor di luar dirinya. Seseorang dengan locus of control eksternal memiliki ciri cenderung gampang menyerah, kurang memahami potensi dalam dirinya dan memiliki kecemasan tinggi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki locus of control internal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kondisi yang seperti ini diduga akan membuat derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar menjadi rendah. 3. Pengaruh lingkungan belajar terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Motivasi diperlukan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu, termasuk aktifitas belajar. Dorongan dan semangat dari dalam diri individu untuk belajar menjadikannya giat belajar dan harapannya prestasi belajar akan meningkat menjadi semakin baik. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar diduga kuat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Tinggi rendahnya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar diduga kuat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar yaitu suatu tempat atau suasana keadaan yang mempengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia Mariyana, 2009:17. Lingkungan merupakan tempat dimana seseorang bertumbuh dapat dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu: 1 lingkungan sekolah, merupakan lingkungan dimana siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Lingkungan sekolah yang baik merupakan likungan sekolah yang mampu menciptakan kondisi yang kondisif bagi siswa maupun guru untuk dapat melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2 Lingkungan keluarga adalah tempat dimana seorang anak tinggal bersama orang tua dan saudara. Terciptanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kondisi keluarga yang damai dan tenteram akan membuat anak mampu belajar dengan baik. Lingkungan keluarga yang nyaman merupakan faktor penting bagi kesuksesan belajar seorang anak. 3 Lingkungan Masyarakat, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, seorang anak tumbuh dan berkembang juga dipengaruhi lingkungan tempatnya tinggal. Salah satu contoh peran penting lingkungan masyarakat dalam meningkatkan prestasi adalah dengan adanya jam belajar masyarakat JBM. Pengaruh lingkungan belajar terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar diduga kuat akan berbeda pada kondisi yang berbeda. Seseorang yang tinggal di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat yang kondusif, derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar diduga tinggi. Hal ini dikarenakan lingkungan yang kondusif akan membuat situasi menjadi nyaman untuk belajar sehingga diharapkan siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar sehingga memperoleh prestasi tinggi. Sebaliknya, pada kondisi dimana lingkungan belajar tidak kondusif, derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar diduga rendah. Hal ini dikarenakan kurang kondusifnya suatu lingkungan akan membuat motivasi belajar berkurang yang berakibat pada rendahnya prestasi belajar. Berdasarkan uraian diatas maka paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

C. Hipotesis Penelitian