7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoritik
1. Prestasi Belajar
a. Definisi dan Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Slameto 1995:2 belajar adalah “suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel 1996:53 belajar adalah “suatu aktivitas
mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstant.”
Kemudian Hamalik 1983:28 mendefinisikan belajar adalah “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.”
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa
prinsip yang relatif berlaku umum. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual Dimyati, 1999:42.
1 Perhatian dan Motivasi Perhatian para peserta didik terhadap bahan yang diajarkan
diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar dan supaya siswa dapat memahami bahan yang diajarkan. Perhatian terhadap
suatu bahan pelajaran yang dirasa menarik tentu akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik itu sendiri Dimyati,
1999:42. 2 Keaktifan
Seseorang memiliki dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Dorongan inilah
yang diperlukan dalam proses belajar, karena dalam proses belajar dibutuhkan kemampuan atau dorongan untuk mampu
mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati hingga kegiatan psikis yang susah
diamati. Kegiatan fisik dapat meliputi membaca dan menulis. Sedangkan kegiatan psikis misalnya adalah memecahkan masalah,
menyimpulkan hasil percobaan, dan sebagainya Dimyati, 1999:42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Keterlibatan Langsung Belajar haruslah dilakukan sendiri, belajar adalah mengalami.
Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar
dikemukakan oleh John Dewey dalam Dimyati, 1999:46 dengan learning by doing. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan
langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif dengan cara problem solving.
4 Pengulangan Seperti pisau yang harus terus diasah supaya tetap tajam,
proses belajar yang terus diulang ulang akan membuat kegiatan belajar akan menjadi sempurna. Thorndike dalam Dimyati,
1999:46 mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap
pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar. Pada intinya dalam belajar tetap diperlukan latihan
atau pengulangan. 5 Tantangan
Dalam situasi belajar, siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan dalam bahan belajar.
Tantangan yang dihadapi akan membuat siswa terdorong dan berusaha untuk dapat mengatasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Balikan atau Penguatan Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar selanjutnya. Menurut B. F. Skinner dalam Dimyati, 1999:48 penguatan yang diperlukan tidak hanya yang bersifat
positif, akan tetapi penguatan negatif juga dapat memperkuat belajar.
7 Perbedaan Individual Siswa merupakan individu yang unik, yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian maupun sifat-sifatnya. Akan tetapi perbedaan
ini bukanlah suatu hambatan, melainkan suatu dorongan untuk dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Perbedaan ini perlu
diperhatikan dengan menggunakan strategi dan metode belajar yang sesuai.
b. Definisi Prestasi Prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Winkel 1996:162 mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”
Menurut S. Nasution, prestasi belajar adalah “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi
belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
ridwan202.wordpress.com20080503ketercapaian-prestasi-belajar Dengan demikian maka prestasi belajar dapat didefinisikan
sebagai hasil yang diperoleh seseorang yang telah melakukan proses belajar. Prestasi belajar yang diperoleh setiap siswa berbeda-beda,
tergantung dari bagaimana hasil evaluasi belajar selama proses belajar itu berlangsung.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Slameto 2003:54 faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber
dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat , minat, motivasi, kematangan, kesiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Menurut Mudzakir dan Sutrisno 1997: 155-168 faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan kedalam dua
faktor yaitu, faktor intern faktor dalam diri manusia dan faktor ekstern faktor dari luar manusia.
1 Faktor Internal Faktor internal meliputi:
a Intelegensi Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-beda.
Seseorang yang memiliki IQ 110-140 dapat digolongkan cerdas, dan yang memiliki IQ 140 keatas tergolong jenius. Golongan ini
mempunyai potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi. Seseorang yang memiliki IQ kurang dari 90
tergolong lemah mental, mereka inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar.
b Bakat Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa
sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda- beda. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu yang
sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan,
mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nialinya rendah.
c Minat Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran
akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan
kebutuhanya, tidak sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada tidaknya minat
terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap idaknya catatan dan aktif tidaknya dalam
proses pembelajaran. d Motivasi
Motivasi sabagai faktor dalam batin berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar.
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehimgga semakin besar motivasinya akan semakin
besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan giat
membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak
acuh, mudah putus asa, perhatianya tidak tertuju pada pelajaran, suka menggangu kelas dan sering meninggalkan pelajaran.
Akibatnya mereka banyak mengalami kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e Faktor kesehatan mental Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi
juga menyangkut segi kesehatan mental dan emosional. Hubungan kesehatan mental dengan belajar adalah timbal balik.
Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik demikian juga belajar yang selalu sukses
akan membawa harga diri seseorang. Bila harga diri tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental. individu di
dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan, seperti : memperoleh penghargaan, dapat
kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan, dan lain-lain. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi akan membawa masalah-masalah
emosional dan akan menimbulkan kesulitan belajar.
2 Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa,
faktor ini meliputi : a Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Yang termasuk faktor ini antara lain :
1 Perhatian Orang tua Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa
memerlukan perhatian orang tua dalam mencapai prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajarnya. Karena perhatian orang tua ini akan menentukan seseorang siswa dapat mencapai prestasi
belajar yang tinggi. Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal kasih sayang, memberi nasihat-nasihat dan sebagainya.
2 Keadaan ekonomi orang tua Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi
prestasi belajar siswa, kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan ekonomi keluarganya. Akan
tetapi ada juga siswa yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi prestasi belajarnya rendah atau sebaliknya siswa
yang keadaan ekonominya rendah malah mendapat prestasi belajar yang tinggi.
3 Hubungan antara anggota keluarga Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang
harmonis antar personil yang ada. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan
mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga
prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula.
b Lingkungan Sekolah Yang dimaksud sekolah, antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Guru Guru merupakan salah satu faktor lingkungan sekolah
yang berperan penting dalam mencapai prestasi belajar siswa. Guru sebagai subjek dalam pendidikan yang
bertugas untuk mentransfer ilmu kepada siswa, maka seorang guru harus dapat menguasai bahan pelajaran yang
akan ditransfer dan dapat menyampaikan dengan baik serta dapat menguasai dan mengontrol kondisi kelas siswa.
2 Faktor alat Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat
penyajian kurang efektif. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum, kurangnya alat laboratotium akan banyak
menimbulkan kesulitan siswa dalam belajar dan guru cenderung menggunakan metode ceramah yang
menimbulkan kepasifan bagi siswa sehingga tidak menutup kemungkinan akan menghambat prestasi belajar siswa.
3 Kondisi gedung Kondisi gedung terutama ditunjukkan pada ruang
kelas atau ruang tempat proses belajar mengajar. Ruang harus memenuhi syarat kesehatan seperti;
a Ruang harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar
dan sinar dapat masuk ruangan b
Dinding harus bersih, putih, tidak terlihat kotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Lantai tidak becek, licin atau kotor
d Keadaan gedung yang jauh dari keramaian seperti
pasar, bengkel, pabrik, dan lain-lain, sehingga siswa mudah konsentrasi dalam belajar
c Faktor Mass Media dan Lingkungan Sosial Masyarakat 1 Faktor mas media
Meliputi : bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku- buku komik yang ada disekeliling kita. Hal-hal itu yang
akan menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan, hingga lupa tugas belajar.
2 Lingkungan sosial a Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-
anak. Maka kewajiban orang tua adalah mengawasi dan memberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang
dapat memberikan dampak negatif bagi anak tersebut. b Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak
untuk belajar apabila terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan
tetangga adalah orang yang tidak sekolah, menganggur, akan sangat berpengaruh bagi anak.
c Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belajar anak. Peran orang tua disini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas
belajarnya.
2. Motivasi