dapat melakukan kontrol terhadap lingkungannya dengan kemampuan dan ketrampilan diri serta usaha-usaha yang dilakukan. Merli, 2007:20
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat normalitas distribusi data yang kemudian akan diteliti. Uji normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS dengan menggunakan Kolmogorof Smirnov Test. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas
distribusi data:
Tabel 5.6 Rangkuman Uji Normalitas Data
Variabel asympyotic sig 2 tailed
α Keterangan Prestasi Belajar
0,381 0,05
Normal Motivasi belajar
0,568 0,05
Normal Locus of Control
0,661 0,05 Normal
Lingkungan Belajar 0,237
0,05 Normal
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai asympyotic sig 2 tailed untuk distribusi data variabel motivasi belajar sebesar 0,568, locus of control
sebesar 0,661, lingkungan belajar sebesar 0,237 dan prestasi belajar sebesar 0,381 yang berarti bahwa asymp. Sig lebih besar dari alpha
α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan
meregres masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Berikut ini disajikan hasil pengujian linearitas hubungan motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa:
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linearitas
Prestasi
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
Combined 1222,842
29 42,167
2,486 ,002
Linear Term Weighted
600,873 1
600,873 35,425
,000 Deviation
621,969 28
22,213 1,310
,196 Within Groups
898,965 53
16,962 Total
2121,807 82
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien linieritas F
hitung
variabel antara variabel motivasi belajar X1 dengan prestasi belajar siswa Y adalah 1,310 dan sig = 0,196 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa adalah linier.
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Rumusan Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
Ha = ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
2 Pengujian Hipotesis I
Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Berikut ini disajikan hasil uji regresi untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas motivasi belajar dengan variabel terikat prestasi belajar.Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel 5.8
berikut:
Tabel 5.8 Correlations
Prestasi Motivasi
Pearson Correlation Prestasi
1,000 ,532
Motivasi ,532
1,000 Sig. 1-tailed
Prestasi .
,000 Motivasi
,000 .
N Prestasi
83 83
Motivasi 83
83
Tabel 5.8 diatas menunjukkan bahwa besar hubungan antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa ditunjukkan
dengan koefisien korelasi sebesar 0,532. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang positif antara variabel motivasi belajar dengan prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar siswa, yaitu semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi prestasi belajarnya dan sebaliknya semakin rendah
motivasi belajar siswa maka akan semakin rendah prestasi belajarnya. Hipotesis akan diterima jika r
hitung
r
tabel
. Perhitungan r
tabel
dengan interpolasi berikut: Diketahui:
A = 80
A’ = 0,220
B = 85
B’ = 0,213
C = 83 C’ =..........
=
5
=
′
, ,
, 5
=
′
, ,
- 0,0042 = C’ - 0,220 C’= 0,2158
Dasil perhitungan diatas diperoleh r
tabel
dari hasil interpolasi sebesar 0,2158 sedangkan r
hitung
diketahui diperoleh sebesar 0,532. Oleh karena r
hitung
r
tabel
maka hipotesis Ha yang menyatakan ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa
diterima. Untuk menguji tingkat signifikansi hubungan jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan nilai probabilitas 0,05, maka diperoleh hasil perhitugan t hitung sebagai berikut:
Tabel 5.9
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
B Std. Error
1 Constant
44,461 5,059
8,789 ,000
Motivasi ,383
,068 ,532
5,657 ,000
a Dependent Variable: Prestasi
Dalam menguji tingkat signifikansi hubungan antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dapat digunakan
perbandingan angka probabilitas dibandingkan dengan 0,05. Jika sig pada kolom sig 0,05 maka hipotesis yang menunjukkan ada
hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Pada hipotesis I ini diperoleh sig 0,000 dimana
kurang dari 0,05. Dengan demikian maka hipotesis yang menunjukkan ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa adalah signifikan. Dengan demikian maka besarnya variabel motivasi belajar dapat digunakan untuk memprediksi tingkat prestasi
belajar siswa SMA N 6 Yogyakarta.
b. Pengujian Hipotesis II
1 Rumusan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ho = Tidak ada pengaruh positif locus of conrol terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
Ha = Ada pengaruh positif locus of conrol terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
2 Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis II menggunakan teknik analisis dengan model regresi linear yang dikembangkan oleh Chow. Hasil analisis
dapat dilihat dalam tabel 5.10 berikut:
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
B Std. Error
1 Constant
69,568 44,197
1,574 ,119
Motivasi ,180
,615 ,250
,293 ,770
LoC -,594
,885 -,542
-,672 ,504
motxlo ,005
,012 ,598
,430 ,668
Berdasarkan hasil pengujian diatas maka model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut:
Y = 69,568 + 0,180 X
1
– 0,594 X
2
+ 0,005 X
1
X
2
Keterangan: Y
= Variabel prestasi belajar X
1
= Variabel motivasi belajar X
2
= Variabel
locus of control X
1
X
2
= Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar dengan variabel locus of control
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pengujian regresi untuk hipotesis II ini diperoleh nilai koefisien β
3
sebesar 0,005. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa adalah sangat lemah yaitu hanya 0,005. Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel locus of control
dengan variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 0,668 melebihi alpha
β3 = 0,668 α = 0,05 sehingga Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa locus of control
baik internal maupun eksternal tidak mempengaruhi derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
c. Pengujian hipotesis III
1 Rumusan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa. Ha = Ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap hubungan
antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pengujian hipotesis
Hasil pengujian hipotesis III menggunakan teknik analisis dengan model regresi linear yang dikembangkan oleh Chow. Hasil analisis
dapat dilihat dalam tabel 5.11 berikut:
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
B Std. Error
1 Constant
184,453 51,427
3,587 ,001
Motivasi -1,749
,724 -2,428
-2,415 ,018
LingBel -1,381
,530 -2,228
-2,608 ,011
motxling ,021
,007 4,646
2,856 ,005
Berdasarkan hasil pengujian diatas maka model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut:
Y = 184,453 – 1,749 X
1
– 1,381 X
3
+ 0,021 X
1
X
3
Keterangan: Y
= Variabel prestasi belajar X
1
= Variabel motivasi belajar X
3
= Variabel lingkungan belajar X
1
X
3
= Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar dengan variabel lingkungan belajar
Hasil pengujian regresi untuk hipotesis III ini diperoleh nilai koefisien β
3
sebesar 0,021. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa dimana setiap penambahan 1 interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
variabel lingkungan belajar dengan variabel motivasi belajar akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,021. Nilai signifikansi
koefisien regresi dari interaksi variabel lingkungan belajar dengan variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar
0,005 lebih kecil dari alpha yang digunakan dalam penelitian ini β3 =
0,005 α = 0,05 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan belajar terhadap hubungan anatara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa adalah
signifikan. Artinya, semakin lingkungan belajar siswa cenderung mendukung kondusif maka semakin kuat derajat hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajarnya. Sebaliknya, semakin lingkungan belajar siswa tidak mendukung untuk belajar maka akan
melemahkan derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajarnya. Secara umum, hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan
dugaan awal penelitian. Dengan demikian maka ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian