43
B. Deskripsi Data Penelitian
Berikut tabel yang berisi data penilaian berdasarkan penghitungan komputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 13.0, sehingga dapat
diketahui gambaran sekilas dan ringkas dari data yang telah didapat.
Tabel 3. Deskripsi Data Penelitian
Tabel 4. Data Tingkat Harga Diri Berdasarkan Perbedaan Mean Remaja Laki-Laki Yang Bertindik dan Yang Tidak Bertindik
Tindik Tidak
Tindik Total
N 60 60
120 Mean 122,73
140 131,37
Std. Deviation 12,599
10,636 14,490
Maximum 147 164 164 Minimum 87 115 87
C. Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas. Pengujian ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari sebuah N 120
Skor Minimum Teoritik 43
Skor Minimum Empirik 87
Skor Maksimum Teoritik 172
Skor Maksimum Empirik 164
Mean Teoritik 107,5
Mean Empirik 131,37
Median 132 Standar Deviasi
14,490 Varians 209,948
44
distribusi normal, dengan mengetahui apakah sebaran skor memenuhi asumsi distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan teknik
Kolomogorov-Smirnov, yang menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p0,05 maka sebarannya normal, tetapi bila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 p0,05 maka sebaran skornya tidak normal.
Hasil analisis data dalam penelitian dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov pada SPSS versi 13.0, diperoleh nilai sebesar 0,644
dengan signifikansi sebesar 0,802. Angka ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan normal karena nilai p yang dihasilkan lebih
besar dari 0,05. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan sebagian hasil uji normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov, data
yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 5. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov z 0,644
Asymp. Sig. 2-tailed 0,802
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 6. Uji Homogenitas
Levene Statistic
df1 df2
Sig.
Aitem_Total
Based on Mean .654
1 118
.420 Based on Median
.591 1
118 .444
Based on Median and with adjusted df
.591 1
111.216 .444
Based on trimmed mean .617
1 118
.434
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
45
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki-laki yang bertindik dengan remaja laki-laki
yang tidak bertindik”. Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan
independent sample t test yang dihitung menggunakan program SPSS 13.0. Hipotesis diterima jika nilai probablilitasnya lebih kecil dari 0,05
p0,05 dan akan ditolak jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0.05 p0.05. Dengan nilai t sebesar 8,112 serta nilai p sebesar 0,00 p 0,05
atau taraf signifikansi sebesar 5 maka dugaan bahwa ada perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki-laki yang bertindik dengan remaja
laki-laki yang tidak bertindik dapat terbukti. Oleh karena itu hipotesis yang berbunyi “ada perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki-laki
yang bertindik dengan remaja laki-laki yang tidak bertindik” dapat diterima. Berikut ini disertakan tabel ringkasan hasil uji t.
Tabel 7. Tabel Ringkasan Hasil Uji t
t df
Sig. 2 tailed Tindik – Tidak Tindik
8,112 118
0,00
Selain melihat perbedaan tingkat harga diri subyek secara keseluruhan, peneliti juga melihat perbedaan tingkat harga diri pada
aspek-aspek yang diukur. Dari keempat aspek ini, peneliti ingin melihat aspek-aspek mana saja yang menunjukkan perbedaan antara subyek yang
46
bertindik dan yang tidak bertindik. Oleh karena itu peneliti melakukan uji t pada masing-masing aspek.
Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji t Berdasarkan Aspek Harga Diri
Mean SD No Aspek
Tindik Tidak Tindik
Tindik Tidak Tindik
t df Sig.
2 tailed
1 Power
26,12 28,97 2,578 2,681 5,936
118 0,00
2 Significance
36,70 40,48 4,224 4,019 5,026
118 0,00
3 Virtue
31,85 39,05 5,148 4,188 8,404
118 0,00
4 Competence
28,07 31,50 3,659 3,501 5,252
118 0,00
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 9. Ringkasan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Per Aspek Uji Normalitas
Uji Homogenitas No Aspek
Kolmogorov- Smirnov z
Asymp. Sig. 2- tailed
Based on Mean Sig.
1 Power
1.050 .220
.955
2 Significance
.974 .299
.800
3 Virtue
.924 .360
.382
4 Competence
.780 .578
.679
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada setiap aspek power, significance, virtue dan competence terdapat perbedaan tingkat harga diri
antara subyek yang bertindik dan yang tidak bertindik.
D. Pembahasan
Seperti telah disinggung sebelumnya tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki-laki yang
bertindik dengan remaja laki-laki yang tidak bertindik. Pada hasil uji t, ditemukan nilai t sebesar 8,112 dengan nilai p sebesar 0,00 p0,05 tanda
47
hipotesis yang berbunyi “ada perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki- laki yang bertindik dengan remaja laki-laki yang tidak bertindik” dapat
diterima. Hasil mean pada tingkat harga diri remaja laki-laki yang tidak
bertindik 140 lebih besar daripada mean pada tingkat harga diri remaja laki- laki yang bertindik 122,73. Hal ini membuktikan bahwa remaja laki-laki
yang tidak bertindik memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi. Harga diri adalah evaluasi seseorang secara global terhadap dirinya
sendiri dan tingkah lakunya, baik itu evaluasi positif maupun evaluasi negatif, terhadap kemampuan, keberhasilan, penerimaan serta perhatian orang lain
terhadap individu yang berasal dari interaksi individu dengan orang lain. Kenyataan tersebut didukung pula dengan data dari hasil uji t pada
setiap aspek harga diri. Dari hasil uji hipotesa keempat aspek harga diri, dapat dilihat bahwa semua nilai mean aspek-aspek harga diri remaja laki-laki tidak
bertindik lebih tinggi daripada remaja laki-laki yang bertindik. Saat nilai mean keempat aspek tinggi, maka individu tersebut memiliki harga diri yang
tinggi. Hal ini dengan jelas berarti bahwa harga diri remaja laki-laki tidak bertindik lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki bertindik.
Adapun perbedaan tingkat harga diri antara kelompok remaja laki-laki tidak bertindik dengan kelompok remaja laki-laki bertindik mungkin
disebabkan oleh adanya stereotip masyarakat tentang para pemilik tindik tersebut. Meskipun mulai diterima, bukan berarti tidak ada stereotip ataupun
pandangan dan anggapan negatif tentang mereka yang memiliki tindik.
48
Tindik seringkali mendapatkan pencitraan negatif oleh sebagian masyarakat. Hal ini dikarenakan ada sebagian dari para pemilik tindik ini memiliki
penampilan yang cenderung “menyeramkan” sehingga seringkali dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, pembuat onar, dan bertindak sesuai
keinginannya sendiri. Dari keempat aspek harga diri yang diuji, hasil uji t pada aspek virtue
memiliki nilai t paling tinggi dibandingkan aspek-aspek lain, yaitu sebesar 8,404 dengan nilai p sebesar 0,00 p0,05. Melihat hasil ini mereka dengan
tindik tubuh dianggap cenderung berperilaku lebih agresif dibandingkan mereka tanpa tindik tubuh. Hal ini juga didukung oleh penelitian Forbes
dalam Krell, 2003 yang menunjukkan bahwa para pelaku modifikasi tubuh, khususnya tindik dan tattoo, mengaku sering mengambil bagian dalam
perilaku-perilaku beresiko lainnya dibandingkan mereka yang tidak memodifikasi tubuhnya.
Remaja yang tidak bertindik memiliki harga diri yang lebih tinggi mungkin dikarenakan mereka cenderung tidak mendapatkan penilaian yang
negatif tentang penampilan mereka oleh masyarakat di sekitarnya. Seperti yang dikatakan Fuhrmann 1990 kebutuhan akan harga diri pada remaja
dilihat melalui sudut pandang orang lain, sehingga harga diri kemudian menjadi evaluasi individu atas semua yang dia harapkan. Pandangan terhadap
dirinya didasarkan pada penilaian orang lain atas dirinya dan juga berdasarkan atas apa yang dia ketahui tentang dirinya. Meski harga diri mempunyai sifat
relatif tetap, namun harga diri juga mengalami perkembangan Branden,
49
1998. Perkembangan harga diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah psikologis individu, lingkungan keluarga, lingkungan sosial,
serta kondisi fisik seseorang. Dengan demikian skema yang dipilih dalam penelitian ini adalah skema 2, yaitu remaja yang bertindik akan memiliki
harga diri negatif ketika mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat sekitar.
Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa kelompok remaja laki- laki yang tidak bertindik memiliki harga diri yang lebih tinggi dibandingkan
remaja laki-laki yang bertindik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki-
laki yang bertindik dengan remaja laki-laki yang tidak bertindik. Remaja laki- laki tidak bertindik memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi dibandingkan
remaja laki-laki yang bertindik. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,00, yang lebih kecil dari 0,05
0,000,05. Dari keempat aspek yang mendasari harga diri, semua aspek menunjukkan perbedaan.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan tingkat harga diri remaja laki-laki yang bertindik dan yang tidak bertindik, maka saran
yang dapat disampaikan : 1. Bagi
Subyek Untuk para remaja sebaiknya tidak hanya terfokus pada penilaian orang
lain tapi juga melihat kompetensi yang dimiliki oleh diri sendiri, seperti prestasi di sekolah dan kemampuan-kemampuannya di bidang yang lain.