BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat harga diri antara remaja laki-
laki yang bertindik dengan remaja laki-laki yang tidak bertindik. Remaja laki- laki tidak bertindik memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi dibandingkan
remaja laki-laki yang bertindik. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,00, yang lebih kecil dari 0,05
0,000,05. Dari keempat aspek yang mendasari harga diri, semua aspek menunjukkan perbedaan.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan tingkat harga diri remaja laki-laki yang bertindik dan yang tidak bertindik, maka saran
yang dapat disampaikan : 1. Bagi
Subyek Untuk para remaja sebaiknya tidak hanya terfokus pada penilaian orang
lain tapi juga melihat kompetensi yang dimiliki oleh diri sendiri, seperti prestasi di sekolah dan kemampuan-kemampuannya di bidang yang lain.
51
2. Bagi orang
tua Untuk para orang tua sebaiknya mencoba mengerti dengan perubahan
sikap dan kebutuhan para remaja yang sedang berada dalam usaha untuk mencari identitas dirinya. Adanya stereotip masyarakat jangan ikut
mempengaruhi penilaian orang tua, melainkan bisa dijadikan sebagai semangat agar mendorong anak mereka tetap berprestasi dan selalu
bersikap baik.
3. Bagi Masyarkat
Masyarakat hendaknya jangan langsung menilai para remaja tersebut dari penampilan fisik. Ketika para remaja tersebut merasa dinilai negatif
jelek, sebagian dari mereka kemudian berusaha untuk menutupi kekurangan tersebut agar dinilai lebih positif oleh masyarakat. Penilaian
negatif terhadap mereka yang berpiercing juga sebaiknya diganti dengan penilaian yang lebih positif karena memang tidak semua dari mereka yang
berpiercing merupakan pemberontak dan penjahat. Sebagian dari remaja tersebut melakukan piercing sebagai salah satu cara mengekspresikan diri
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: PT Refiika Aditama.
Azwar, S. 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengkurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Azwar, S. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Edisi Kelima. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset.
Bachman, J.G. O’Malley, P.M. 1977. Self Esteem in Young Men : A Longitudinanl Ananlysis of the impact of Education and Occupational
Attainment. Journal of Personality Social Psychology. Volume 55.p.365-379.
Berne, Patricia H Savary, Louis M, 1988. Membangun Harga Diri Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Bhrem, S.S., Kassin, S.M. 1996. Social Psychology 2
nd
ed, Boston: Houghton Mifflin Company.
Branden, N. 1998. A woman’s Self-Esteem, San Fransisco, California: Jossey- Bass Publishers
Carroll, L. Anderson, R. 2002. Body Piercing, Tattooing Self-Esteem, and Body Investment in Adolescent Girls. Adolescence Journal, Vol. 37. Diunduh 8
Maret 2008, dari http:www.questia.com. Clemes, Harris, Ph. D. dan Reynold Bean, Ed. M. 2001. Membangkitkan Harga
Diri Anak. Jakarta : Penerbit Mitra Utama. Coopersmith, S. 1967. The Antecendent of Self Esteem. San Fransisco: W.H:
Freeman Company. Elkins, Dr. Dov Peretz. 1979. Self Concept Sourcebook : Ideas and Activities for
Building Self Esteem. New York : Growth Associates. Fuhrman, B.S. 1990. Adolescence Adolescent 2
nd
ed, Glenview Illnois: Scott, Forresman. Co.
53
Goble, Frank. G. 1987. Ab. Dr. A. Supratiknya Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius.
Hadi, S. 1986. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Hamachek, D. 1987. Encounters With Self 3rd Edition. Holt, Rhinehart and
Winston Inc. Fort Worth. Hatfield, E. Sprecher, S. 1986. Mirror, Mirror: The Importance of Looks in
Everyday Life. Albany, New York: State University of New York Press. Hewitt, K. 1997. Mutilating the Body: Identity in Blood and Ink. Bowling green,
OH: Bowling Green State University Popular Press. Huffman, Karen; Mark Vernoy and Judith Vernoy. 1997. Psychology in Action.
USA : John Wiley Sons, Inc. Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Krell, Lindsay A. 2003. The Relationship Between Body Modification and GPA.
Department of Psychology Loyola University New Orleans. Diunduh 8 Maret 2008, dari http:clearinghouse.missouriwestern.edu.
Koeswara, F. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung : Eresco. Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S. R. 2001. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Myers, D.G. 1999. Social Psycology, International Edition, New York: Mc Graw Hill, Inc.
Page, Dr. Andrew and Cindy Page. 2000. Kiat meningkatkan Harga Diri Anda. Jakarta : Arcan
Pettijohn, T.F. 1992. Psychology a Concise Introduction 3
rd
ed, The Dushkin Publishing Group, Inc.
Santrock, J.W. 1998. Life-Span Development. Sixth Edition, Texas: Brown Benchmark Publishers.
Setyaningsih, Hestri. 1992. Citra Raga, pemakaian kosmetika dan harga diri pada remaja putri. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada tidak
diterbitkan.
54
Taylor, Shelley E.; Letitia Anne Peplau and David O. Sears. 2000. Social Psychology. USA : Prentice Hall International, Inc.
Tjahjono, Evy. 1998. Harga Diri yang Rendah. Jurnal ANIMA vol.XIII-No. 52 Juli-September 1998.
Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Penebit Andi.
Twyman, Shelly L. 2001. The Effect of Low Self-Esteem On Body Alterations. Department of Psychology Missouri Western State University. Diunduh 8
Maret 2008, dari http:clearinghouse.missouriwestern.edu. Body Modification. Wikipedia. Diunduh 8 Maret 2008, dari
http:en.wikipedia.org. Body Piercing. Wikipedia. Diunduh 8 Maret 2008, dari http:en.wikipedia.org.
Harian Nasioanal Kompas, 16 Maret 2007.
LAMPIRAN
A. Tabulasi Data Aitem 1. Uji Coba Tryout