Pembentukan Harga Diri Harga Diri Remaja 1.

9 yang berasal dari interaksi individu dengan orang lain. Penilaian ini memiliki peranan penting dalam tingkah laku sosial seseorang

2. Pembentukan Harga Diri

Harga diri tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk oleh pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lain. Coopersmith 1967 mengatakan bahwa harga diri sebagai salah satu aspek kepribadian yang terbentuk dalam interaksi dengan lingkungan sosial, karena itu lingkungan memiliki peran dalam pembentukan dan perkembangan harga diri seseorang. Harga diri seseorang mengalami perkembangan. Menurut Branden 1998 mengembangkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan- keyakinan seseorang bahwa individu mampu hidup dan patut untuk bahagia dalam menghadapi kehidupan yang penuh keyakinan, kebajikan dan optimisme, yang akan membantu kita mencapai tujuan hidup. Mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan. Pembentukan harga diri dipengaruhi oleh adanya penghargaan, pengertian, penerimaan dan perlakuan orang lain terhadap dirinya sendiri, juga adanya prestasi yang dicapai, lingkungan sosial dan lingkungan dimana dia bergaul, kerabat kerja, dan lingkungan keluarga. 10 Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan harga diri a. Faktor Internal Psikologis Individu Coopersmith 1967 menyatakan beberapa ubahan yang ada pada harga diri yang dapat dijelaskan melalui konsep-konsep kesuksesan, nilai, aspirasi, dan mekanisme pertahanan diri. Kesuksesan mempunyai arti yang tidak sama pada tiap individu, tetapi tetap memberikan pengaruh pada harga diri. Kesuksesan dapat dipandang sebagai popularitas, hadiah, kepuasan, ataupun yang lain. Nilai yang dimaksud Coopersmith lebih kepada konteks nilai kompetensi berdasarkan lingkungan sosialnya. b. Lingkungan keluarga Setiap individu dilahirkan dan dibesarkan dalam suatu lingkungan sosial. Sikap dan perilaku orang tua lebih membentuk kepribadian seseorang Hurlock, 1980 karena dari sikap orang tua inilah anak dapat merasa diterima atau ditolak, merasa berharga atau tidak berharga, dicintai atau tidak dicintai orang tuanya. c. Lingkungan sosial Perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri tergantung bagaimana individu membandingkan dirinya dengan orang lain. Harga diri tumbuh secara luas dari persepsinya mengenai bagaimana individu melihat dirinya sendiri dalam relasinya dengan orang lain Hamachek, 1987. Pandangan seseorang terhadap dirinya didasarkan 11 atas apa yang dia ketahui tentang dirinya dan juga berdasarkan penilaian orang lain atas dirinya. d. Kondisi fisik Wright dalam Setyaningsih, 1992 mengatakan bahwa orang cacat cenderung menunjukkan penerimaan sosial yang negatif akibat kurangnya penghargaan sosial terhadap dirinya. Hal tersebut juga dikuatkan oleh hasil beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa penampilan menarik physical attractiveness berkolaborasi positif dengan harga diri seseorang. Individu yang berpenampilan menarik juga lebih dihargai dan mendapatkan perlakuan istimewa dari lingkungannya Hatfield dan Sprecher,1986. Dikatakan pula bahwa semakin tinggi persepsi diri seseorang tentang daya tarik fisiknya, semakin tinggi pula harga dirinya. Keinginan tampil menarik ini dapat diwujudkan dengan memodifikasi tubuh. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa harga diri tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk dari pengalaman individu dengan individu lain sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sosial. Harga diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang antara lain adalah psikologis individu, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, serta kondisi fisik seseorang. 12

3. Aspek-Aspek Harga Diri