27
Adanya anggapan negatif masyarakat tentang tindik dan adanya larangan bagi penganut agama tertentu semakin menyempurnakan image tindik sebagai
sesuatu yang dilarang. Oleh karena itu, memiliki tindik dianggap sama dengan memberontak terhadap nilai-nilai sosial dan nilai-nilai agama yang ada
Liputan 6, 2006. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun tindik
sudah mulai diterima, namun tetap ada stereotip tentang mereka para pemilik tindik. Mereka sering dianggap sebagai orang yang menyimpang,
pemberontak, tidak bertanggungjawab, bahkan seorang penjahat, yang menentang nilai-nilai sosial dan nilai-nilai agama yang ada di masyarakat.
D. Hubungan Harga Diri Remaja Dengan Tindik
Dalam kehidupan, harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi setiap individu. Harga diri ditentukan sebagian
besar oleh pandangan orang lainmasyarakat terhadap individu. Hal ini berarti harga diri dipengaruhi oleh adanya penghargaan, pengertian, penerimaan dan
perlakuan orang lain terhadap diri individu serta prestasi yang dicapai di lingkungan dimana individu bergaul, baik di lingkungan keluarga maupun
lingkungan sosial. Tindik seringkali mendapatkan pencitraan negatif oleh sebagian
masyarakat. Hal ini dikarenakan ada sebagian dari para pemilik tindik ini memiliki penampilan yang cenderung “menyeramkan” sehingga seringkali
dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, pembuat onar, dan bertindak sesuai
28
keinginannya sendiri. Masyarakat sering menganggap bahwa orang yang melakukan modifikasi tubuh, seperti tindik, merupakan pemberontak, tidak
bertanggungjawab, bodoh bahkan penjahat. Adanya anggapan negatif masyarakat tentang tindik dan adanya larangan bagi
penganut agama tertentu, semakin menyempurnakan image tindik sebagai sesuatu yang dilarang. Oleh karena itu, memiliki tindik dianggap sama
dengan memberontak terhadap nilai-nilai sosial dan nilai-nilai agama yang ada.
Pada masa remaja, harga diri memegang peran yang sangat penting dalam tingkah laku remaja dalam usahanya memenuhi kebutuhan
psikologisnya. Pada masa remaja pembentukan harga diri sedang berada pada tahap yang krisis karena pada masa ini remaja mulai memiliki kebutuhan
untuk mencari jati dirinya dan kepercayaan dirinya. Remaja dengan penghargaan diri rendah melihat diri mereka tidak berharga daripada orang
lain. Modifikasi tubuh, seperti tindik, dianggap mampu meningkatkan harga diri seseorang karena setelah melakukan tindik individu memiliki evaluasi
yang lebih baik mengenai dirinya sendiri, sehingga akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi pula yang akhirnya akan berpengaruh terhadap
kehidupan pribadinya Twyman, 2001. Menurut Kesler dalam Setyaningsih, 1992 jika remaja merasa dirinya penting dan menarik, maka remaja tersebut
akan memiliki harga diri yang tinggi. Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa tindik mempunyai hubungan
dengan peningkatan harga diri seseorang di masa remaja. Remaja yang
29
bertindik cenderung menempatkan diri mereka sebagai orang yang lebih menarik, mandiri, kreatif dan hal positif lainnya Drews, Allison, Probst
dalam Twyman, 2001. Namun dengan adanya pandangan dan anggapan negatif dari masyarakat terhadap remaja yang bertindik, pada akhirnya cukup
mempengaruhi penilaian remaja tersebut tentang diri mereka sendiri. Hal ini dikarenakan pembentukan harga diri sangat dipengaruhi oleh pandangan
orang lainmasyarakat terhadap individu. Sedangkan bagi remaja yang tidak bertindik, mereka cenderung tidak mendapatkan penilaian yang negatif
tentang penampilan mereka oleh masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu peneliti ingin melihat seberapa tinggi harga diri para remaja yang bertindik
dibandingkan dengan remaja yang tidak bertindik apabila dikaitkan dengan adanya stereotip masyarakat.
Skema 1
Skema 2
Remaja bertindik Merasa diri lebih menarik,
mandiri, kreatif, dan hal positif lainnya.
Harga Diri Positif
Mendapatkan pandangan atau penilaian negatif dari
masyarakat Harga Diri
Negatif Remaja bertindik
30
Paparan di atas menunjukkan bahwa harga diri yang dimiliki seseorang sangat penting dalam kehidupan, apalagi pada masa remaja karena
harga diri akan menentukan perilaku remaja di masa yang akan datang. Dengan adanya harga diri, seseorang akan mempunyai kepercayaan diri untuk
menentukan pilihan dan mengatasi rintangan untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
E. Hipotesis