22
teman satu kelompoknya. Dengan demikian, siswa dalam kelompok mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya sebelum
mengambil kuis dalam unit tersebut. Tes akhir dilakukan tanpa bantuan dari satu kelompok. Unit-unit yang terkumpul dari masing-masing anggota
kelompok dijumlah dan jumlah dari unit setiap kelompok yang memenuhi kriteria mendapat sertifikat atau penghargaan.
5. Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
Pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang khusus diterapkan pada pembelajaran
membaca dan menulis di sekolah. Dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC
ini, siswa dibagi dalam kelompok berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam kelompok tersebut, mereka saling bertukar informasi
mengenai bacaan yang mereka baca, memprediksi bagaimana akhir dari suatu cerita naratif, menuliskan respon mengenai bacaan dan sebagainya.
Melalui belajar kelompok siswa juga dilatih untuk mencari ide utama bacaan yang mereka baca.
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini pertama kali dikembangkan oleh Aronson dkk. Pada tipe ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil secara heterogen. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas
menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari
kelompok lain
yang menjadi
ahli pada
topik yang sama.
Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli
dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaranmateri. Setelah menguasai materi yang menjadi
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka
bertugas mengajarkan
topik tersebut
kepada teman-teman
sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model pembelajaran kooperatif tipe
23
jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian
dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
Langkah-langkah dalam penerapan jigsaw adalah sebagai berikut : a. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap
kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah serta jika mungkin
anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota
dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Dalam tipe jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa
dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli Counterpart GroupCG. Dalam kelompok
ahli siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika
kembali kekelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok jigsaw gigi gergaji.
b. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan
pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
24
c. Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. d. Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan
berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya terkini.
e. Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.
f. Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan jigsaw untuk belajar materi
baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntutan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pembentukan dan Penghargaan Kelompok, menurut Slavin 1995 guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar dari nilai dasar awal ke nilai kuistes setelah siswa bekerja dalam kelompok.
Cara-cara penentuan nilai penghargaan kepada kelompok dijelaskan sebagai berikut. Langkah-langkah memberi penghargaan kelompok :
a. Menentukan nilai dasar awal masing-masing siswa. Nilai dasar awal dapat berupa nilai teskuis awal atau menggunakan nilai
ulangan sebelumnya. b. Menentukan nilai teskuis yang telah dilaksanakan setelah siswa
bekerja dalam kelompok, misal nilai kuis I, nilai kuis II, atau rata-rata nilai kuis I dan nilai kuis II kepada setiap siswa yang kita sebut nilai
kuis terkini.
25
c. Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilai dasar awal masing-
masing siswa. Kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw:
1. Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi posistif diantara siswa yang memiliki kemampuan belajar berbeda
2. Menerapkan bimbingan sesama teman 3. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
4. Memperbaiki kehadiran 5. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
6. Sikap apatis berkurang 7. Pemahaman materi lebih mendalam
8. Meningkatkan motivasi belajar Kelemahan metode kooperatif jigsaw
1. Jika guru
tidak meningkatkan
agar siswa
selalu menggunakan
ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet
2. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-
tugas dan pasif dalam diskusi 3. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang
belum terkondisi dengan baik , sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh.
26
Variasi dalam metode ini yaitu sebagai berikut: jika tugas yang dikerjakan cukup sulit, siswa bisa membentuk kelompok para ahli. Siswa
berkumpul dengan siswa yang lain yang mendapatkan bagian yang sama dari kelompok lain. Mereka bekerja sama mempelajari atau mengerjakan bagian
tersebut. Kemudian, masing-masing siswa kembali ke kelompoknya sendiri dan membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada rekan-rekan dalam
kelompoknya.
E. Motivasi Belajar Siswa