Manggis dan Kulit Manggis

B. Manggis dan Kulit Manggis

Manggis Garcinia mangostana L. adalah buah tropis yang ada di daerah Asia Tenggara. Manggis digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati infeksi, luka dan diare Mahabusarakam, Kuaha, Wilairat, Taylor,2006. Buah manggis sekarang menjadi terkenal karena bahan aktifnya yang bisa digunakan untuk membantu pengobatan. Ada lebih dari 50 xanthone alami yang telah dilaporkan berada didalam kandungan buah manggis Pedraza-Chaverri, Cardenas-Rodriguez, Orozco-Ibara, Perez-Rojas, 2008. Xanthones adalah metabolit sekunder yang sering muncul di famili tanaman yang lebih tinggi, dan jamur. Xanthone dan tanin memiliki peran untuk menjaga tanaman dari serangga, jamur, virus tanaman, bakteri dan hewan predator saat buah belum matang Akao, Nakagawa, Iinuma, Nozawa, 2008. Xanthone dan tanin juga memiliki fungsi farmakologis sebagai antimalarial Mahabusarakam, et al., 2006, antibakteri Chomnawang, Sakagami, Nukoolkarn, Gritsanapan, 2005, antifungi dan antivirus, anti inflamasi dan antialergi, senyawa antioksidan dan antitumor Nakagawa, Iiunuma, Naoe, Nozawa, Akao, 2007. Xanthone biasa dipisahkan dengan kromatografi pada silica gel, menggunakan campuran pelarut yang sesuai pada HPLC. Fase terbalik HPLC, dengan detektor diode array yang diaplikasikan secara luas untuk analisa senyawa karena sensivitas tinggi dan cara pengoperasian yang mudah. Struktur dari xanthone dideterminasi dengan menggunakan IR Perez, Nagem, De Oliveira, 2000. Xanthone seperti kelas fenolik lainnya tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia. Peran nutrisi dan terapetik dari antioksidan fenolik adalah penting untuk pertumbuhan dari makanan fungsional yang memerlukan pengetahuan dari komposisi kimia makanan. Komponen fenolik terdistribusi luas di tanaman, sayuran, buah- buahan, gandum dan lain-lain yang mengandung antioksidan alami dengan efek yang menguntungkan bagi tubuh. Antioksidan dapat berpartisipasi pada proteksi melawan radikal bebas. Radikal bebas dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan kondisi buruk dan merupakan penyebab dari penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan kanker Zerena dan Sankar, 2009. Selain itu masih banyak aktivitas biologis yang bisa dipengaruhi oleh xanthone yaitu : 1. Anti inflamasi Penelitian telah menemukan bahwa terdapat efek anti inflamasi yang terdapat pada kulit manggis, gamma mangostin pada sel NG108-15. Penelitian menunjukan dengan adanya peningkatan ekspresi dari serotonin 2, histamin H1 dan reseptor bradikinin 2 merupakan peran yang penting pada tahap inflamasi, nyeri dan neuropsychiatric symptoms Sukma, Tohda, Suksamran, Tantisira, 2011. Penelitian lain juga menunjukan bahwa alpha dan gama mangostin yang diekstrak dari kulit buah manggis menghambat lipopolisakarida yang menginduksi inflamasi dari manusia yang berupa makrofag dan adiposa. Kedua xanthone tersebut mengurangi TNF-alpha, ekspresi gen IL- 6, namun untuk mekanisme pastinya belum diketahui Bumrungpert, Kalpravidh, Chuang, Overman, Martinez, Kennedy, 2010. 2. Antioksidan Penelitian terkait dengan isolasi xanthone dari kulit manggis yang dibuat menjadi serbuk ekstrak. Pelarut yang digunakan adah siklo heksan, kloroform, dan etil asetat. Kemudian ekstrak dikonsentrasikan dengan penguapan dibawah tekanan dan kemudian xanthone diisolasi didalam bentuk ekstrak oleh HPLC dengan kolom normal untuk mengambil xanthone. Xanthone yang telah berhasil diisolasi yaitu forbexanthone, isocudraniaxanthone A dan 5, 7-dihydroxychromone, 6-0-methyl-2- deprenylrheediaxanthone B dan vieillardixanthone diujikan aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH. Hasil dari uji anti oksidan menunjukan bahwa terdapat 2 xanthone yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yaitu vieillardixanthone dan isocudraniaxanthone A Hay, Aumond, Mallet, Dumontet, Litaudon, Rondeau, 2004. Mekanisme molekular yang terjadi pada mangiferin sebagai xanthone alami adalah memproteksi fungsi hati. Mangiferin mengandung antioksidan dan antiapoptosis, yang dapat melindungi hati agar tidak kehilangan fungsinya Pal, Sunha, Sil, 2013. 3. Anti bakteri Sebuah penelitian mengatakan bahwa alpha mangostin, yang diisolasi dari batang Garcinia mangostana L., baik sendiri maupun dengan kombinasi dengan gentamicin atau vancomiycin itu menjadi aktif untuk melawan vancomycin resistant Enterococci VRE dan methicillin resistant Staphylococcus aureus MSRA Sakagami, Iinuma, Piyasena, Dharmaratne, 2005. 4. Anti kanker Senyawa xanthone dilaporkan memiliki aktivitas farmakologis sebagai anti kanker dan telah diteliti oleh beberapa penelitian, yaitu alpha mangostin, dapat menghambat induksi apoptosis dan menghambat pertumbuhan sel leukemia HL60 Matsumoto, Akao, Kobayashi, Ohguchi, Ito, Tanaka, 2003. Penelitian lain terkait dengan kanker payudara juga mendapatkan hasil positif, penggunaan kulit manggis dapat menormalkan fungsi sel yang mengakibatkan mutase sel p 53 Kurose, Shibata, Iinuma, Otsuki, 2012. Penelitian juga menunjukan bahwa alpha mangostin dapat menurunkan sel kanker prostat dengan dosis tertentu, penelitian dilakukan pada tikus yang diimplan dengan sel 22 Rv 1, dan menunjukan bahwa alpha mangostin dapat menurunkan pertumbuhan tumor bila dibandingkan dengan kontrol Johnson, Petiwala, Syed, Rasmussen, Adhanmi, Siddiqui, 2012. 5. Antihistamin Dalam reaksi alergi, komponen utama yang mengambil peran penting adalah sel mast, beserta mediator-mediator yang dilepaskannya yaitu histamine dan serotonin. Alergi disebabkan oleh respon imunitas terhadap suatu antigen ataupun allergen yang berinteraksi dengan limfosit B yang dapat memproduksi immunoglobulin E IgE. Imunoglobulin E yang diproduksi kemudian menempel pada respetor FcƐRI pada permukaan membran sel mast. Setelah adanya interaksi kembali antara antigen-antibodi, akan merangsang sel mast untuk melepaskan histamin Kresno, 2001. Berhubungan dengan reaksi alergi atau pelepasan histamine tersebut, Chairungsrilerd, Furukawa, Ohta, Nozoe, Ohizumi, pada tahun 1996a, 1996b, 1998, melakukan pengujian ekstrak methanol kulit buah manggis terhadap kontraksi aorta dada kelinci terisolasi yang diinduksi oleh histamin maupun serotonin. Dari hasil analisa komponen-komponen aktif dari fraksi lanjutan hasil dari kromatogradi gel silica, mengindikasikan bahwa senyawa aktifnya adalah alfa dan gamma mangostin. Alfa mangostin sendiri mampu menunjukkan aktivitas penghambatan kontraksi trakea marmot terisolasi, yang diinduksi simetidin, antagonis resesptor histmain H 2 . Namun, senyawa tersebut tidak menunjukan aktivitas pada kontraksi yang diinduksi karbakol, fenilefrin, dan KCL. Alfa mangostin juga mampu menghambat ikatan mepiramin terhadap sel otot polos aorta tikus. Senyawa terakhir tersebut merupakan antagonis spesifik bagi reseptor histamine H 1 . Dari analisa kinetika ikatan mepiramin mengindikasikan bahwa alfa mangostin menghambat secara kompetitif. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa alfa mangostin tersebut dikategorikan sebagai pengeblok reseptor histaminergic khususnya H 1 , sedangkan gamma mangostin sebagai pengeblik reseptor serotonergic khususnya 5- hidroksitriptamin 2A atau 5HT 2A . 6. Aktivitas lainnya Telah disebutkan sebelumnya terkait dengan berbagai fungsi dari alpha mangostin. Berkaitan dengan fakta bahwa alfa mangostin dapat menghambat proses oksidasi lipoprotein densitas rendah LDL yang sangat berperan dalam aterosklerosis William, Ongsakul, Proudfoot, Croft, Beilin, 1995. Sedangkan Mahaburasakam, Proudfoot, Taylor, Croft 2000 melaporkan bahwa xanton terprenilasi juga dapat menghambat proses oksidasi dari LDL tersebut. Penelitian lainnya, mangostin dilaporkan menghambat poten terhadap HIV-1 protease Chen, Wan, Loh, 1996. Sementara itu, Gopalakrishnan, Banumathi, Suresh 1997 melaporkan bahwa senyawa xanton mangostin dari kulit buah manggis mampu menghambat pertumbuhan jamur patogenik : Fusarium oxysporum vasinfectum, Alternaria tenuis , dan Dreschlera oryzae.

C. Kitin dan Kitosan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

6 140 92

Perbedaan Percepatan Penyembuhan Luka Bakar dari Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.)

10 91 97

Studi Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon)

7 124 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

Pengaruh pemberian sediaan gel penyembuh luka pada tikus jantan galur wistar dengan kombinasi bahan aktif kitosan dari limbah kulit udang windu (Peneaus monodon) dan ekstrak Aloe vera.

0 6 143

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

KITOSAN DARI LIMBAH UDANG WINDU Penaeus

0 0 8

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131