perbandingan 1:10 bv antara sampel dengan pelarut. Campuran tersebut dipanaskan pada suhu 65-70
o
C selama 4 jam sambil dilakukan pengadukan pada 50 rpm. Selanjutnya padatan disaring dan didinginkan
sehingga diperoleh khitin, yang kemudian dicuci dengan akuades sampai pH netral. Filtrat yang diperoleh diuji dengan pereaksi biuret, bila filtrat
berubah menjadi biru berarti protein yang terkandung sudah hilang. Khitin yang sudah dicuci ditambahkan etanol 70 untuk melarutkan khitosan
terlarut sebanyak 100 mL dan dilanjutkan dengan penyaringan, pencucian kembali dengan akuades panas dan aseton untuk menghilangkan warna
sebanyak dua kali masing- masing 100 mL, lalu dikeringkan pada suhu 80
o
C selama 24 jam kemudian didinginkan dalam desikator. Adanya khitin dapat dideteksi dengan reaksi warna Van Wesslink. Pada cara ini,
khitin direaksikan dengan larutan I2-KI 1 yang memberikan warna coklat, kemudian jika ditambahkan H2SO4 1 M berubah menjadi violet,
ini menunjukkan reaksi positif adanya khitin Weska dan Moura,2006. c. Deasetilasi kitin menjadi kitosan
Kitin hasil deproteinisasi direndam dalam larutan NaOH denggan konsentrasi NaOH 5 sedangkan suhu dan waktu reaksi dibuat konstan
yaitu 120
o
C selama 4 jam.
4. Pembuatan gel kitosan dari kulit udang dan ekstrak kulit manggis
Serbuk kitosan yang telah jadi di campur dengan carbopol sebagai basis gel.
Formulasi dalam 100 gram gel : R Carbopol 0,75 g
Metil paraben 0,02 g Gliserin 2,0 g
TEA 2,0 g Aquadest ad sampai 100 g
Formulasi gel yang akan dibuat pada penelitian ini diatur seperti tabel dibawah ini.
Tabel II. Formulasi gel pada penelitian Formula
Bahan Gel
Kitosan K
Gel Manggis
M Gel
kombinasi kitosan 2 +
manggis 1 KM1
Gel kombinasi
kitosan 2+ manggis 2
KM2 Gel
kombinasi kitosan 2 +
manggis 3 KM3
Carbopol 0,75 g
0,75 g 0,75 g
0,75 g 0,75 g
Metil paraben
0,02 g 0,02 g
0,02 g 0,02 g
0,02 g Gliserin
2 g 2 g
2 g 2 g
2 g TEA
2 g 2 g
2 g 2 g
2 g Kitosan
2 g -
2 g 2 g
2 g Kulit
manggis -
3 g 1 g
2 g 3 g
Aquadest 93,23 g
92,23 g 92,23 g
91,23 g 90,23 g
5. Karakterisasi gel kombinasi kitosan dan ekstrak kulit manggis dari kulit
udang
Gel kitosan serta gel kombinasi kitosan dan ekstrak kulit manggis dengan berbagai konsentrasi yang telah jadi dan dapat digunakan diuji
karakterisasinya menggunakan uji pengamatan secara organoleptis terkait dengan warna, bau, dan hasil aplikasi di kulit, uji viskositas, uji pH dan uji
daya sebar dari gel. Pengamatan secara organoleptis yang dilakukan adalah pengamatan
pada gel yang hanya menggunakan mata tanpa alat bantu. Parameter yang dinilai dari uji organoleptis adalah warna, bau, dan aplikasi gel pada kulit.
Pengukuran viskositas dilakukan dengan menempatkan sampel dalam viskometer Rion vt 04 f hingga spindel terendam. Jarum spindle atau nomor
rotor yang digunakan adalah nomor rotor 2. Rotor yang dipilih adalah rotor nomor 2 dikarenakan besaran viskositas yang diberikan oleh gel adalah
berkisar di atas 200 dpas. Viskometer Rion vt 04f dijalankan, kemudian viskositas dari gel dapat dibaca dengan menunggu hasil pembacaan stabil.
Pengukuran pH gel dilakukan dengan menggunakan pH universal. Pengamatan dilakukan dengan mengambil gel yang akan diuji sebanyak 1
gram kemudian pH universal dimasukan kedalam gel hingga semua kolom warna pH terbasahi. pH universal yang telah terbasahi dibandingan dengan
panduan pH yang tertempel pada kotak pH, dan pH dari gel dapat diketahui.
Pengukuran daya sebar dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 1 gram sediaaan gel dan diletakkan dengan hati-hati di atas kaca nulat
berdiameter 10 cm. Selanjutnya ditutup dengan kaca transparan dan diberikan pemberat diatasnya dari bobot 0 gram hingga bobot mencapai 200 gram,
kemudian diukur diameter yang terbentuk setelah 1 menit.
6. Sterilisasi produk