Pemanfaatan Limbah Kulit Udang sebagai Bahan Baku Pembuatan Gel Kitosan Gel Anti Luka yang menyimpulkan bahwa penggunaan gel kitosan yang terbuat dari kulit
udang windu Peneaus monodon dapat dijadikan sebagai gel dan dapat membantu proses penyembuhan luka dengan konsentrasi efektif sebesar 2 Yakin, Luciana,
Marizsa, Yudistira dan Dharmawan, 2015. Oleh karena itu penelitian dilakukan pembuatan bentuk sediaan gel dengan
bahan dasar kitosan dari kulit udang windu Peneaus monodon dengan penambahan ekstrak kulit manggis, lalu dilakukan uji viskositas gel dan uji daya sebar gel. Selain
itu, untuk melihat pengaruh pemberian kitosan dari kulit udang windu Peneaus monodon
yang ditambah ekstrak kulit manggis terhadap proses regenerasi sel kulit dilakukan uji terhadap tikus jantan galur Wistar.
1. Permasalahan
a. Bagaimana karakteristik gel penyembuh luka dengan zat aktif kitosan yang dibuat dari limbah kulit udang windu Peneaus monodon dan ekstrak kulit
manggis? b. Bagaimana pengaruh penambahan ekstrak kulit manggis pada gel penyembuh
luka dengan zat aktif kitosan dari kulit udang windu Peneaus monodon terhadap penyembuhan luka tikus jantan galur Wistar?
2. Keaslian penelitian
Penelitian serupa yang dilakukan Laksana 2013 yaitu pembuatan polimer bakteri selulosa dengan kitosan untuk penyembuhan luka memiliki perbedaan
yaitu penelitian tersebut menggunakan biomaterial limbah cucian ketela pohon dengan penambahan kitosan yang telah ada dipasaran, dan penelitian oleh
Puspawati dan Simpen 2010 mengenai optimasi deasetilasi khitin dari kulit udang dan cangkang kepiting limbah restoran seafood menjadi khitosan melalui
variasi konsentrasi NaOH, sedangkan penelitian ini menggunakan kitosan yang diproses dan diperoleh dari limbah kulit udang windu Peneaus monodon dan
ekstrak kulit manggis. Sejauh yang peneliti ketahui belum ada penelitian mengenai pembuatan gel penyembuh luka dengan memanfaatkan limbah kulit
udang windu Peneaus monodon dengan penambahan ekstrak kulit manggis.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang pembuatan gel penyembuh luka berbahan dasar kitosan
yang didapatkan dari kulit udang windu Peneaus monodon dan ekstrak kulit manggis.
b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode pengembangan yang dapat dilakukan oleh kitosan dan ekstrak kulit
manggis sebagai penyembuh luka dari limbah-limbah yang tidak digunakan.
c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif gel penyembuh luka yang dibuat dari limbah yang bersifat ramah lingkungan.
B. Tujuan