Karakterisasi Kitosan PENELAAHAN PUSTAKA

E. Karakterisasi Kitosan

Karakterisasi kitosan menggunakan analisis Gugus Fungsi dengan Fourier Transford Spectm Infra Red Spectroscopy FT-IR yang pada dasarnya merupakan gambaran dari pita absorpsi yang spesifik dari gugus fungsional yang mengalami vibrasi karena pemberian energi. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya absorbs pada frekuensi tertentu merupakan penanda ada tidaknya gugus fungsional tertentu. Penggunaan spektrofotometri infra merah pada bidang kimia organik dilakukan pada daerah bilangan gelombang 650-4000 cm -1 15.4-2.5 µm Sastrohamidjojo,2001. Evaluasi intensitas sinyal yang didapatkan didasarkan pada hokum Lambert Beer, seperti yang dinyatakan oleh persamaan berikut : � = � I � = Ɛ . . E merupakan kerapatan optis atau absorbansi. I dan I adalah intensitas pada panjang gelombang tertentu dari sinar terekstitasi dan intensitas sinar setelah melewati sampel. Ɛ adalah koefisien molar ekstinksi, c adalah konsentrasi polimer, dan d adalah ketebalan lapisan. Nilai E dapat langsung diperoleh dari alat, namun demikian evaluasi polimer membutuhkan pertimbangan lebih lanjut, pada umumnya banyak pita pada spectrum IR megalami overlapping dan berada pada background kontinyu. Analisis bentuk pita harus dilakukan, dan intensitas sinyal yang disebabkan oleh absorbs tetangga dan background harus dapat dipisahkan dari absorpsi pita yang dimaksud. Kemudian, baik absorbansi pada serapan maksimal E max maupun intensitas sinyal maksimum yang didapatkan dari integrasi seluruh sinyal dapat digunakan untuk informasi kuantitatif Braun, Cherdon, Rehahn, Ritter, Voit, 2005. Pada beberapa kasus, polimer kristalin akan menunjukan pita absorpsi pada spectrum IR, misalnya pita “kristalin” plyethylene pada 730 cm-1, atau pita “amorphous” polyethylene pada 1300 cm-1. Dengan adanya penentuan intensitas pita-pita ini dapat digunakan sebagai acuan kemungkinan terjadinya perubahan derajat kristalinitas sampel akibat pemanasan maupun perubahan kondisi sediaan Davis, 2004. Gambar 4. Spektogram membrane kitosan Anicuta, Dobre, Stroescu, Jipa, 2010. Puncak peak absorpsi karakteristik kitosan terletak pada bilangan gelombang 1559,17 cm -1 , yang menunjukan adanya vibrasi stretching gugus amino kitosan dan 1333,5 cm -1 karena adanya vibrasi C-H Gambar 4. Puncak karakteristik lainnya berada pada bilangan gelombang 3367,1 yang menunjukan vibrasi amina NH simetrik 2927,41 cm -1 yang menunjukkan vibrasi C-H, dan dua puncak pada 896,73 cm -1 serta 115,19 cm -1 yang menunjukan keberadaan struktur sakarida kitosan Costa- Junior, Pereira, Mansur, 2009.

F. Luka Terbuka dan Uji Penyembuhan Luka

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

6 140 92

Perbedaan Percepatan Penyembuhan Luka Bakar dari Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.)

10 91 97

Studi Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon)

7 124 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

Pengaruh pemberian sediaan gel penyembuh luka pada tikus jantan galur wistar dengan kombinasi bahan aktif kitosan dari limbah kulit udang windu (Peneaus monodon) dan ekstrak Aloe vera.

0 6 143

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

KITOSAN DARI LIMBAH UDANG WINDU Penaeus

0 0 8

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131