Udang Windu Peneaus monodon

7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Udang Windu Peneaus monodon

Udang windu adalah nama popular yang dikenal di seluruh wilayah Indonesia. Nama-nama lokal dari jenis udang ini yaitu udang pancet, udang bago, dan udang tepus hanya dikenal didaerah tertentu saja. Nama internasional dari udang windu adalah tiger prawn lantaran berukuran besar dan warna tubuhnya bergaris- garis hitam-putih melintang seperti harimau. Terkadang ada juga yang menyebutnya jumbo tiger prawn untuk udang windu yang ukurannya ekstra besar, yakni mencapai 50 gram sampai lebih dari 100 gram. Bahkan, induk-induk udang windu yang ditangkap di laut dalam dapat mencapai berat badan 270-300 gram per ekor Suyanto, dan Takarina, 2009. Tubuh udang windu terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan dada cephalotorax dan perut abdomen. Pada bagian cephalothorax terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas kepala dan 8 ruas dada. Bagian kepala terdiri dari antenna, antenulle, mandibula, dan dua pasang maxillae. Kepala dilengkapi dengan 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki jalan peripoda. Bagian perut atau abdomen terdiri dari 6 ruas yang tersusun seperti genting. Pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang pleopod dan sepasang uropods mirip ekor yang membentuk kipas bersama-sama telson yang berfungsi sebagai alat kemudi Gambar 1 Tricahyo, 1995. Tubuh udang windu dibentuk oleh 2 cabang biramous, yaitu exopodite dan endopodite. Udang windu mempunyai tubuh berbuku-buku dan aktifitas berganti kulit luat atau eksoskleton secara periodic yang biasa disebut dengan istilah moulting Mujiman dan Suyanto, 1999. Gambar 1. Morfologi Udang Windu Paneaus monodon Suwignyo, 1990. Habitat hidup udang windu muda adalah wilayah pantai berair payau pada daerah hutan bakau yang berlumpur dengan campuran pasir subur. Menjelang dewasa, udang akan berpindah ke arah laut dalam, tempat udang tumbuh dewasa dan melakukan perkawinan untuk selanjutnya bertelur di kedalaman laut 10-40 m. Jumlah telurnya dapat mencapai 500.000-1.000.000 butir, tergantung pada berat badan sang induk Suyanto, dan Takarina, 2009. Udang windu digolongkan dalam family Penaeidae pada filum Arthopoda. Suwignyo 1990 mengklasifikasikan udang windu sebagai berikut : Kingdom : Animalia Fillum : Arthropoda Subfillum : Crustacea Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Famili : Penaeidae Genus : Penaeus Spesies : Penaeus monodon Kandungan nutrisi udang windu adalah protein 21, lemak rendah 0,2, Vitamin B1 0,01 mg yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan energi tubuh, mencegah anemia, membantu metabolisme glukosa, menjaga fungsi otak, menjaga sistem pencernaan, mencegah neuropati, dan menyembuhkan penyakit beri-beri. Vitamin A sebesar 60 SI 100, kandungan mineral berupa zat kapur dan fosfor masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram bahan dan kitin sebesar 25 Suyanto, dan Takarina, 2009.

B. Manggis dan Kulit Manggis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

6 140 92

Perbedaan Percepatan Penyembuhan Luka Bakar dari Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.)

10 91 97

Studi Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon)

7 124 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

Pengaruh pemberian sediaan gel penyembuh luka pada tikus jantan galur wistar dengan kombinasi bahan aktif kitosan dari limbah kulit udang windu (Peneaus monodon) dan ekstrak Aloe vera.

0 6 143

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

KITOSAN DARI LIMBAH UDANG WINDU Penaeus

0 0 8

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131