Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “ Pengaruh Pemberian Gel Kitosan dari Kulit Udang Windu Peneaus monodon dengan Penambahan Ekstrak Kulit Manggis sebagai Penyembuh Luka pada Tikus Galur Wistar Jantan” merupakan jenis penelitian yang bersifat eksperimental murni sederhana dengan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel utama dan variabel pengacau. 1. Variabel utama : Variabel utama dalam penelitian ini meliputi a. Variabel bebas : Konsentrasi ekstrak kulit manggis dalam gel. b. Variabel tergantung : Kemampuan gel kitosan dengan ekstrak kulit manggis dalam penyembuhan kulit yang terluka yang diamati secara kualitatif dan kuantitatif, kualitas dari gel kitosan yang terbuat dari kulit udang dan ekstrak kulit manggis. 2. Variabel pengacau : Variabel pengacau dalam penelitian ini meliputi : a. Variabel pengacau terkendali : tempat pengambilan limbah udang yang digunakan, subjek hewan uji, umur subjek hewan uji, jenis kelamin hewan uji, berat subjek hewan uji, tempat panen buah manggis, tempat ekstraksi kulit buah manggis, umur tanaman, umur buah. b. Variabel pengacau tidak terkendali : suhu, kelembapan, cuaca, cahaya matahari, kondisi patologis dan fisiologis tikus.

C. Definisi Operasional

1. Kitosan yang diperoleh dari kulit udang windu adalah polisakarida alami yang terdiri dari kopolimer glukosamin dan N – asetilglukosamin, dan dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. 2. Ekstrak kulit buah manggis yang didapat dari hasil ekstraksi diperoleh dari PT Jamu Borobudur. 3. Gel adalah sediaan setengah padat yang terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel organik dan anorganik. Gel segera mencair jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Absorpsi pada kulit lebih baik daripada krim. Gel juga baik dipakai pada lesi dikulit yang berambut. 4. Luka adalah bagian kulit yang jaringannya sobek dan terbuka karena adanya pengaruh dari luar, baik tekanan, goresan, dan lain-lain. Luka dalam penelitian ini merupakan luka full thickness yang berarti luka yang diperoleh dengan proses pengambilan penuh pada bagian kulit mulai dari epidermis sampai area dermis dengan cara menyobek area kulit dengan menggunakan punch biopsy steril diameter 0,6 cm pada bagian punggung dorsal dari hewan uji yang digunakan. 5. Lama pemberian adalah lama pemberian gel anti luka pada luka terbuka tikus dari hari pertama sampai hari ke tujuh. 6. Parameter penyembuhan luka diamati secara kualitatif keberadaan keropeng, dan kemerahan daerah luka dan secara kuantitatif perubahan diameter daerah luka. 7. Pus nanah adalah eksudat yang terbentuk selama proses inflamasi ditunjukkan dengan cairan berwarna putih kekuningan yang merupakan sisa – sisa sel darah putih maupun hasil infeksi bakteri. 8. Keropeng adalah proses collting yang berupa jalinan fibrin dan trombosit pada proses pembekuan darah yang telah selesai yang ditunjukan dengan adanya kerak kering yang berwarna kecoklatan pada daerah luka. 9. Kemampuan gel adalah kemampuan gel kitosan dan ekstrak kulit manggis dalam meningkatkan penyembuhan luka pada tingkat poliferasi. 10. Kualitas gel yang acceptable adalah gel dengan range pH 6,5-7,5, viskositas 2000-4000 cps, homogen, dan ukuran partikel zat aktif kecil sehingga tidak terasa pada saat aplikasi.

D. Alat dan Bahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

6 140 92

Perbedaan Percepatan Penyembuhan Luka Bakar dari Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.)

10 91 97

Studi Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon)

7 124 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

Pengaruh pemberian sediaan gel penyembuh luka pada tikus jantan galur wistar dengan kombinasi bahan aktif kitosan dari limbah kulit udang windu (Peneaus monodon) dan ekstrak Aloe vera.

0 6 143

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

KITOSAN DARI LIMBAH UDANG WINDU Penaeus

0 0 8

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131