Teknik Pengujian Instrumen Teknik Pengumpulan Data

I. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang dipakai dalam pengambilan data adalah pengisian kuesioner dengan dipandu wawancara langsung dengan responden. Setiap pernyataan-pernyataan tersebut berkaitan dengan indikator masing-masing variabel dengan alternatif jawaban dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju, dengan rentang skor 1-5. Pembuatan skala pengukuran ini mengacu pada likert scale, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju. Skala pengukuran ini juga dirancang untuk memungkinkan responden menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner Kuncoro, 2009 : 178. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan teknik sampling non probabilitas dengan pengumpulan data bersifat aktif sehingga instrumen penelitian ini dapat diuji validitasnya. Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian layak digunakan atau tidak. Adapun alat pengukuran tersebut meliputi: 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya sehingga dapat menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik analisi data structural equation modeling SEM, maka uji validitasnya menggunakan uji validitas konstruk yang disebut confirmatory factor analysis CFA. Uji tersebut pada masing- masing konstruk harus memiliki faktor loading yang signifikan terhadap konstruknya. Convergent validity adalah indikator suatu konstruk laten harus converge atau share berbagi proporsi varian yang lebih tinggi. Syarat yang harus dipenuhi loading factor harus signifikan, maka standardized loading estimate harus sama dengan 0.50 atau lebih dan idealnya harus sama dengan 0.70 Ghozali, 2008 : 135. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator- indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai di mana masing-masing indikator itu menghasilkan sebuah konstruk atau faktor laten yang umum. Dengan kata lain, bagaimana hal-hal spesifik sangat membantu dalam menjelaskan sebuah fenomena yang umum Ferdinand, 2002 : 62. Pendekatan yang dianjurkan dalam menilai sebuah model pengukuran meansurement model adalah menilai besarnya composites reliability dan variance extracted dari setiap konstruk. Composites reliability diperoleh dari rumus: � − � = . � � 2 . �� 2 + ∈ ≥ 0.70 Keterangan: a. Std. Loading diperoleh langsung dari Standardized Loading untuk tiap indikator diambil dari perhitungan AMOS b. ∈ adalah Meansurement error dari tiap-tiap indikator. Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0.70, walaupun angka tersebut bukanlah sebuah ukuran yang “mati”. Artinya, bila penelitian yang dilakukan bersifat eksploratori, maka nilai dibawah 0.70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai dengan alasan-alasan empiris yang terlihat dalam proses eksplorasi. Ukuran reliabilitas yang kedua adalah variance extracted yang menunjukkan jumlah varian yang berasal dari indikator-indikator yang diekstraksi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai variance extracted ini direkomendasikan pada tingkat paling sedikit sama dengan 0.50. Variance extracted diperoleh dari rumus : � − � = . � 2 . ��‶ 2 + ∈ ≥ 0.50 Keterangan: a. Std. Loading diperoleh langsung dari Standardized Loading untuk tiap indikator diambil dari perhitungan AMOS b. ∈ adalah Meansurement error dari tiap-tiap indikator.

J. Teknik Analisis Data