Faktor-Faktor Perubahan pada Mahasiswa Perantau

daerah baru secara maksimal sehingga memiliki stres yang cenderung rendah Mattanah, Lopez, Govern, 2011; Power, 2004. Kemampuan sosial yang baik dapat menjadi dasar mahasiswa perantau untuk membangun relasi pertemanan atau persahabatan Armsden Greenberg, 1987. Oleh karena itu, walaupun jauh dari orangtua, tingkat stres yang dimiliki mahasiswa perantau cenderung rendah karena di tempat perantauan tidak merasa sendiri saat menghadapi masalah Bernier, Larose, Boivin, Soucy, 2004. Hal ini didukung oleh kepercayaan trust yang terbentuk dari kelekatan aman tinggi, sehingga remaja memiliki keyakinan bahwa akan selalu ada orang lain saat dia membutuhkan bantuan atau dukungan. Sementara itu, mahasiswa perantau dengan kelekatan aman rendah cenderung menolak respons positif yang diberikan oleh orang lain, sehingga dalam menghadapi masalah selalu sendirian. Hal ini juga didukung dengan perilaku yang tidak hangat dimunculkan oleh anak pada masa remaja dengan kelekatan aman rendah, sehingga terkesan mandiri dan menolak pertemanan Eliasa, 2011. Kemandirian ini merupakan bentuk penghindaran yang dilakukan oleh remaja karena ketidakmampuan berhubungan sosial yang kurang baik. Hal ini terjadi karena perasaan keterasingan alienation yang dirasakan remaja akibat dari kelekatan aman rendah Vivona, 2000. Padahal dalam kehidupan kuliah yang penuh tekanan, mahasiswa perantau yang memiliki banyak teman cenderung merasakan stres rendah. Hal ini sesuai dengan teori stres yang mengungkapkan bahwa adanya perasaan senasib dan sepenanggungan membuat stres yang dirasakan cenderung rendah Feldman, 2012. Kehidupan mahasiswa perantau yang terpisah dari orangtua khususnya figur lekat menyebabkan proses pemantauan tidak dapat dilakukan secara langsung melainkan hanya melalui alat komunikasi. Komunikasi communication merupakan salah satu aspek yang penting dalam kelekatan Armsden Greenberg, 1987. Oleh karena itu dalam masa perantauan, jika komunikasi yang dibangun dengan figur lekat kurang baik, maka mahasiswa perantau akan rentan terhadap stres. Hal ini didukung dengan penelitian yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal dengan orang tua dapat menurunkan tingkat stres pada remaja Kamumu, 2013.

H. SKEMA PENELITIAN Gambar 1. Skema Penelitian

Tanda panah dua arah = stres berlangsung belakangan, didukung oleh kelekatan pada masa awal perkembangan yang membentuk karakter tertentu pada seseorang dan berlanjut dengan kualitas aspek-aspek kelekatan terhadap ibu pada masa remaja.  Mudah beradaptasi  Percaya diri  Memiliki kemampuan sosial yang baik  Menerima persahabatan  Merasa diri berharga  Sulit beradaptasi  Minder  Memiliki kemampuan sosial yang kurang baik  Menolak dukungan, cinta, dan respons positif dari orang lain  Merasa tertolak INTERNAL WORKING MODEL + INTERNAL WORKING MODEL – STRES TINGGI STRES RENDAH BASIC TRUST BASIC MISTRUST MAHASISWA PERANTAU Kelekatan aman tinggi: Komunikasi tinggi, kepercayaan tinggi, keterasingan rendah Kelekatan aman rendah: komunikasi atau kepercayaan rendah, keterasingan tinggi KELEKATAN TERHADAP IBU