Manfaat Praktis MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoretis

memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Banyak penelitian yang ditemukan berkaitan dengan optimisme. Misalnya penelitian tentang optimisme dan penyakit, individu optimis cenderung lebih cepat sembuh dibandingkan dengan individu yang pesimis. e. Dukungan sosial Dukungan sosial berperan untuk memperkecil tekanan-tekanan atau stres yang dialami individu. Dengan adanya orang-orang di sekitar akan membantu individu menemukan alternatif cara coping dalam menghadapi stresor atau sekedar memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan selama masa-masa sulit. f. Identitas etnik Kebanggan terhadap identitas ras tau identitas etnik dapat membantu indvidu menghadapi stres yang disebabkan oleh rasisme dan intoleransi.

B. STRES SEBAGAI RESPONS

Pada tahun 1929 Walter Cannon merupakan orang pertama yang menjelaskan reaksi tubuh terhadap stres. Identifikasinya tentang reaksi stres sebagai ‘fight-or-fight response’. Respons ini merupakan reaksi stres di dalam tubuh yang mencakup meningkatnya detak jantung, pernapasan, tekanan darah, dan ketegangan otot. Arti dari ‘fight-or-flight response’ ini adalah saat berhadapan dengan suatu ancaman, tubuh mempersiapkan dirinya untuk; apakah akan tetap berada di tempat dan menghadapi ancaman tersebut fight, ataukah akan kaburlari menjauhi ancaman tersebut flight Santrock, 19892002. Selanjutnya pada tahun 1974, Hans Selye yang berasal dari Austria melakukan penelitian tentang stres. Berdasarkan hasil penelitiannya, perubahan-perubahan fisiologis tubuh berhasil dispesifikasi dan disimpulkan bahwa apapun bentuk stresor, tubuh tetap berekasi dengan cara yang sama. Selye juga menjelaskan bahwa tubuh memiliki tingkat resistensi normal, yaitu tingkat resitensi ketika tubuh dalam kondisi biasa tidak menghadapi stres. Pada saat menghadapi stres, tingkat resistensi ini mengalami perubahan dengan tujuan agar mampu beradaptasi dengan stres yang dialami. Munculnya sebuah konsep yang dikenal dengan General Adaptation Syndrome GAS. Konsep ini terdiri dari tiga fase fase bagaimana seseorang beradaptasi dengan stres: Fase pertama merupakan alarm, fase peringatan bahwa ada stresor yang perlu ditangani. Pada tahap ini bila stresor terlalu kuat seperti kebakaran hebat, temperatur yang ekstrim kematian dapat terjadi. Hal ini disebabkan karena tingkat resistensi individu memang sedang menurun. Fase kedua disebut resistance, bila stres berlangsung terus menerus maka tingkat resistensi tubuh akan mengalami peningkatan diatas tingkat normal dengan tujuan untuk melakukan adaptasi terhadap stresor sehingga individu bisa berfungsi dengan optimal. Individu sudah merasa normal kembali meskipun stres sebenarnya masih ada, namun energi yang dikeluarkan lebih tinggi dari biasanya sehingga tubuh