109
Praxis merupakan suatu tindakan yang sudah direfleksikan. Praxis mengacu pada tindakan manusia yang mempunyai tujuan untuk perubahan hidup yang
meliputi kesatuan antara praktek dan teori yang membentuk suatu kreatifitas, antara refleksi kritis dan kesadaran historis mengarah pada keterlibatan baru.
Praxis merupakan sesuatu yang faktual dan bukan sesuatu yang teoritis atau apa yang dikatakan oleh orang tanpa pembuktian. Praxis merupakan ungkapan yang
meliputi ungkapan fisik, emosional, intelektual, spiritiual hidup kita. Inti pemahaman dari Shared Christian Praxis ialah umat dalam pelaksanaan katekese
membagikan pengalaman nyata atau tindakan nyata yang sudah direfleksikan lalu dikaitkan dengan Tradisi dan Visi Kristiani supaya sampai kepada kesadaran baru
yang memberi motivasi pada keterlibatan baru. Melalui katekese model SCP umat dan pemimpin pendalaman iman
lingkungan diharapkan mampu secara bersama-sama membangun sikap-sikap baru dalam hidupnya demi mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah yang
signifikan dan relevan di tengah dunia.
b. Program Pelaksanaan Pendampingan Pendamping Dalam
Melaksanakan Katekese Orang Dewasa di Lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan
1. Pemikiran Dasar Program
Dalam upaya mempersiapkan kegiatan pendampingan bagi katekis sukarelawan lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan, pendamping perlu
mengetahui situasi awal dan keadaan konkret para katekis sukarelawan yang ada di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan yang menyangkut kebutuhan,
keprihatinan mereka yang hendak didampingi terutama dalam hal pelaksanaan
110
katekese di lingkungan. Setelah mengetahui situasi awal dan keadaan konkret tersebut, lalu dirancang suatu kegiatan pendampingan untuk menjawab kebutuhan
yang sesuai dengan keadaan konkret hidup peserta. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh sosok katekis terhadap minat umat
dalam mengikuti katekese orang dewasa, diketahui bahwa pelaksanaan katekese di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan bahwa minat umat dalam mengikuti
katekese dipengaruhi oleh katekis yang memimpin katekese. Hal tersebut berarti peran katekis sebagai fasilitator sangatlah penting bagi peserta katekese
. Umat
lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan mengharapkan seorang pemimpin yang mampu membangun minat umat semakin terlibat dalam mengikuti katekese
yaitu pemimpin yang kreatif, tidak menggurui, pemimpin yang fokus dan menguasai materi sehingga pelaksanaan katekese tidak membosankan.
Oleh karena itu, penulis akan memberikan pendampingan kepada para pemimpin katekese di lingkunngan Santo Yosef Benediktus Sagan dengan
menggunakan pendekatan andragogi dan katekese model Shared Christian Praxis yang sudah dimodifikasi sehingga proses pelaksanaan katekese di lingkungan
Santo Yosef Benediktus Sagan semakin berkembang baik bagi pemimpin maupun umat sehingga dapat membantu umat untuk semakin berminat dalam mengikuti
katekese orang dewasa di lingkungan. Program tersebut dlaksanakan untuk menjawab keprihatinan yang terjadi di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan
dan membantu meningkatkan kualitas para pemimpin yang berkaitan dengan keterampilan, spiritualitas sehingga katekese dapat berjalan sesuai dengan
harapan umat.
111
2. Tujuan Pelaksanaan Program Pendampingan