42
2. Situasi Umat di Lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan
Berdasarkan data sensus anggota yang tercatat pada tahun 2013, jumlah KK umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan ada 38 KK dan 134 jumlah umat
seluruhnya termasuk anak-anak dan remaja. Tidak semua umat aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan. Umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan
sebagian besar asli penduduk Yogyakarta, ada juga umat yang berasal dari berbagai daerah dan kebanyakan adalah orang muda yang kuliah, bekerja di
Yogyakarta lalu tinggal di sekitar lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan baik kost maupun di asrama Syantikara.
Umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan mempunyai struktur kepengurusan yang dibentuk melalui pemilihan bersama. Kepengurusan di
lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan terkoordinir dengan baik. Kepengurusan di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan terdiri dari pengurus
inti yaitu: ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris dan seksi-seksi dalam bidang tertentu, yaitu: seksi liturgi dan pewartaan, seksi sosial, seksi koor, seksi tata
laksana, seksi tata laksana kapel Bintang Samudra, seksi humas, pangrutiloyo, seksi pendampingan keluarga, seksi inisiasi, seksi koperasi dan koordinator parkir
Gereja. Masing-masing seksi memiliki tugas dan tanggungjawab sesuai bidangnya. Kerjasama dalam kepengurusan lingkungan Santo Yosef Benediktus
Sagan berjalan dengan baik, komunikasi antar pengurus inti maupun penanggung jawab para seksi berjalan dengan lancar.
Kepengurusan memang memiliki peran penting dalam suatu komunitas baik di lingkungan maupun di masyarakat sekitar. Kepengurusan dibentuk agar dapat
43
membantu tercapainya tujuan bersama. Di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan, kepengurusan dibentuk agar lingkungan mereka dapat terkoordinir dengan
baik supaya mencapai tujuan bersama yakni mewujudkan Gereja signifikan dan relevan dengan melibatkan diri untuk Gereja.
Suatu kegiatan di lingkungan maupun paroki dapat disebut karya katekese, apabila terjadi komunikasi iman dari tiap anggota atau warganya. Komunikasi
iman ini pada akhirnya akan meneguhkan dan memperdalam iman serta menjadikannya sebagai saksi Kristus melalui berbagai kegiatan yang
dilaksanakan. Berperan dalam karya katekese berarti pula turut ambil bagian dalam kehidupan menggereja Sumarno, 2010.
Kehidupan lingkungan diwujudkan melalui kegiatan inti paroki atau wilayah. Kegiatan intilah yang akan menggambarkan profil hidup umat. Kegiatan inti
tersebut meliputi empat bidang utama yaitu membangun jemaat yang berupa community gerejawi koinonia, mengembangkan pewartaan-kesaksian iman
kerygma, mengembangkan perayaan iman liturgia dan mengembangkan pelayanan diakonia.
Umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan melakukan kegiatan, baik di lingkungan maupun di paroki. Kegiatan yang ada di
lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan antara lain, pendalaman iman yang dilaksanakan setiap hari Kamis pada pukul 19.00-20.00 WIB. Pada saat
pendalaman iman, umat yang hadir sekitar 10-16 orang. Kegiatan pendalaman iman merupakan persekutuan koinonia umat lingkungan Santo Yosef
Benediktus Sagan untuk membangun umat yang lebih akrab dan bersaudara sebagai umat Kristiani yang ada di lingkungan.
44
Dalam pendalaman iman, umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan juga bersaksi kerygma tentang pengalaman iman mereka. Melalui sharing yang
mereka ungkapkan, terbukti bahwa umat percaya bahwa Allah berkarya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Melalui Sabda Allah, mereka diteguhkan dan
dikuatkan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan berbagai godaan dan persoalan. Dalam mengatasi segala godaan dan tantangan diperlukan pembekalan
pembinaan iman dengan mendengarkan dan menghayati Sabda Allah serta dukungan umat Katolik lainnya.
Selain melaksanakan pendalaman iman, umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan juga mengadakan perayaan Ekaristi liturgia yaitu Ekaristi
pada saat peringatan arwah umat lingkungan yang sudah meninggal, pesta nama lingkungan dan misa syukur yang dimohon dari keluarga umat tertentu. Umat
lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan sering mendapat tugas koor di gereja Santo Antonius Kota Baru, Kapel Maria Bintang Samudra, Kapel Panti Rapih dan
koor untuk perayaan-perayaan khusus di lingkungan. Latihan koor diadakan sebanyak dua kali dalam seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Jum’at. Hal itu
merupakan keterlibatan umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan dalam bidang liturgi.
Umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan baik orang tua maupun orang muda memberikan pelayanan diakonia untuk Gereja yakni tugas jaga
parkir di gereja, tata laksana, penjualan teks misa. Selain itu, umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan juga memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat sekitar di bidang sosial yaitu terlibat untuk gotong royong,
45
mengadakan lomba menjelang acara tertentu dengan mengikutsertakan masyarakat non Katolik dan mengunjungi orang sakit. Dalam menjalin
kebersamaan, keakraban antar umat lingkungan, mereka sering mengadakan ziarah bersama ke goa Maria, kunjungan ke biara-biara, retret dan pada saat hari
raya Natal dan Paskah mereka juga mengadakan acara bersama dengan mengundang lingkungan lainnya.
Orang muda di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan juga terlihat aktif. Mereka juga mengadakan pendalaman iman khusus untuk orang muda dan yang
masih berjiwa muda. Pendalaman iman bagi orang muda biasanya dilaksanakan satu bulan sekali pada Minggu kedua. Pada Minggu keempat, orang tua dan orang
muda bergabung menjadi satu untuk melaksanakan pendalaman iman bersama yang bertujuan untuk menjalin kebersamaan antar orang tua dan orang muda
lingkungan. Dalam berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh umat lingkungan
Santo Yosef Benediktus Sagan, ternyata umat lingkungan melibatkan diri mereka dengan mengacu pada keempat kegiatan inti dalam Gereja. Umat lingkungan
Santo Yosef Benediktus Sagan diharapkan untuk melibatkan dirinya dalam empat kegiatan inti tersebut salah satunya ialah persekutuan koinonia. Kegiatan
pendalaman iman termasuk dalam persekutuan koinonia bahkan dalam pendalaman iman pun umat diajak untuk bersaksi tentang pengalaman iman
mereka kerygma. Situasi yang terjadi pada saat pendalaman iman, umat yang hadir tidak banyak dan umat pun masih ada yang pasif. Pendalaman iman yang
berlangsung setiap hari Kamis dilaksanakan pukul 19.00-20.00 memang tidak
46
banyak dihadiri oleh umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan dibandingkan kegiatan lainnya seperti, koor, ziarah, perayaan misa di lingkungan,
dsb. Kehadiran umat yang sedikit dan pasif dalam pendalaman iman menjadikan suatu permasalahan bagi lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan. Mereka
kurang menyadari bahwa keterlibatan dalam pendalaman iman sangatlah penting baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. Persekutuan tidak hanya berkumpul,
besenang-senang atau bepergian bersama-sama dengan umat lingkungan. Persekutuan adalah berkumpul dengan saudara seiman untuk semakin bersatu
dalam Kristus. Dengan sikap terbuka umat mau membagikan pengalaman iman mereka, saling meneguhkan satu sama lain sehingga dapat membangun umat yang
satu sebagai warga lingkungan maupun Gereja.
3. Keadaaan Katekese di Lingkungan St. Yosef Benediktus Sagan