Satpol PP Rumah Sakit Jiwa Provinsi

118 3 Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupatenkota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupatenkota. 4 Inspektorat dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan. 6 Inspektur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung kepada gubernur dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari sekretaris daerah. Inspektorat dipimpin oleh inspektur.

l. Satpol PP

Sat. Pol. PP merupakan perangkat pemerintah daerah yang mempunyai tugas untuk memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Sat. Pol. PP memiliki fungsi untuk : a. menertibkan dan menindak orang yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum; b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah; c. melakukan tindakan represif non yustisial terhadap orang yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah.

m. Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Rumah Sakit Jiwa merupakan Rumah Sakit Khusus yang menjadi urusan Provinsi, meliputi pengelolaan dan pengendalian SDM pelayanan medik, perawatan dan etik keperawatan. Masyarakat di Jawa Barat yang mengidap penyakit kejiwaan mulai insomnia hingga schizofrenia, relatif cukup banyak. Dalam rangka fasilitasi, pelaksanaan pelayanan dan pengendalian kesehatan jiwa, diperlukan adanya unit kerja tersendiri. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan bidang kesehatan jiwa yang 119 meliputi administrasi, saranaprasarana, pembinaan sumber daya manusia, pelayanan dan perawatan medik serta farmasi. n. Rumah Sakit Paru Provinsi Penyakit paru masih merupakan salah satu penyakit endemik yang memerlukan penanganan secara kuratif. Diperlukan unit pelayanan untuk pasien di bidang kesehatan paru baik berobat jalan maupun pasien rawat inap. Rumah Sakit Paru Provinsi mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan bidang kesehatan paru yang meliputi administrasi, saranaprasarana, pembinaan sumber daya manusia, pelayanan dan perawatan medik serta farmasi.

5. Lembaga Lain

Ketentuan pada PP No. 41 Tahun 2007 mengatur tentang pembentukan sekretariat pada lembaga-lembaga lain yang fungsinya sebagai unsur staf bagi lembaga-lembaga tersebut. Lembaga-lembaga lain tersebut bukan merupakan perangkat daerah, tetapi sekretariatnya merupakan bagian dari perangkat daerah. Sekretariat pada lembaga-lembaga lain tersebut mencakup: a. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat b. Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat Badan ini dibentuk sesuai dengan amanat UU No. 242007 tentang Penanggulangan Bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai fungsi: 1. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien; serta 2. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas: 1. menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara; 120 2. menetapkan standardisasi serta kebutuhan 3. penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan 4. Peraturan Perundang-undangan; 5. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana; 6. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana; 7. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya; 8. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala daerah setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana; 9. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang; 10. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan 11. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan c. Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat d. Sekretariat Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat e. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat f. Sekretariat Unit Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Barat g. Sekretariat Badan Pelaksanaan Pengembangan Bandara Internasional dan Kawasan Perkotaan Kertajati Jawa Barat Selain ketujuh sekretariat tersebut, direkomendasikan pula untuk membentuk 2 dua badan tambahan yang akan berperan strategis dalam pembangunan daerah di Jawa Barat. Badan ini dibentuk untuk melaksanakan program-program mendesak dan strategis untuk mempercepat akselerasi permasalahan-permasalahan krusial di Jawa Barat. Terkait dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan capaian Indeks Pembangunan Manusia, khususnya di sektor daya beli, maka permasalahan krusial yang dihadapi Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Kedua masalah tersebut yang menjadi core bussiness tugas utama dari kedua badan ini. Kedua badan tersebut adalah: h. Badan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Penanggulangan Kemiskinan Karena di beberapa daerah di Jawa Barat khususnya bagian Selatan masih dalam kondisi tertinggal sehingga menimbulkan ketimpangan pembangunan, oleh karena itu perlu adanya institusi yang khusus untuk menangani pembangunan di daerah tersebut. Selain itu badan ini juga menyelenggarakan 121 fungsi pemerintahan di bidan pengentasan kemiskinan baik yang ada di pedesaan maupun di perkotaan. Badan ini memiliki tugas: 1. perumusan kebijakan daerah di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal; 2. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal; 3. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; 4. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Gubernur.

i. Badan Pembinaan dan Pengembangan BUMD