5
Berdasarkan hasil Sensusnas tahun 1999 jumlah penduduk Jawa Barat setelah Banten terpisah berjumlah 34.555.622 jiwa. Pada tahun 2000 berdasarkan sensus penduduk
meningkat menjadi 35.500.611 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 1.022 jiwa per Km2. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk selama dasawasra 1990 - 2000 mencapai
angka 2,17 . Sedangkan pada tahun 2003, jumlah penduduk telah bertambah menjadi 38.059.540 jiwa dengan kepadatan penduduknya mencapai rata-rata 1.064 jiwa per
kilometer persegi.
2.1.1 Visi dan Misi
Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan melalui pembaharuan mekanisme perencanaan pembangunan daerah dengan melibatkan semua
komponen masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan. Pelibatan potensi masyarakat tersebut antara lain ditempuh melalui berbagai dialog, seperti Dialog Sunda 2010, Dialog
Jawa Barat 2010, Dialog Rencana Regional Makro, Dialog Rencana Tata Ruang Wilayah, Dialog Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, dan Dialog Delapan Kawasan Andalan yang
diikuti oleh unsur masyarakat, pakar Penguruan Tinggi, dan Birokrat yang memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Di samping itu dilaksanakan pula forum
koordinasi pembangunan sebagai formulasi baru RAKORBANG dengan nuansa dan semangat yang baru, serta diawali dari motivasi untuk lebih menyerap aspirasi
KabupatenKota dan masyarakat. Setelah mengalami proses yang panjang dan telaahan yang mendalam dari berbagai
pihak terkait dalam dialog-dialog interaktif, maka diformulasikan visi Jawa Barat yaitu: JAWA BARAT DENGAN IMAN DAN TAQWA SEBAGAI PROVINSI TERMAJU DI
INDONESIA DAN MITRA TERDEPAN IBU KOTA NEGARA TAHUN 2010 Pada penetapan visi tersebut didasarkan kepada beberapa pengertian yaitu untuk
mencapai cita-cita Bangsa Indonesia,seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat terutama Penyelenggara Negara, para Elit Politik,para Cendekiawan dan Pemuka Masyarakat, harus
bersatu dan bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Jawa Barat sudah selayaknya berupaya menjadi Provinsi ternaju di Indonesia mengingat
banyaknya potensi baik berskala daerah maupun berskala nasional. Seperti; potensi industri strategis, potensi perguruan tinggi, dukungan sumber daya alam, faktor iklim dan
budaya gotong royong dan ditunjang oleh kehidupan masyarakat yang agamis. Pengertian termaju memberi implikasi munculnya ketergantungan provinsi-provinsi
lain kepada Jawa Barat. Sedangkan ketergantungan Provinsi Jawa Barat kepada provinsi
6
lain diusahakan sekecil mungkin. Provinsi Jawa Barat selama ini dijadikan sebagai penyangga iIu Kota Negara dengan segala konsekuensinya harus bergeser dan menjadi
mitra terdepan yang dilandasi dengan asas kesetaraan dan kesepahaman dalam arti tidak lagi terekploitasi segala potensinya.
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan,maka telah dirumuskan beberapa misi dengan rincian sebagaimana berikut dibawah ini.
1. Menciptakan situasi kondusif melalui terselenggaranya reformasi politik sehat.
2. Mendorong berkembangnya masyarakat madani yang dilandasi nilai-nilai agama dan
nilai-nilai luhur budaya daerah silih asih, silih asah, silih asuh pikeun ngawujudkeun masyarakat anu cageur, bageur, bener, pinter tur singer
3. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat melalui pemerintahan yang bersih
dan terbuka. 4.
Pemanfaatan potensi sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
5. Menjadikan Jawa Barat sebagai kawasan yang menarik untuk penanaman modal.
6. Memberdayakan potensi Lembaga Keuangan untuk mendorong usaha ekonomi
masyarakat. 7.
Memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan IPTEK yang bersumber dari Perguruan Tinggi serta Lembaga Penelitian Dan Pengembangan.
Rumusan visi dan misi tersebut mengalami perubahan seiring dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Provinsi Jawa
Barat 2005 – 2025 sebagai dokumen perencanaan strategis yang menggantikan Rencana Strategis Renstra Provinsi Jawa Barat. Dalam RPJPD, dinyatakan bahwa visi Jawa Barat
adalah “Dengan Iman dan Taqwa, Tahun 2025 Jawa Barat Sehat, Cerdas, dan Sejahtera”. Gambaran kondisi ideal ini selanjutnya dijabarkan ke dalam misi pembangunan Jawa
Barat, yang terdiri dari: Misi Pertama, mewujudkan masyarakat yang sehat; adalah membangun masyarakat Jawa
Barat yang sehat jasmani, rohani den sosial serta memiliki akses yang baik terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas di seluruh pelosok Jawa Barat.
Misi Kedua, mewujudkan pendidikan yang berkualitas; adalah membangun masyarakat Jawa Barat yang memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas, memiliki tingkat
pendidikan dan kompetensi yang tinggi, menguasasi IPTEK, berdaya saing, berahlak mulia, dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya daerah.
7
Misi Ketiga, mewujudkan perekonomian yang tangguh berbasis pada agribisnis; adalah mengembangkan dan memperkuat perekonomian regional yang berdaya saing global dan
berorientasi pada keunggulan komparatif, kompetitif dan kooperatif dengan berbasis pada potensi lokal terutama dalam agribisnis. Perkembangan ekonomi regional didukung oleh
penyediaan infrastruktur yang memadai, tenaga kerja yang berkualitas dan regulasi yang mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Misi Keempat, mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari; adalah mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, menjaga fungsi
dan daya dukung lingkungan, serta keseimbangan pemanfaatan ruang yang serasi antara kawasan lindung dan budidaya serta pemanfaatan di kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan. Misi Kelima, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; adalah membangun
akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggungjawab, peningkatan efisiensi birokrasi, kemitraan yang serasi antara legislatlf dengan eksekutif, penciptaan stabilitas politik dan
konsistensi dalam penegakan hukum.
2.1.2 Potensi dan Tantangan