2
kelembagaan yang bersumber pada perhitungan scoring perlu dilengkapi dengan analisis komprehensif dengan mempertimbangkan potensi lokal dan kinerja yang ingin dicapai dari
kelembagaan pemerintah daerah tersebut. Analisis terhadap kebutuhan perangkat daerah menghendaki adanya evaluasi
terhadap kondisi eksisting organisasi perangkat daerah. Hasil evaluasi akan mengakibatkan perubahan organisasi perangkat daerah, berupa pembentukan unit baru, penggabungan
unit-unit yang sudah ada, penghapusan unit-unit yang sudah ada, dan perubahan fungsi- fungsi unit yang sudah ada, baik pada Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga
Teknis Daerah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Pengkajian ini bermaksud melakukan analisis terhadap kondisi eksisting perangkat daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan menyusun desain organisasi perangkat daerah
sebagai landasan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja kelembagaan untuk melaksanakan administrasi pemerintahan daerah
secara efektif dan efisien. Tujuan pengkajian ini adalah :
1. Mengevaluasi kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. 2.
Menganalisis desain kelembagaan berbasis PP No. 41 Tahun 2007 dan analisis cost and benefit.
3. Merumuskan desain struktur organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
1.3 Luaran output Kegiatan
Evaluasi kelembagaan dalam reformasi birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalah dan hambatan kinerja kelembagaan
dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan publik. Adapun tujuan evaluasi kelembagaan adalah memberikan arahan dan pertimbangan
bagi tersusunnya konsep alternatif penataan kelembagaan sesuai tuntutan perkembangan dan tuntutan normatif peraturan perundang-undangan.
3
1.4 Metode Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan tailor made, yakni berupaya menyusun desain kelembagaan perangkat daerah dengan melakukan analisis
terhadap kondisi eksisting yang ada sekarang serta kebutuhan di masa mendatang. Pengumpulan data yang digunakan meliputi:
1. Studi literatur dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dan bahan berupa
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengaturan kelembagaan perangkat daerah. Selain itu, juga dilakukan pengumpulan data dan bahan berupa
hasil kajian yang sudah dilakukan sebelumnya sebagai bahan perbandingan dan pengayaan analisis.
2. Focus group discussion FGD dengan para pengambil kebijakan, antara lain
Asisten Daerah Bidang Administrasi, Kepala Biro Organisasi, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Jawa Barat.
Data dan bahan yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan teknik analisis sebagai berikut:
1. Penghitungan dengan menggunakan metode dalam PP No. 41 Tahun 2007, yang
mencakup indikator-indikator sebagai berikut: a.
Luas Wilayah b.
Jumlah penduduk c.
Jumlah APBD d.
Kriteria Perumpunan 2.
Analisis kebutuhan Jawa Barat, dengan mengacu pada aspek-aspek sebagai berikut: a.
Visi dan Misi b.
Peningkatan pelayanan c.
Reformasi birokrasi 3.
Analisis cost and benefit sebagai dasar dalam menentukan penghapusan atau penggabungan kelembagaan perangkat daerah.
Keseluruhan hasil analisis digunakan untuk membangun argumentasi sebagai dasar dalam membentuk model penataan kelembagaan perangkat daerah di Provinsi Jawa Barat
yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menunjang pencapaian visi dan misi Jawa Barat.
4
2.1 Gambaran Umum Daerah