Penentuan Lokasi Penelitian Permohonan ijin dan kerjasama Pembuatan Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

1. Penentuan Lokasi Penelitian

Peneliti menentukan beberapa padukuhan pada kelurahan yang terdapat di Kabupaten Sleman dengan menggunakan metode multistage random sampling. Total keseluruhan kelurahan yang ada di Kecamatan Kalasan sebanyak 17. Hasil random dari 17 kelurahan tersebut didapatkan 2 kelurahan yaitu kelurahan Tirtomartani dan Selomartani, kedua kelurahan tersebut masing-masing terdiri dari beberapa padukuhan. Hasil random padukuhan yang digunakan sebagai lokasi penelitian diperoleh 3 padukuhan pada masing-masing kelurahan, dengan total padukuhan sebanyak 6. Padukuhan yang digunakan sebagai tempat penelitian, antara lain: padukuhan Sambirejo, Dhuri, Grumbul Gede, Jetis, Pundung, dan Surokerten.

2. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin dan kerjasama ditujukan kepada kepala dukuh Kabupaten Sleman.Permohonan ijin dan kerjasama selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Permohonan ijin tersebut dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.

3. Pembuatan

inform consent dan leaflet Inform consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang hipertensi meliputi penyebab, tanda dan gejala, dan terapi non-farmakologi hipertensi.Leaflet diberikan kepada masyarakat yang ingin mengetahui penjelasan mengenai hipertensi.

4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan melakukan pengukuran berulang pada subjek yang berbeda. Pengukuran berulang dilakukan dengan membandingkan pengukuran suatu standar yang terhubung antara standar nasional maupun internasional. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan membandingkan antara pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer digital yang dibandingkan dengan sphygmomanometer raksa. Pengukuran untuk validitas alat dilakukan sebanyak 2-3 kali pada setiap probandus. Probandus yang digunakan sebanyak 3 orang. Reliabilitas berasal dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi.Instrumen dapat dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap secara konsisten. Menurut Kimberlin, and Winterstein 2008, validitas berhubungan dengan akurasi yaitu keakuratan akurasi untuk mengukur suatu alat ukur yang digunakan, sedangkan reliabilitas berhubungan dengan presisi yaitu kecermatan hasil pengukuran, kedekatan hasil dalam melakukan suatu pengukuran secara berulang seperti: pengukuran tekanan darah. Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur tekanan darah 2-3 kali pada sphygmomanometer digital dan raksa pada 3 probandus, setiap pengukuran tekanan darah pada probandus diberi jeda antara selama 5 menit. Pengukuran ini dinyatakan dengan nilai CV coefficient of variation ≤ 5. Hasil instrumen dibandingkan dengan standar dilihat hasilnya. Hasil dari pengujian tersebut menunjukan instrumen penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.

5. Wawancara responden

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101